Notes

Penggolongan Detektif

1. Fact-based detective
2. Psychological detective
3. Mixed (1 & 2) detective
4. Non categorized detective

Fact-based Detective. Ia bekerja berdasarkan fakta & bukti yg ada dengan menggunakan metode yg sistematis, tidak terpengaruh perasaan-perasaan atau pendapat-pendapat yang berhubungan dengan emosi. Kelebihan detektif dengan tipe ini adalah cenderung cepat mengumpulkan informasi, namun sayang, jika terlambat sedikit saja, bukti hilang. Detektif tidak boleh membuang-buang waktu. Detektif harus bisa berpikir dengan cepat. Bisa saja ia juga terancam saat sedang bertugas. Jadinya seperti "Hunt or Hunted" dengan si pelaku.

Psychological Detective. Detektif ini bekerja berdasarkan cerita atau kejiwaan orang yang terlibat kasus tersebut. Bukti dan fakta hanya sebagai pelengkap untuk menentukan kebenaran dari kesimpulan yang didapat dari cerita atau tanda2 kejiwaan saksi dan tersangka. Namun, walau secara psikologis orang tersebut adalah pelaku, tanpa bukti, si pelaku tidak bisa dijadikan sebagai tersangka. Kelebihan detektif tipe kedua adalah dapat mengungkap kasus2 yang terpendam di masa lalu, karena bekerja berdasarkan ingatan. Namun, kekurangannya cukup fatal. Terkadang kesimpulan dari kejiwaan tersebut. Namun, kekurangannya cukup fatal. Terkadang kesimpulan dari kejiwaan tersebut.

Mixed Detective. Detektif ini adalah gabungan dari kedua tipe sebelumnya. Jadi pekerjaannya terlaksana dengan seimbang. Namun tipe ini juga memiliki kekurangan. Kalau kurang teliti, dapat mencampuradukkan kedua metode di atas. Akhirnya bingung sendiri. Mau mengutamakan fakta atau perasaan.

Non Categorized Detective. Tipe ini adalah tipe detektif "sederhana". Kerjaanya hanya sebagai pencari info. Mungkin tipe ini bisa disebut sebagai stalker? Biasanya, yang dikerjakan tipe "non-categorized" adalah mengecek kehidupan seseorang, mengecek perselingkuhan, melacak sesuatu. Semua orang bisa menjadi detektif tipe ini.