Notes

Aku bukan sosok yang periang. Namun, aku mencoba untuk menjadi periang agak tak seorang pun menyakiti hatiku. Dan ya, mereka mengenalku sebagai sosok yang periang—yang tak mempunyai masalah dan beban hidup apapun.

"Si Happy Virus"

Tetapi ...

Aku mempunyai sisi buruk. Ketika semua nyaman dan semua mendekat, aku malah menjauh. Aku takut mereka mendekat hanya untuk menyakitiku. Aku takut mereka mendekat hanya karena ingin mendapat suatu 'informasi' dariku. Akhirnya, aku jadi tak bisa mempercayai siapapun. Sungguh, aku menjauh. Mungkin bagi mereka, aku yang jahat. Tapi, aku tak mempunyai ide apapun tentang hal ini. Aku selalu merasa takut. Dimarahahi sedikit, aku down. Diberi kritik sedikit, aku takut. Aku muak. Bahkan satu hari penuh aku pernah memutuskan tak keluar kamar hanya untuk merutuki ketakutanku. Meringkuk di kamar sampai gemetaran. Aku tidak ingin keluar rumah, bahkan menatap ponselku.

Saat pertama kali aku menjadi sosok yang periang, banyak sekali yang mendekat. Aku juga terlalu sering bercerita ini itu pada banyak orang. Dan akhirnya, saat aku terpuruk ... mereka semua malah menjauh dan mulai membicarakan hidupku. Semuanya jadi ingin tau apa masalahku. Tapi, aku malah takut dengan mereka.

Aku benci sisi diriku yang ini. Aku ingin berubah. Aku sungguh membutuhkan saran. Entah, aku sendiri tak tau apa yang benar-benar ku butuhkan. Aku juga tak tau mau berubah dari mana dulu.

Aku pernah mencoba terbuka. Tapi kembali lagi, saat memiliki cukup banyak teman ... aku malah menjauh. Aku acuh tak acuh pada mereka. Dan kembali dingin.

Mereka sampai mengatiku muka dua lah, bipolar disorder lah. Tapi, aku tau. Aku sehat. Aku tidak sakit. Hanya saja ...

Tolong aku ...