Notes

Tingkat kesehatan manusia makin hari makin menurun. Hal ini disebabkan pola makan masa kini yang memaksa manusia untuk menerimanya.
Penyakit yang paling sering terdengar belakangan ini adalah diabetes. Diabetes adalah suatu penyakit gangguan penyerapan yang terjadi di dalam tubuh. Diabetes terdiri atas dua jenis yakni, Diabetes melitus dan Diabetes insipidus.
Diabetes melitus merupakan diabetes yang sering kita dengar, sering disebut juga kencing manis. Diabetes ini disebabkan karena adanya gangguan hormon insulin dalam tubuh. Sedangkan Diabetes insipidus adalah diabetes yang di sebabkan oleh gangguan ADH pada tubulus kontortus distal pada nefron ginjal, ditandai dengan volume air seni yang berlebihan.
Diabetes melitus menjadi suatu momok menakutkan bagi banyak orang sekarang. Kemungkinan untuk sembuh sangat kecil, bahkan tidak bisa. Jika memang tidak bisa di sembuhkan lagi, maka orang tersebut harus melakukan suntik hormon insulin secara teratur.
Hormon insulin dihasilkan didalam pankreas manusia dan hewan. Logikanya, akan sangat sulit bagi kita untuk mengambil hormon itu dari manusia atau hewan. Maka dari itu, sekarang manusia mampu menciptakan suatu teknologi untuk menciptakan hormon insulin tersebut tanpa harus melakukan operasi. Teknik itu disebut rekayasa genetika.
Rekaya genetika merupakan salah satu cabang dari bioteknologi modern. Praktik menciptakan insulin ini memerlukan bantuan bakteri Escherichia coli. Prosesnya sebagai berikut.
1. langkah pertama adalah mengisolasi plasmid dari E. coli. Plasmid adalah salah satu bahan genetik bakteri yang berupa untaian DNA berbentuk lingkaran kecil. Selain plasmid, bakteri juga memiliki kromosom. Keunikan plasmid ini adalah: ia bisa keluar-masuk ‘tubuh’ bakteri, dan bahkan sering dipertukarkan antar bakteri.
2. Pada langkah kedua ini plasmid yang telah diisolir dipotong pada segmen tertentu menggunakan enzim restriksi endonuklease. Sementara itu DNA yang di isolasi dari sel pankreas dipotong pada suatu segmen untuk mengambil segmen pengkode insulin. Pemotongan dilakukan dengan enzim yang sama.
3. DNA kode insulin tersebut disambungkan pada plasmid menggunakan bantuan enzim DNA ligase. Hasilnya adalah kombinasi DNA kode insulin dengan plasmid bakteri yang disebut DNA rekombinan.
4. DNA rekombinan yang terbentuk disisipkan kembali ke sel bakteri.
5. Bila bakteri E. coli berbiak, maka akan dihasilkan koloni bakteri yang memiliki DNA rekombinan.
Bakteri yang telah memiliki DNA rekombinan akan menghasilkan hormon insulin pada hasil metabolismenya.
Dari hal diatas dapat disimpulkan, teknologi semakin hari semakin berkembang begitupun ilmu pengetahuan. Semua bisa di dapat dengan mudah dengan perkembangan yang semakin hari makin pesat ini.