Notes

Advanced Magic Theory - Hasegawa Naoki-sensei

Pertemuan 1 :

• ASAL USUL TERJADINYA SIHIR •


Sihir sering disebut sebagai ilmu magis yang dianggap tabu oleh manusia. Namun secara tidak sadar, sebenarnya ilmu tersebut ada di dalam jiwa hampir setiap manusia, hanya saja tidak semua dapat menyadarinya.

Ada dua aliran energi yang dimiliki setiap manusia, namun kebanyakan manusia hanya dapat merasakan satu.

Bagi kaum yang dapat merasakan kedua aliran energi tersebut yaitu penyihir, sudah sejak lahir dapat merasakan kedua aliran energi ini.
1. Energi biasa yang didapatkan dari makanan.
2. Energi chakra yang tidak semua manusia dapat kendalikan.

Energi chakra lah yang membentuk sebuah pola khusus yang dapat menciptakan ilmu sihir.

Diketahui bahwa sihir dapat bekerja dengan baik adalah karena adanya pengucapan mantra yang jelas dan gerakan yang benar. Teori tersebut tidak sepenuhnya salah, namun sebenarnya ada yang lebih tepat untuk menjelaskan hal itu, yaitu :
- Pengucapan mantra.
- Asosiasi bayangan.
- Gerakan tubuh.

Ex:
Penggunaan alohomora, sihir untuk membuka segala sesuatu yang terkunci.
Dalam otak para penyihir “Alohomora” untuk membuka yang terkunci dan itu tidak dapat diubah. Untuk melakukan hal tersebut, sang penyihir harus mengucapkan mantra dan melakukan gerakan yang diharuskan secara bersamaan. Kemudian terjadilah hal yang dipikirkan oleh sang penyihir, yaitu sesuatu yang terkunci tersebut pun terbuka. Disinilah terbentuk sebuah asosiasi bayangan dalam pikiran sang penyihir :

“Alohomora + gerakan tertentu = sesuatu yang terkunci kemudian terbuka”

Kedua adalah adanya campur tangan dari alam semesta.
Setelah pengucapan mantra, maka alam merespon dan merubah hal tersebut sesuai dengan yang diinginkan. Objek yang seharusnya patuh terhadap hukum alam dan tiba-tiba menolak hal tersebut.

Hal tersebut terjadi dengan alasan berikut :

Perantara seperti tongkat sihir adalah salah satu media komunikasi antara penyihir dengan alam semesta disekitarnya.
Tongkat sihir berfungsi untuk mengkomunikasikan apa yang dipikirkan oleh penyihir dengan alam semesta. Setelah asosiasi bayangan terjadi dan tergambar kuat di dalam pikiran penyihir, tongkat sihir yang digunakan akan mengkomunikasikan bayangan yang ada pada pikiran penyihir dalam bahasa yang dimengerti oleh alam. Kemudian alam akan menerima bayangan yang dikirim oleh tongkat sihir dan merespon hal tersebut.

Namun jika penyihir sudah sangat handal, maka ia dapat melakukan hal tersebut tanpa menggunakan tongkat sihir.

Akan timbul pertanyaan baru untuk pernyataan tersebut. Bagaimana alam dapat menerima asosiasi yang dikirimkan penyihir dan kemudian merespon hal tersebut menjadi seperti sebuah kenyataan?


Ada sebuah teori yang bernama Multiverse Theory.

Multiverse Theory adalah sebuah teori dimana kehidupan memiliki banyak dunia paralel yang memenuhi semua kemungkinan yang dapat terjadi.

Teori inilah yang digunakan sebagai media. Alam tentu saja tidak merespon secara langsung dan mengubah dirinya sendiri. Namun alam mengambil versi dimana objek yang telah disihir sudah dalam keadaan yang diinginkan oleh sang penyihir pada dunia paralel lain. Dengan begitu, alam dapat memenuhi asosiasi yang dilakukan oleh sang penyihir tanpa merusak hukum alam yang ada pada alam itu sendiri.