Notes

Moral Excellency - 16/03/17



Virtues-Virtues Kebahagiaan (2)



Virtues adalah nilai-nilai kebajikan yang membentuk kepribadian seseorang.


Virtues-virtues yang kita pelajari sejak minggu lalu ini tak sekedar membentuk diri kita, tapi sekaligus memberi kebahagiaan serta kedamaian buat kita juga orang lain.


Disini, ada lima Virtues. Yang keempat dari lima Virtues ini adalah toleransi.


~“In the practice of tolerance, one’s enemy is the best teacher.”


Di lingkungan kita, tentu tidak semua orang sama; pasti ada yang beda.

Perbedaan ini cenderung jadi bumerang. Satu sisi melengkapi, di sisi lain bisa jadi pemecah.


Nah, disinilah toleransi berperan. Seberapa bisa kamu menerima perbedaan orang lain?


Mungkin kata 'menerima' sedikit kurang tepat ya, karena memang ada hal-hal yang begitu berlawanan dengan apa yang kita pegang teguh. Tapi, tidak bisa menerima bukan berarti tidak bisa menghormati, bukan?


Jadi, dengan toleransi satu sama lain, kita tak perlu harus berselisih dan bikin suasana tidak enak. Sehingga kita pun merasa damai.


Nah, yang terakhir, displin.


Disiplin ; melakukan segalanya tepat waktu. Kalau hidup kita monoton, alias selalu sama, disiplin tentu akan sangat mudah.


Tapi nyatanya, kesibukan kita tidak pernah sama. Kadang bisa santai, kadang harus begadang.
Disini, pasti kita merasa capek. Godaan untuk malas-malasan pasti tidak mudah untuk dilawan.


Namun, kebiasaan negatif itu sifatnya destruktif--menghancurkan. Sebaliknya, kebiasaan positif, sekalipun susah dilakukan, akan berefek baik buat kita.


Pikirkan saja apa yang bakal terjadi kalau kita lebih memilih malas-malasan. Tidak menyenangkan, bukan?


Dengan mengetahui apa yang akan terjadi, kita akan lebih sadar diri dan bisa mencoba tepat waktu.