Notes

Tugas G1 & G2
https://twitter.com/ProfsVict/status/999503637419249664?s=19

Rictusempra
Mantra ini juga dikenal sebagai The Tickling Charm. Rictusempra adalah mantra yang dapat menyebabkan korban terjerembab karena tawa. Mantra ini juga memiliki setidaknya dua efek samping lainnya pada korban.

• Pelafalan : ric-tuh-SEM-pra
• Warna : Silver
• Etimologi : “Rictusempra” berasal dari bahasa Latin “Rictus,” yang berarti mulut terbuka dan “Semper” yang berarti selalu.


Mantra ini biasanya digunakan sebagai taktik pengalih perhatian dalam duel. Harry Potter pernah menggunakannya ke Draco Malfoy di Dueling Club selama tahun kedua mereka. Tidak diketahui apakah ini mempengaruhi seseorang yang tidak geli, namun dalam film, Malfoy malah mundur dan mungkin ini bisa menjadi efek pada seseorang yang tidak geli.

Dalam duel Durmstrang, Rictusempra memiliki efek yaitu -3MP PN dan -5HP YDS. Termasuk dalam mantra biasa yang bisa digunakan pada turn berapapun, serta bisa digunakan mulai grade satu pada jurusan Wizard.

Wingardium Leviosa
Mantra ini juga dikenal sebagai Levitation Charm. Wingardium Leviosa adalah mantra yang dapat digunakan untuk menerbangkan objek. Ditemukan oleh Jarleth Hobart pada tahun 1544.

• Pelafalan : wing-GAR-dee-um levi-O-sa
• Gerakan : melingkar dan menghentakkan tongkat sihir ke arah objek.
• Efek : Dapat menerbangkan objek

• Etimologi :
Wingardium adalah kata yang berasal dari bahasa Inggris, yaitu Wing yang berarti ‘terbang’, Arduus yang berarti ‘tinggi’ atau Arduum yang berarti ‘tempat yang tinggi’ ; dengan imbuhan ium yang berasal dari bahasa Latin. Sedangkan Leviosa berasal dari bahasa Latin, yaitu Levo yang berarti ‘kenaikan’, atau Levis yang berarti ‘keringanan’. Kesimpulannya memiliki arti ‘daya angkat yang tinggi’.

Mantra ini memiliki kekurangan, yaitu tidak dapat berkerja pada makhluk hidup. Sekalipun manusia bisa diangkat dengan Charm ini, sebenarnya pakaian mereka yang terkena efek mantra. Mantra hanya dapat berkerja dengan beberapa variasi waktu, tergantung dari kemampuan si pelafal dan berat objek.

Mantra ini pernah digunakan oleh Ron Weasley saat menyelamatkan Harry Potter dari cengkraman Troll pada tahun pertama mereka sekolah. Dalam duel Durmstrang, mantra ini tergolong dalam mantra fisik. Mantra fisik adalah mantra yang selain mengurangi MP si penyerang juga mengurangi HP baik dari yang menyerang maupun yang diserang. Efeknya sendiri yaitu – 2 MP, – 3 HP bagi penyerang dan – 6 HP bagi yang diserang.

• Asal-usul Wingardium Leviosa

Mantra ini berkembang di abad ke-16 dan ditemukan oleh Jarleth Hobart pada tahun 1544, yang percaya bahwa dia harus berhasil melakukan kegiatan penyihir yang dulunya tidak semua penyihir bisa lakukan, yaitu belajar untuk terbang. Pada 16 Juli 1544, Hobart mengundang kerumunan para penyihir, termasuk Kepala suku Warlock dari Wizengamot, untuk menjadi saksi atas penerbangan pertamanya.

Dia memanjat genteng dari gereja lokalnya sendiri, kemudian dia melakukan pidato sederhana. Dia merapalkan mantranya dan melayang di udara. Awalnya, ia berhasil terbang. Namun, setelah 3 menit dia hanya mengambang diudara. Para penonton menjadi tak sabar melihatnya dan bersorak ‘Boo’ kepada Hobart. Tetapi, setidaknya Hobart telah melakukan percobaan yang belum pernah dicoba oleh siapapun.

Ketika disoraki, Hobart mencoba untuk bergerak, dan memulai gerakan seperti gaya renang dengan semangat, yang ternyata tak berefek apa-apa. Dengan lugunya ia percaya bahwa bajunya membuat ia lebih berat dan menghalangi untuk bergerak. Hobart melepaskan bajunya. Namun malah membuatnya terjatuh dalam ketinggian sepuluh kaki, dan bajunya tetap menggantung di udara.

Setelah terjatuh dengan ketinggian sepuluh kaki, secara utuh Hobart telanjang di jalanan. 16 tulang nya patah, dan didenda karena kebodohannya yang memalukan dari Kepala suku Warlock. Hobart pun pulang ke rumahnya, dan menyadari bahwa mantra Wingardium Leviosa hanya membuat objek melayang dengan beberapa variasi waktu. Tergantung dari kemampuan si perapal dan berat dari objek. Dia juga menyimpulkan bahwa hewan kecil atau bahkan anak kecil ternyata bisa dilayangkan, tetapi tidak dapat mengontrol pergerakan tubuhnya.