Notes

Tentang SHANKS

by ; ROKUSHIKIMASTER

Shanks itu orangnya visioner. Dia bisa merasakan ketegangan yang sedang terjadi, pun bisa merasakan kemungkinan terjadinya insiden besar di masa depan di saat tokoh-tokoh besar lainnya tidak bisa, tidak peduli, atau malah jadi pencipta insidennya. Coba kita tengok pertemuan Shanks dengan beberapa “kakap” di masa lalu:

1. Shanks bertemu Shirohige: Untuk meminta Shirohige menarik mundur Ace, supaya Ace dan Kurohige tidak bentrok.
2. Shanks bertemu Kaidou : Untuk mencegah bentroknya Kaidou dengan Shirohige.
3. Shanks datang ke Marineford : Untuk menghentikan perang.

Sejauh ini, daftar di atas adalah tiga aksi terbesar Shanks yang kita ketahui pernah terjadi di manga. Dan ternyata ketiganya punya tujuan yang sama: untuk mencegah memburuknya konflik yang sedang terjadi.

Ya, disadari atau tidak, Shanks selalu berperan jadi “peretas konflik”. Ini unik. Soalnya, kebanyakan bajak laut –termasuk Luffy sekali pun— selalu berperan jadi pemicu konflik. Dan itu wajar. Kan mereka bajak laut, bukan saint atau da’i. Jadi Shanks itu anomali dari sisi keseharusan sikap afiliasinya.

Namun tunggu dulu, itu belum seberapa unik. Selain gemar berperan sebagai “peretas konflik”, Shanks juga punya kharisma yang mumpuni untuk melakukannya. Tentu semua orang masih ingat ketika Sengoku setuju untuk menghentikan perang Marineford hanya karena Shanks-lah yang memintanya. Dan sekarang, Gorosei setuju mendengarkan Shanks karena apa? Yup, hanya karena Shanks-lah yang memintanya (lagi)!

Ini membuat kita bertanya-tanya: hal macam apa yang pernah ‘kriminal sampah’ seperti Shanks lakukan di masa lalu sampai-sampai pentolan birokrasi sekelas Sengoku dan Gorosei mau mendengarkannya? Bahkan mematuhinya? Sami’uu wa ato’uu? Mereka dengar dan mereka patuh. That is crazy.

Untunglah, petunjuknya muncul persis satu chapter yang lalu, yaitu topi jerami raksasa di dalam brankas Mariejoa. Lebih dari 19 tahun yang lalu, topi yang berbentuk sama –tetapi lebih kecil— pernah bertengger di kepala Shanks. Kemudian kita, lihat si penjaga brankas memegang bounty poster Luffy –di mana terlihat wajah Luffy sedang memakai topi yang pernah dipakai Shanks— dan mata si penjaga brankas bisa jadi melirik bergantian antara topi di dalam poster dengan topi raksasa di dalam brankas.

Van Auger berkata, “takdir tidak mengenal kata kebetulan”. Kedua topi tersebut pasti punya koneksi tertentu. Dan koneksi yang bisa saya bangun saat ini adalah: ini bukan pertama kalinya Shanks berada di Mariejoa.

Dulu, Shanks pernah ke sana. Bahkan mungkin lebih dari sekali. Di sanalah terjadi percakapan tentang topi itu (yang entah apa). Namun yang lebih penting, Shanks juga berdiskusi dengan Gorosei tentang kemungkinan-kemungkinan terjadinya konflik di masa depan --yang bahkan tidak terpikir oleh “king of the world” macam Gorosei itu sendiri.

Mungkin itu juga lah yang membuat Shanks dihormati. Dia kelihatannya pintar menganalisa karakter tokoh-tokoh kelas kakap di dunia One Piece –baik itu bajak laut atau marinir— dan apa kekacauan yang akan terjadi bila tokoh-tokoh tersebut bergerak. Skill analisa seperti itu langka dan dibutuhkan sekali oleh World Government --yang kita tahu sangat mengedepankan kestabilan dan keseimbangan 3 kekuatan dunia.

Jadi, kalau ada orang yang bisa memberi analisa cerdas supaya dunia tetap stabil, orang itu akan sangat dibutuhkan. Tidak peduli orang itu pahlawan atau kriminal. Maka kita bisa lihat sekarang, Shanks dihormati.

***

Jadi, apa kira-kira yang akan didiskusikan Shanks sekarang?

Yah, sama kayak tebakan banyak orang. Kalau tidak tentang Luffy, Kurohige, ya Rocks. Bisa juga ketiganya. Bisa juga ditambah tokoh-tokoh dari yonkou, revolusi, dan marinir itu sendiri. Siapa pun yang dibicarakan, tujuan Shanks sepertinya tetap sama dengan yang dulu-dulu: dia ingin memberi peringatan tentang konflik yang akan terjadi bila tokoh-tokoh itu bergerak.

tambahan ; apakah netizen indo masih ada yg bilang shank lemah ?