Notes

Stress

Stress adalah gangguan metal yang dihadapi seseorang akibat adanya tekanan. Tekanan ini muncul dari kegagalan individu dalam memenuhi kebutuhan atau keinginannga. Tekanan ini bisa berasal dari dalam diri, atau dari luar.

Hans Selye membagi stress menjadi dua, yaitu: Eustress dan Distress.

1. Eustress
Stress yang diakibatkan karena peristiwa positif. Stress yang ini menantang diri sendiri untuk menjadi lebih maju, dan bersemangat menghadapinya.

2. Distress
Stress yang diakibatkan karena peristiwa negatif. Stress yang ini membuat pribadi menjadi pemalas, membuat sakit, tidak bersemangat, dan lebih mudab emosi. Stress ini memberi dampak buruk bagi individu.

Eustress ini misalnya kamu mau jadian sama dia, tapi kamu punya saingan. Saingan ini membuat kamu berusaha lebih keras untuk merebut hati si dia. Saingan ini adalah sumber stres, tapi stres ini memacu kamu untuk jadi lebih baik. Sementara Distress memberi dampak buruk.

Penyebab Stress.
1. Katastrofi
Katastrofi adalah kejadian besar yang terjadi secara tiba tiba dan tidak dapat diprediksi, misalnga bencana alam dan perang.

2. Perubahan kehidupan
Perubahan kehidupan seseorang dapat memicu terjadinya stress. Misalnya perceraian, kematian orang yang dicintai, dan kehilangan pekerjaan.

3. Kejadian sehari hari.
Kejadian sehari hari yang dapat menimbulkan stress misalnya jadwal kerja yang padat, lalu lintas yang macet, dan antrian yang panjang di kasir, loket, atau bank.

Gejala Stress

• Gejala Fisiologik, antara lain: denyut jantung bertambah cepat, banyak berkeringat (terutama keringat dingin), pernafasan terganggu, otot terasa tegang, sering ingin buang air kecil, sulkt tidur, gangguan lambung, dst.

• Gejala Psikologik, antara lain: resah, sering merasa bingung, sulit berkonsentrasi, sulit mengambil keputusan, tidak enak perasaan atau perasaan kewalahan (exhausted) dsb.

• Tingkah laku, antara lain: berbicara cepat sekali, menggigit kuku, menggoyang-goyangkan kakk, gemetaran, berubah nafsu makan.

Strategi Menangani Stress

1. Primary prevention, dengan cara merubah cara kita melakukan sesuatu. Hal ini membutuhkan keterampilan yang relevan, seperti keterampilan mengatur atau mengelola waktu, berusaha menerapkan positive thinking dalam setiap menghadapi situasi yang menekan.

2. Secondary prevention, strategi yang kita lakukan adalah adegan menyiapkan diri menghadapi stressor melalui kegiatan olah raga (exercise), diet, rekreasi, istirahat, meditasi, beribadah.

3. Tertiary prevention, strateginya adalah kita menangani dampak stressbyang terlanjur ada misalnya melalui dukungan sosial atau bantuan professional yang berhubungan dengan penyebab stress.