Notes

Nama karakter : Jacquelyn Higa

Nama faceclaim : GFriend's Eunha

DoB : Toronto, October 23rd 1999

Sekolah : Kaijo High

Physical traits : Tingginya hanya sampai 172cm, tidak terlihat menonjol di tengah teman-temannya di sekolah barunya ini. Rambut dark brown dengan belahan tengah yang panjangnya mencapai sisi lengannya membuat Elyn terlihat cukup manis dari belakang. Namun wajahnya seringkali membuat orangorang terkecoh karena terlihat sangat dingin. Tubuhnya tidak kurus, tidak ramping. Namun tidak juga melebihi batasan. Hanya berisi, dan Ia sudah sangat nyaman dengan porsi tubuhnya itu.

Personality : Terlalu baik, kepada semua orang yang ditemuinya. Bahkan, senyuman yang terlihat tulus juga dapat terlihat saat dirinya dilanda sebuah kesedihan. Tidak gampang meluapkan emosinya, namun bukan tipe orang yang gampang dendam. Dengan wawasannya yang luas, juga dirinya yang dapat bersosialisasi dengan mudah, Elyn dapat masuk ke berbagai macam kehidupan yang dihadapinya. Dan satu-satunya sifat yang sangat tidak baik, yang terkandung dalam dirinya, hanya emosi yang sudah dikeluarkan. Akan menyebabkan kerusakan pada semua barang di sekitarnya, karena Elyn tidak pernah marah yang main-main.

Trivia :
- Menyukai musik, lebih dari apapun.
- Jauh lebih mahir dalam Mandarin ketimbang Jepang.
- Membenci badut dan boneka lebih dari apapun
- Berlebihan ketika melakukan hormat, karena itu hal baru yang menarik baginya.

Kelemahan dan kelebihan :
( + ) Gampang bergaul
( - ) Sensitif
( - ) Tidak akan tinggal diam jika sudah 'emosi'
( - ) Terlalu baik
( + ) Sangat disegani orang dewasa.
( - ) Dapat dikatakan pemalas

BG Story :
Terlahir di tengah kota di belahan Amerika sana, tidak membuat Jacquelyn melepaskan marga Jepang yang ditinggalkan keluar ibunya begitu saja. Meskipun dirinya terlahir jauh dari belahan Asia, sang ibunda menuntut ayahnya agar tetap menggunakan marga Jepang, khawatir jika suatu hari mereka harus pindah kesana, Elyn tidak memiliki masalah dalam perubahan kewarganegaraan.

Sebagai anak satu-satunya di keluarga, Elyn diperlakukan sangat manis, namun masih dalam batasan tertentu, oleh kedua orangtuanya. Tidak diwajibkan mempelajari sesuatu berbau Jepang, karena Elyn sendiri menolaknya dengan halus saat umur 4 tahunㅡpertama kali huruf Jepang ( entah apa namanya ) diperkenalkan pada Elyn. Kehidupannya di sekolah sangat mulus. Meskipun tak semua orang menyukainya, beberapa orang yang membencinya itu hanya kesal karena Elyn selalu merebut peringkat 1 di segala macam ujian.

Saat dirinya menginjak kelas 2 di Junior High, gadis itu terpaksa pindah. Menyebrangi samudera, berpindah benua, kembali ke kampung halaman yang tak pernah terbayang sama sekali oleh Elyn: dirinya akan pernah tinggal disana. Namun, takdir berkata lain. Disinilah, Ia tinggal. Sebuah rumah yang cukup sederhana, namun mencukupi keseluruhannya di Jepang. Dan di tahun itu pula, kehidupannya mulai berubah. Dari awal kesulitan mempelajari perbedaan kultur dan bahasa yang sangat Ia benci, perbedaan panggilan dan juga sikap kepada yang lebih tua, dan terakhir..

Saudara tiri, asli Jepang, lelaki.

Kedatangannya bersama sang ibunda di suatu hari itu tak akan pernah Ia lupakan. Tatapan dingin yang dilayangkan untuknya, dan juga kalimat-kalimat singkatnya itu selalu membuat Elyn merasa penasaran kepada sang saudara tirinya itu. Gadis itu juga tak mengetahui alasan mengapa Aoki: saudara tirinya itu, menyelip di kartu keluarga miliknya, mendahului namanya dikarenakan Aoki sendiri lahir lebih awal darinya. Sesama bulan Oktober, berbeda 10 hari.

Untuk memulai tahun ajaran barunya, Elyn dan saudara-nya itu didaftarkan kedua orangtuanya ke sebuah sekolah yang bergengsi, cukup terkenal dengan klub basketnya, yang sama sekali tidak diketahui olehnya. Bahkan, sekolah itu bisa disebut sekolah khusus untuk olahraga tersebut ㅡmenurut Elyn. Hanya satu harapannya untuk memulai tahunnya itu. Tidak ada lagi masalah, dan Aoki dapat menerima dirinya sepenuhnya.