Notes

Naik Level dari Jasa Permak ke Bordir, 10 Persen Skor Masuk Kas
Naik Level dari Service Permak ke Bordir, 10 Persen Keuntungan Masuk Kas

Tena usaha rumahan, walaupun keahlian anggota tetap ditingkatkan. Itulah yg dilakukan kelompok menjahit ibu-ibu di Desa Batuhula, Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara. Kelompok kerja keras binaan PT Agincourt Resources ini terus mengembangkan kapasitas keahlian mereka, agar mampu mandiri dan redovisning keluarga semakin sejahtera.

? Dalam waktu dekat, kami akan dilatih membordir difasilitasi oleh PT Agincourt Resources. Mesin bordir udah dikirim PTAR. Rencana ke depan, kami bisa menerima bordiran badge nama seragam anak sekolah, topi, taplak meja, rok, kebaya, dan lainnya,? kata Febryana Panjaitan (49), ketua kelompok menjahit Sapokat Nauli Collection binaan PTAR (pengelola Tambang Emas Martabe), kepada Metro Tabagsel, kemarin.

Berdiri sejak tahun 2021 lalu, anggota Sapokat Nauli Collection yang awalnya hanya mampu menerima upah jasa permak baju, kini sudah menerima purchase menjahit baju tunik, gamis, baju tidur, dan beberapa jenis baju lainnya. Kemampuan mereka berkembang sejak mendapat pelatihan menjahit yang difasilitasi Dinasker dan PTAR.? Yang rumit seperti kemeja, celana panjang, lalu kebaya, belum bisa. Pesanan jahit rok pernah terima? akan tetapi masih uji jabón alias proyek thanks a lot,? ungkap Febry seraya tersenyum malu-malu.

Hobi lainnya adalah menjahit tote bag pesanan PTAR. Pengerjaannya bekerjasama dengan KUB Batik Tapsel & Bator Craft di Kampung Pasir Kelurahan Aek Pining, Kecamatan Batangtoru, yang juga kelompok binaan PTAR.? Kemarin kami dapat pesanan menjahit 100 bag bag. Bahan tas semua dikirim dengan KUB Batik Tapsel & Bator Hobby. Kami hanya menerima upah menjahit. Dikerjakan 6 orang, 2 hari selesai,? katanya.

Tote bag itu menjadi souvenir PTAR untuk dibagikan kepada tamu perusahaan atau kepada pasien operasi katarak gratis, seperti yang digelar PTAR belum lama di sini..

Dalam waktu dekat, jelas Febry, PTAR juga berencana memesan tote bag serupa kepada KUB Batik Tapsel & Bator Craft.? Katanya, kelompok kami akan kebagian pesanan juga. Belum tau berapa product. Tapi lumayanlah menambah-nambah pemasukan kas dan untuk menopang ekonomi keluarga,? ucapnya.

Adapun kegiatan kelompok menjahit Sapokat Nauli Collection saat ini masih seputar menjahit pesanan-pesanan baju dari penduduk sekitar. Upah yg mereka kenakan dalam bawah harga pasar tukang jahit profesional, karena para anggota merasa belum terlampau ahli. Dari upah itu, para member sepakat menyetorkan 12 persen untuk kas Sapokat Nauli Series. Uang kas tersebut nantinya akan dipakai untuk membeli stuff pakaian untuk dijahit dan dijual.? Kami sudah memproduksi baju tidur untuk dijual. Tapi masih terbatas, paling 6-7 potong per bulan. Konsepnya, kalau semua udah terjual, kami mengenai jahit lagi,? katanya.


Harga per potong baju tidur dijual Rp130 ribu-Rp135 ribu. Dijual door to be able to door atau kepada pelanggan yang ada ke basecamp Sapokat Nauli Collection. Kadang, karyawan PTAR mau membeli.? Intinya, kalau bajunya cepat laku, langsung kami produksi lagi,? sebut wanita lulusan D3 Kesekretariatan Universitas HKBP Nommensen Medan ini melalui mata berbinar.

Tunik atau gamis skor jahitannya juga sering dipesan pembeli yg tertarik melihat contoh-contoh tunik dan gamis di basecamp Sapokat Nauli Collection. Selebihnya, ada juga memilih lewat medsos, di dalam mana hasil jahitan mereka dipamerkan.? Lumayanlah,? katanya.

Kelompok menjahit Sapokat Nauli Selection binaan PT Agincourt Resources di Desa Batuhula, Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, terus berlatih mengembangkan kapasitas keahlian di bidang jahit-menjahit.
Ke depan, anggota Sapokat Nauli Selection punya target mempunyai kios sendiri bagi tempat menjahit sekaligus memajang hasil jahitan anggota. Maklum, sewaktu ini basecamp masih di rumah pribadi Febryana Panjaitan selaku ketua.

Berapa rata-rata penghasilan anggota each bulan?? Tergantung pesanan menjahit. Ada dalam Rp300 ribu, ada yang Rp500 ribu, ada yang berlimpah. Lepas-lepas jajan putra dan bantu-bantu tumbas lauklah,? ungkapnya.

