NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Pagi itu seperti biasa, Queen masih tertidur dengan badan yang terbalut oleh selimut. Setengah payudara Queen mengintip dari balik selimut, leher Queen penuh dengan tanda merah. Ya siapa lagi jika bukan Max.

Hari ini Queen libur sekolah, sudah pasti Queen harus memuaskan hasrat Max. Pria itu masih tertidur juga, tangannya posesif memeluk tubuh Queen.

Ketenangan mereka harus terganggu oleh dering ponsel Max, Max mengangkat telpon tersebut dengan sangat malas.

"Aku sedang berada di luar kota" suara Max terdengar sangat sexy.

"Aku juga merindukanmu sayang" kali ini ia berbohong, tangan Maxim kembali memeluk tubuh Queen. Bibirnya menciumi bahu Queen dengan lembut, membuat Queen membalikan tubuhnya untuk memeluk Max.

Dibiarkannya kepala Queen berada di dada bidang Max, sangat hangat dan selalu nyaman jika berada di dekat Max.

"Aku lapar ingin sarapan" ucapan ini di tujukan untuk Queen, Queen hanya tersenyum tipis dengan mata yang terpejam. Tangan Queen sesekali meraba dada Max. Bermaksud mempermainkan Max, tangannya meraba perut Max dengan usapan lembut.

Dengan sangat nakal Queen menurunkan selimut di antara mereka berdua, kini tubuh telanjang milik mereka berdua terekspos. Tubuh yang lelah dengan sisa percintaan semalam, tapi hasrat mereka tak pernah padam.

"Hmm, kamu jangan lupa makan" nada Max selalu lembut, dia tidak pernah mengurangi rasa perhatiannya untuk sang istri. Padahal tangan Max dengan sangat lembut membelai payudara sintal milik Queen. Queen mencoba menghilangkan godaan Max dengan menggigit bibirnya pelan.

Max semakin liar meremas payudara Queen, kepala Queen sedikit mendongak dengan mulutnya yang sedikit terbuka. Tubuh mereka saling bergesekan, Queen menikmati kejantanan Max yang menggesek paha mulus nya. Dengan sangat tenang, Queen mulai meremas kejantanan Max dengan sangat lembut.

Max masih menemani istrinya berbicara, tak sabar Queen merebut ponsel Max dan mematikannya. Max hanya tersenyum, sebenarnya Max sedari tadi hanya menggoda Queen. Max sangat suka membuat Queen tidak sabar, karena Queen akan sangat liar menggoda Max jika hasratnya sudah di permainkan.

Lidah Queen mulai menelusuri tubuh Max, sedikit memanjakan puting Max sesekali Queen menghisap puting Max lembut. Max hanya mengerang pelan, dan tersenyum puas karena berhasil membangunkan gadis kecilnya.

Kini lidahnya kembali menelusuri bagian perut Max, Queen sudah sangat tahu titik area yang membuat Max semakin bergairah. Diliriknya manik Max, Max masih tersenyum nakal menatap Queen.

Tangan Max membelai rambut halus Queen, kini lidah Queen sudah mulai mendekati kejantanan Max. Besar, tegang dan berurat. Memang mudah sekali membuat Max tegang, karena Max tak pernah bosan kepada Queen. Bukan sekali dua kali mereka melakukan ini, sudah hampir 3 tahun.

3 tahun menjalani hidup bersama bagaikan sepasang kekasih, sangat intim hubungan mereka. Sulit untuk memisahkan Queen dan Max, karena mereka sama-sama membutuhkan.

Lidah Queen mulai menjilati batang penis Max, lidahnya sangat lihai menjilat dan sesekali menghisap penis milik Max dengan penuh nafsu.

"Eum-hh daddy" nada Queen manja dan menatap Max dengan tatapan polos namun penuh birahi.

"Baby lapar, mau sosis daddy mhh" Queen manja dan sedikit mendesah di akhir kalimatnya.

Max yang tahu saat ini di permainkan oleh Queen merubah posisi mereka, sedikit mendorong badan Queen. Kepala Queen berada di ujung ranjang, dengan bagian mulut yang sudah terbuka karena sudah mengerti. Dan kini giliran Max yang berdiri di depan wajah Queen, sedikit menggesekan ujung penisnya di bibir mungil Queen.

"Elmhh daddy" lidahnya sedikit menjulur menekan lubang kecil penis milik Max, dan beberapa detik kemudia ia menjilati penis Max dengan sangat intens.

Tak sabar Max langsung mendorong pelan batang penisnya kedalam mulut mungil Queen.

"Eunghhh-hhh" erangan pelan keluar dari bibir Queen, namun mulutnya sudah lihai menjepit batang penisyang keluar masuk kedalam mulutnya.

Gerakan Max semakin cepat, Max selalu bergairah jika sudah merasakan mulut Queen menjepit penisnya. Kenikmatan yang tak pernah ia dapat dari istrinya, hanya bisa ia rasakan jika bersama Queen gadis kecilnya.

