Notes

( 2 Maret 2017 - KLONING )

Kloning merupakan suatu proses reproduksi yang bersifat aseksual untuk menciptakan replika yang tepat bagi suatu organisme. Teknik kloning akan menghasilkan suatu spesies baru yang secara genetik persis sama dengan induknya yang biasanya dikerjakan di dalam laboratorium. Spesies baru yang dihasilkan tersebut disebut klon.

Jenis - jenis kloning ada 3 :
Yang pertama adalah, Kloning DNA Rekombinan. Prinsipnya yaitu memindahkan sebagian rantai DNA yang diinginkan dari suatu organisme pada satu element replikasi genetik.
Yang kedua, Kloning Reproduktif. Prinsipnya yaitu menghasilkan hewan yang identik dengan sel donor.
Yang ketiga, Kloning Terapeutik, merupakan teknik kloning yang tujuannya berbeda dengan dua jenis kloning sebelumnya. Teknik ini dilakukan bukan untuk menghasilkan spesies baru, tetapi untuk memproduksi embrio manusia yang nantinya akan dijadikan bahan penelitian dalam menilai perkembangan manusia serta penyembuhan penyakit.

Hewan percobaan pertama yang dilakukan dalam kloning adalah jenis domba bernama Dolly.

Teknik dalam kloning ada dua:
Yang pertama, Teknik Roslin merupakan teknik pengkloningan yang dikembangkan di Roslin Institute. Percobaan yang dilakukan yaitu membuat boneka dengan mengadaptasi pada teknik kloning.
Yang kedua, Teknik Honolulu dikembangkan di University of Hawaii oleh Dr. Teruhiko Wakayana. Prinsip Dr. Wakayana yakni menghapus inti dari sel somatik yang kemudian dimasukkan ke dalam telur yang intinya telah dihapus. Telur kemudian ditetesi larutan kimia tertentu yang biasanya akan tumbuh menjadi embrio. Embrio yang terbentuk ditanamkan ke pengganti dan dibiarkan berkembang. Harapan pengembangan teknik ini ialah dapat digunakan dalam meneliti dan mengobati penyakit manusia dan mengubah genetik hewan untuk produksi organ transplantasi manusia.