Notes

1. MATAHARI
Matahari sebagai bintang.
Pada dasarnya, matahari merupakan salah satu bintang yang berada di tata surya dan menjadi pusatnya. Hal itu disebabkan karena matahari menghasilkan energi cahayanya sendiri.

1. Energi Pancaran Matahari.

Matahari memancarkan energi dalam bentuk cahaya ke segala arah.
Energi yang dipancarkan tersebut, hanya sebagian kecil yang sampai di Bumi. Walau demikian, energi kecil tersebut sudah cukup sebagai sumber energi di Bumi. Jika berlebihan, bisa-bisa semua makhluk hidup mati terbakar.
Berdasarkan hasil penelitian, setiap 1 cm kuadrat atmosfer di Bumi, rata-rata menerima energi Matahari sebesar 2 kalori tiap menitnya atau 8,4 joule/menit. Dari manakah energi tersebut berasal? Berdasarkan penelitian yang diperoleh, ternyata Matahari kita merupakan bola gas yang sangat panas. Unsur bola gas tersebut terdiri atas 70% gas hidrogen, 25% gas helium, dan 5% unsur-unsur lain seperti gas oksigen, karbon, neon, besi, nitrogen, silikon, magnesium, nikel, dan belerang (sulfur).
Di matahari berlangsung suatu reaksi yang menghasilkan energi sangat besar. Reaksi yang terjadi adalah penggabungan inti-inti atom ringan (hidrogen) dan membentuk inti-inti atom berat (helium) yang disebut dengan Reaksi Fusi. Dan perlu diingat, reaksi fusi hanya dapat berlangsung di tempat yang bersuhu sangat tinggi, yaitu Matahari. Dalam reaksi tersebut, setiap empat buah hidrogen membentuk sebuah helium dan disertai dengan energi pembebasan energi yang cukup besar. Energi inilah yang dipancarkan matahari ke segeala arah. Dan karena sebagian besar matahari tersusun atas hidrogen, maka reaksi yang berlangsung dapat terus berulang terus-menerus tanpa perlu takut kehabisan energi.

2. Lapisan-lapisan Matahari.

A. Inti Matahari.
Inti merupakan bagian yang paling dalam dari matahari. Suhu di lapisan ini diperkirakan mencapai 16 juta °C. Disinilah reaksi fusi berlangsung. Energi hasil reaksi fusi dipancarkan ke luar melalui radiasi.

B. Fotosfer (Lapisan Cahaya).
Fotosfer merupakan permukaan matahari yang tebalnya kurang lebih 350 km. Lapisan ini memancarkan cahaya yang sangat kuat. Oleh karena itu, fotosfer juga disebut lapisan cahaya. Suhu di fotosfer diperkirakan sekitar 6000°C. Pada suhu tersebut, suatu benda memancarkan cahaya berwarna kuning. Hal ini sesuai dgn cahaya matahari yg berwarna kekuning-kuningan.

C. Kromosfer.
Kromosfer merupakan lapisan gas di atas fotosfer dengan tebal kira-kira 16.000 km. Oleh karena itu, kromosfer sering disebut dengan lapisan atmosfer matahari. Suhu kromosfer (yang dekat dengan fotosfer) berkisar sekitar 4000°C. Pada lapisan paling atas, suhu kromosfer bisa mencapai 10.000°C. Kromosfer dpt dilihat saat gerhana matahari total, tampaknya seperti cincin berwarna merah.

D. Korona
Korona merupakan lapisan paling luar dan sering disebut atmosfer matahari bagian luar. Korona juga merupakan lapisan gas yang sangat tipis. Gas tersebut sering tampak seperti mahkota putih cemerlang yang mengelilingi matahari. Oleh karena itu dinamakan korona yang berarti "mahkota". Tebal korona mencapai 2.5 juta km dan suhunya sekitar 1juta°C.