Gerakan yang semakin menuntut ingin di puaskan oleh mulut mungil Queen membuat Queen sedikit kewalahan, tapi Queen sudah terbiasa. Queen hanya menjepit dan memainkan lidahnya di batang penis yang semakin berurat. Sesekali menghisapnya dengan bibir yang sudah blepotan oleh liur.

Tangan Queen memuaskan dirinya sendiri, meremas kedua gundukan payudara sintalnya. Puting yang kemerahan semakin mengeras karena Queen sudah sangat basah.

Max hanya tersenyum menatap Queen, nafasnya tersengal namun tiba-tiba cairan memenuhi mulut Queen yang langsung ia telan dengan lahap. Melepaskan penis dari mulutnya, bibir Queen blepotan cairan milik Max. Queen terlihat sexy, rambutnya yang berantakan dan bibir blepotannya sangat menggoda.

Tak ingin memberi jeda terlalu lama, Queen segera menciumi bibir Max rakus. Tangan Max mulai memeluk erat tubuh Queen, dan lengan Queen melingkar dengan posesif di leher Max.

Ciuman berlangsung sangat bergairah, mereka saling bergantian menghisap bibir satu sama lain. Tiba-tiba kini lidah mereka sudah bertautan, bibir bengkak mereka blepotan liur. Bukan merasa jijik, namun kenikmatan semakin memuncak. Tangan Max dengan sangat pintar memijat payudara Queen, sesekali jarinya memelintir puting tegang milik gadis kecilnya.

"aghhhh" erangan kecil memenuhi ruangan mereka berdua, ruangan yang mereka anggap surga kenikmatan. Surga jika sudah bisa memuaskan satu sama lain, dan ruangan ini saksi bisu terjadinya hubungan terlarang ini.

Tak ingin kalah, Queen mulai memijat batang penis milik Maxim. Ia pijit dengan cepat tak memberikan waktu bernafas untuk Max, nafas Max semakin tak beraturan dan itu membuat Queen semakin bergairah.

Karena tak tahan, Max mendorong tubuh Queen. Paha Queen di buka lebar, membuat lubang vagina Queen terekspos dengan sempurna. Terlihat berkedut sangat cepat, vagina Queen sangat basah.

Max segera menjilati belahan vagina milik Queen, lidah Max memberikan tekanan di setiap menyapu belahan vagina milik Queen.

"Ahhhh" lagi-lagi Queen mendesah, mendongakan kepalanya mulutnya terbuka. Jemari Queen mencengkram sprai dengan kuat, ketika lidah Max dengan sangat lihai menekan klitoris milik Queen.

Belum merasakan kepuasan, Queen menekan wajah Max. Menggesekan vagina di wajah Max dengan sangat cepat. Pinggulnya bergerak cepat, berharap Max akan memberikan yang Queen mau.

Dan benar, Max mulai memainkan lidahnya di lubang vagina milik Queen. Membuat gerakan lidah keluar masuk kedalam vagina Queen. Queen sediki mengangkat tubuhnya, tubuhnya makin terasa panas oleh permainan Max.

Cairan Queen bercampur dengan liur milik Max, sempurna memang. Hanya Max yang mampu membuat Queen merasakan kenikmatan seperti ini.

Selagi Max sibuk dengan lidahnya yang memanjakan vagina Queen, tangan Queen mulai menekan klitoris miliknya sendiri. Queen menggesek klitorisnya dengan cepat, klitoris bengkak membuat Queen hampir sampai klimax nya.

"Daddy... Aku mau..." ucapannya tertahan, dan Queen mendorong tubuh Max kasar. Berjongkok di hadapan wajah Max, Max hanya menunggu cairan favoritnya.

Tangannya masih sibuk menekan klitoris yang membuat vagina semakin berkedut, dengan cepat ia mengocok klitorisnya. Hingga pada akhirnya Queen mencapai klimaksnya, cairan membasahi wajah Max.

Tangan Max sibuk memuaskan penisnya sendiri, sampai cairan Max hampir keluar kembali dari batang penisnya. Nafas mereka tak beraturan, Queen sudah terlentang dan menatap Max sayu.

Berbeda dengan Max yang masih sibuk dengan batang penisnya, Max menggoda kembali Queen dengan mengocok penisnya di depan wajah Queen.

"Mau mandiin aku?" godanya meremas payudaranya sendiri.

Tak lama benar, payudara Queen di penuh oleh sperma Max. Dengan sangat nakal Max memeluk tubuh Queen dan memijat payudara milik Queen dengan sangat posesif.

Tubuh Queen dan Max sangat lengket, tapi mereka masih terlalu malas untuk mandi. Mereka lebih memilih untuk tertidur kembali, dengan badan yang saling menempel, tangan Max menangkup kedua payudara milik Queen.

     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.