Notes

saya memang bukan seseorang yang tidak pernah merasakan apa itu "rasa", saya pernah merasakannya, bahkan pernah "saling" merasakannya, saya adalah seseorang yang keras kepala terhadap sesuatu yang salah, saya tidak mau kekuasaan melemahkan orang lain, sisi itu adalah sisi yang harus diperjuangkan, kebenaran. lalu apa hubungannya dengan rasa? saya adalah 1 dari banyak pemimpi di dunia ini, berat rasanya menerima ketika mimpi saya tak akan pernah bahkan mencapai "mimpi" itu sendiri. ya inilah kebenaran yang harus saya terima, menyayangi orang yang berbeda dari saya. keyakinan. keyakinan adalah pematah hati pertama, saya selalu terisak, melihat dia dari kejauhan, padahal kami sedang ngobrol. aneh? tidak itulah yang saya rasakan. kedua, teman. selama saya mencoba mengenali dia, saya tersadar, saya bahkan bukan temannya, saya hanya orang yang sering memerhatikan dia bukan sebaliknya. disinilah saya sadar, mungkin inilah jalan. tak pernah sampai. tak selalu terang. saya bersyukur mengenalmu, bersyukur pernah mencintaimu, walau tak pernah menyentuh "mimpi" sekalipun. saya pernah berandai andai, memberikan lagu romantis seperti yang dilakukan Dochi Sadega pada Dinda Kanyadewi, saya berandai, bernyanyi bersamamu di malam hari. melihat bintang saling tertawa, sadarkah dirimu, saya yang berbeda ingin dirimu untuk mengistimewakan perbedaan ini, bukan kau bunuh seperti saat ini. saya menyayangimu, tulus. itulah kenapa saya tak pernah menyatakannya. kamukah dia? benar mawarku. pernah ada rasa untuk seorang mawar, pernah ada duri dari si mawar. aku pemetik harapanmu. yang jauh.