Notes

Dingin.

Udara musim dingin di malam hari kini menusuk kulitnya yang sudah berlapis dengan 3 lapis kain. Tangannya yang tidak memakai sarung tangan mulai memerah, nampak beku dan membuat mati rasa. Sesekali ia bersin, masih belum bisa beradaptasi dengan musim dingin tahun ini.

Tangannya yang kedinginan membawa barang belanjaan berisi bahan makanan untuk persediaan beberapa hari ke depan. Mulai dari makan pagi, siang, sampai malam. Tetapi kali ini, ia harus memasak lebih banyak. Apalagi setelah kejadian itu.

"Sepertinya berat," komentar seseorang yang sangat ia kenali dari belakang ketika melihat Kiyoko membawa belanjaan yang cukup banyak.

"Ah, Chris-kun~! " Kiyoko menyapa pemilik surai pirang, yang tadi sempat berkomentar, tanpa menoleh ke arahnya sama sekali. "Sudah pulang?"

Anggukan kecil dilakukan oleh Chris diikuti dengan kalimat, "Ya. Biar kubawakan." Tanpa sempat memberikan waktu kepada Kiyoko untuk merespon, Chris mengambil barang bawaannya.

Perhatian kecil seperti ini malah membuat senyuman Kiyoko mengembang dan tentunya jantungnya berdegup tidak karuan. Rona merah kini menghiasi parasnya walaupun angin musim dingin sudah mengakibatkan hidungnya terasa dingin sehingga berwarna kemerahan. Ah, semoga saja hal seperti ini berlangsung dengan lama.

Suara riang Kiyoko terus menghiasi perjalanan mereka menuju rumah sang dara yang sebenarnya tidak jauh dari tempat tersebut sedangkan Chris hanya membalas seperlunya sebagaimana hal yang biasa dilakukan oleh pemuda tersebut. Namun kehadiran satu sama lain, tidak membuat canggung. Setidaknya untuk gadis ini.

Ketika mereka tiba di depan pintu, Chris membuka pintu rumah tersebut lalu menoleh ke belakang. "Apa menu untuk makan malam kali ini?"

"Ah~" Kiyoko buru-buru ingin meraih bahan makanan yang masih dipegang oleh Chris. "Kare~" jawabnya santai.

Tetapi belum saja Kiyoko menyentuh barang tersebut, Chris menepis kedua tangan Kiyoko dengan tangan yang dihiasi oleh satu cincin di jari manisnya. "Bisakah kamu–setidaknya–membiarkan suamimu ini membantu?"

Kata ganti 'suami' yang digunakan oleh Chris membuat muka Kiyoko memerah. "A-ah, baiklah!" Tangan kanannya yang memakai cincin yang sama dengan Chris memainkan ujung rambutnya karena malu.

Sebelum keadaan semakin menjadi-jadi dan malah membuat keduanya malu akan kalimat terakhir yang dituturkan Chris, sang lelaki buru-buru beranjak ke dapur tanpa mengatakan apapun.