2. SATELIT BUATAN

1. Peluncuran Satelit.

Dalam penerbangan angkasa luar, dikenal adanya orbit geosinkron dan geostasioner.
Orbit geosinkron adalah orbit satelit buatan yang periode rotasinya sama dengan bumi, yaitu 23 jam 56 menit.
Apabila orbit geosinkron terletak pada bidang khatulistiwa dan berbentuk lingkaran, maka akan disebut sebagai orbit geostasioner.
Satelit buatan merupakan pesawat antariksa tidak berawak yang mengorbit pada sebuah planet dengan tujuan tertentu. Banyak jenis dari satelit buatan di luar sana.
Namun satelit buatan dikelompokkan menjadi ;
Satelit meteorologi, satelit komunikasi, satelit sumber daya alam, satelit navigasi, dan satelit penelitian.

A. Satelit Meteorologi.

Orbit satelit ini selalu bergeser ke timur, sehingga seluruh permukaan bumi hampir dapat dijelajahi olehnya. Semua kejadian atau data tentang cuaca (awan, angin, dsb) difoto, kemudian dikirim ke stasiun penerima di bumi. Foto-foto yang diterima selanjutnya akan dianalisis oleh stasiun meteorologi. Berdasarkan hasil pengamat satelit cuaca tersebut, kegiatan penerbangan serta pelayaran dapat lebih aman, serta kegiatan pertanian menjadi lebih efektif & efisien.

B. Satelit Komunikasi.

Satelit komunikasi berfungsi untuk memberikan pelayanan komunikasi seperti memperluas jangkauan siaran radio dan televisi. Alat ini juga dimanfaatkan untuk menghubungkan telepon tanpa kabel.

C. Satelit Sumber Daya Alam.

Satelit ini digunakan untuk mengumpulkan data mengenai SDA yang terkandung di dalam maupun permukaan bumi. Ia merupakan satelit indera jarak jauh yang mampu menghasilkan peta-peta berisi informasi antara lain ; lokasi mineral, letusan gunung api, sifat fisit tanah, dan bahkan dapat melaporkan hama lahan pertanian yang ada di bumi. Landsat merupakan contoh satelit SDA milik Amerika Serikat yang diluncurkan pada tanggal 23 Juli 1972. Pada perkembangannya, Landsat dapat menerima permintaan layanan data dari pihak swasta.

D. Satelit Navigasi.

Satelit Navigasi berfungsi sebagai satelit penolong jika ada kapal yang kesulitan menemukan posisinya karena adanya faktor cuaca yang buruk atau kesulitan dalam penglihatan. Salah satu contoh satelit navigasi adalah satelit Transit milik Amerika Serikat.

E. Satelit Penelitian.

Satelit penelitian merupakan satelit yang digunakan dalam rangka penelitian matahari, bintang, planet, komet, dan benda-benda langit lainnya.

2. Penerbangan Angkasa Luar.

Pada awalnya, pesawat angkasa luar tidak berawak. Kemudian dicobalah binatang sebagai percobaan, sebelum manusia pergi ke angkasa luar. Tujuan terdekat ke angkasa luar adalah bulan, kemudian dilanjutkan menuju planet-planet lain di tata surya. Sputnik I adalah satelit pertama Rusia yang diluncurkan pada 4 Oktober 1957, dengan massa 550 kg, berbentuk bola, dan mengorbit bumi selama 3 bulan.
Disusul oleh Explorer I, satelit pertama buatan Amerika Serikat yang berbentuk silinder dengan massa 60 kg dan diluncurkan pada tanggal 31 Januari 1958. Satelit tersebut berada di ketinggian 359 - 2.157 km di atas permukaan bumi dan mengorbit selama beberapa tahun. Lunik I merupakan pesawat buatan Rusia pertama dengan tujuan ke bulan, diluncurkan pada tanggal 2 Januari 1959. Tanggal 3 Maret 1959, Amerika Serikat berhasil menerbangkan Pioneer IV ke bulan. Lunik I dan Pioneer IV tidak dapat mengorbit di bulan karena ada suatu kendala. Namun Pioneer IV berhasil mengorbit pada matahari. Pendaratan di bulan pertama kali dilakukan dengan pesawat Apollo XI buatan Amerika Serikat, yang diluncurkan pada tanggal 16 Juli 1969.
Perjalanan ke angkasa luar berkembang menjadi pesawat ulang-alik, yang dapat digunakan lebih dari sekali. Pesawat ini didorong dengan roket sekali pakai, kemudian mendarat di landasan pacu. Ia berguna untuk memperbaiki satelit, mengadakan penelitian dan lain-lain.