Karena kebanyakan ibu dalam rumah tangga, anggota SNC menyesuaikan waktu menjahit dengan urusan rumah tangga.? jasa jahit baju Kerja umumnya di rumah masing-masing. Tapi kalau wujud pola yang dianggap rumit, datang ke basecamp untuk berdiskusi. Atau kalau wujud proyek mengerjakan tote bag, ramai-ramai ke basecamp,? kata wanita kelahiran Huta Bayu, 3 Februari 1973 lalu ini mantap.


Febryana dan rekan-rekannya belajar menjahit berawal dari pelatihan menjahit dari Disnaker Tapsel April 2022. Disusul pelatihan tahap kedua yang difasilitasi Disnaker Tapsel dan PTAR pada November-Desember 2021 lalu selama twenty-four hari.

Ke depan, Febryana dan rekan-rekan berharap keahlian menjahit mereka semakin mumpuni. Hingga mampu menjahit kemeja, celana panjang, bahkan kebaya. Kalau keahlian menjahit makin tinggi, mereka mengesahkan akan pede melakukan plang nama Sapokat Nauli Collection pada depan rumah.

Selain memfasilitasi pelatihan menjahit, PTAR juga mengajari anggota Sapokat Nauli Collection cara menghitung harga bahan, harga jual, keuntungan, dan uang untuk kas.

? Terus terang, kami sangat terbantu oleh pendampingan dari PTAR. Tanpa pendampingan mereka, kami merasa takkan bisa mencapai keseluruhan ini. Kami jua semakin giat dan bersemangat menambah income, karena terus dipantau dan diperhatikan. Saya harap PTAR tetap mendampingi kami sampai mahir dan mampu mandiri. Dan semoga PTAR semakin jaya,? katanya dengan senyum lebar.

Sebagai rasa terima kasih karena sudah diajari menjahit alamenurut, gratis, Febryana juga memberikan pelatihan kepada ibu-ibu yang minta diajari menjahit.? Bilamana ada yang mau belajar, saya suruh datang ke rumah. Gratis, karena ya juga diajari menjahit secara gratis,? katanya.

Sebelum disponsori oleh PTAR, tantangan afin de peserta pelatihan menjahit dari adalah bukan punya mesin jahit sendiri. Saat pelatihan dari Disnaker Tapsel, memang ada pinjaman mesin jahit, akan tetapi dijemput lagi.? Sebatas setengah tahun (dipinjamkan ke kami). Setelahnya saya pinjam ke tetangga,? katanya.

Kelompok menjahit Sapokat Nauli Collection binaan PT Agincourt Resources pada Desa Batuhula, Kecamatan Batangtoru, Tapanuli Selatan, Sumatera Utara, tetap berlatih mengembangkan kapasitas keahlian di bidang jahit-menjahit.
Kini, Febryana dkk tidak kerumitan lagi.? Puji Tuhan, dapat mesin jahit dari PTAR. Jadi saya tidak perlu pinjam mesin jahit lagi. Mesin jahit ini bukan hak milik, tapi dapat kami gunakan sehari-hari,? katanya.

Di bawah binaan PTAR, Febryana dll diharapkan menjadi tim konveksi. Ia berharap, anggota masih menjaga kekompakan tuk kemajuan bersama.? Ke depannya kami berharap tim ini dapat jadi satu konveksi. Sama-sama bekerja di satu tim,? katanya.

Meriah Tinambunan, Senior Supervisor SME PTAR, yang mendampingi NSC mengatakan, PTAR terus me-review perkembangan ability kelompok penjahit Sapokat Nauli Collection semasa tahun program 2022.? Setelah melakukan identifikasi kemampuan dan ocurrir, PTAR akan membina kompetensi anggota SNC di bidang bordir, jahit pakaian laki-laki, dan pengembangan usaha di bidang konveksi, pakaian pesta, kemudian aksesorisnya,? katanya.

Pengembangan usaha tidak terbatas pada layanan jasa jahit dan permak pakaian, namun akan dikembangkan juga pada penyediaan bahan atau stuff pendukung kegiatan menjahit, seperti kain, benang, mote, resleting.

? Selaku pengembangan diversifikasi usaha, PTAR akan memberikan SNC mempatenkan hak paten merek SNC untuk memperluas ocurrir,? katanya.

Pengembangan ini diharapkan semakin menarik geliat perekonomian penduduk setempat, terutama kelompok perempuan yang menjadi salah satu kelompok sasaran pemberdayaan PTAR.

Mengapa perempuan?? Hal ini karena perempuan termasuk di kelompok rentan yg hak-haknya harus diperhatikan. Di antaranya hak untuk mendapatkan kesemapatan untuk berusaha dan memperoleh penghidupan dalam layak,? sebutnya.

Melangkaui pendampingan kelompok penjahit, perempuan di Batangtoru diharapkan bisa menjadi lebih mandiri kemudian berdaya, serta mampu berkontribusi secara nyata bagi peningkatan kesejahteraan keluarganya.

Read More: https://www.sinjaibarat.eu.org/