Notes

London, 2 Januari 1999 21:03 - Seperti malam biasanya Clara, ibu dari si kembar Cheese dan Sena akan menidurkan 2 putri kembar kecilnya. Dan seperti biasanya juga ada tugas wajib sang ibu jika hendak menidurkan kedua putri kecilnya yaitu membacakan sebuah buku dongeng atau menceritakan sebuah kisah. "Mama, jadi malam ini ingin mengisahkan apa?" ucap Sena yang masih berumur 4 tahun itu. "Iya maa, malam ini tentang apa? Chess bosen kalau cerita tentang princess-pricess loh. Chess pengen yang lain" ucap Chesse yang merupakan kakak dari Sena. "Ih-! Padahal kalau tentang princess rame tau-!" sang adik pun menyahut ucapan kakaknya. "Husst, ayo diem diem. Kalau masih bertengkar mama gak bakal cerita loh" ucap sang mama. Chesse dan Sena pun akhirnya mendengarkan ibunya dan mereka mengakhiri pertengkaran kecil mereka. "Sebenarnya mama juga bingung akan menceritakan apa.." ucap sang mama, setelah beberapa detik memikirkan cerita apa, akhirnya sang mama mendapat sebuah ide. "Chesse..Sena..Apa kalian pernah mendengar tentang 'Memory Potion'? tanya sang mama. Mendengar hal tersebut, kedua anak kembar itu dengan cepat menggelengkan kepalanya dengan bersamaan yang menandakan mereka tidak pernah mendengar hal tersebut. "Jadi mama ada sebuah kisah tentang 'Memory Potion'" ucap sang mama dengan sedikit ada jeda sebelum memulai bercerita.

Sebelum sang mama mulai bercerita sena mengambil boneka kesayangannya dan memeluk sang bonek itu. Melihat hal tersebut sang mama juga menyelimuti kedua anaknya tersebut. "Jadi, pada jaman dahulu ada 2 anak laki-laki dan perempuan yang berteman sangat dengat. Mereka hanya berbeda umur 1 tahun, yang laki-laki itu lebih tua dari si perempuan. Rumah mereka hanya berbeda beberapa rumah. Pada saat itu anak perempuan itu hanya memiliki 1 teman yaitu si anak laki2. Kenapa hanya 1 teman? Karna perempuan itu unik, berbeda dengan anak2 yang lainnya yang membuat beberapa anak iri dan tidak suka dengan perbedaan itu. Namun, hanya si anak cowo itu yang mau berteman" ucap sang mama menceritakan. "Mereka berteman hingga mereka masuk sekolah dasar, namun setelah lulus sekolah dasar anak perempuan pindah sekolah karna ia disuruh orangtuanya masuk ke sekolah yang memang cocok untuk dirinya. Tentu saja anak perempuan itu tidak mau, bagaimana bisa ia pisah dari orang tuanya dan harus meninggal 1 1 nya sahabatnya. Dengan terpaksa anak perempuan itu harus pindah sekolah" lanjut sang mama. Chesse bertanya pada sang mama "Maa, nama anak itu siapa?" lalu sang mama menjwab "Nama mereka? Rahasia hehehe. Kita sebut saja anak perempuan ini Ara dan si laki2 Austin" jawab sang mama. "Masih ingin dengar kan?" tanya sang mama ke kedua anaknya, "YAAA-!" ucap mereka berempak.

Sang mama melanjutkan cerita tersebut. "beberapa tahun kemudian Ara kembali kerumahnya, ia baru saja dapat kembali pada saat liburan. siapa yang ia cari pertama kali? tentu saja ayah dan ibu nya Ara kkk, lalu setelah bertemu dengan orang tua ara ia menuju rumah Austin. Dan disana Ara terkejut karna rumah Austin sudah sepi, bahkan kosong tidak berpenghuni. Ara kembali kerumah dan menanyakan ke orgtuanya kenapa rumah Autin begitu sepi, ternyata setahun setelah kepergian Ara, ayah dan ibu austin memutuskan untuk beroisah dan autin mengikuti ibunya. Ara yang mendengar cerita tersebut terkejut, karna keluarga austin begitu terlihat harmonis" Sena dan Chesee sudah menguap beberapa kali, dan sang mama melanjutkan ceritanya. "Setelah mengetahui austin pindah, ara selalu mencari tau kemana austin pindah menanyakan ke sekolah terdahulu austin namun tidak ada petunjuk. Sampai akhirnya Ara harus kembali lagi sekolah. Saat disekolah Ara merupakan seorang yang pintar dalam beberapa pelajaran, apa lagi dalam potions. Ara pun akhirnya lulus dari sekolah tersebut dan memutuskan untuk berlibur kerumah. Tanpa disengaja saat perjalanan menuju pulang ia bertemu dengan seorang pria yang sangat mirip dengan Austin."

"Ara mengejar austin yang sudah mulai hilang karna suasana sangat ramai, "Austin!" teriak Ara, mendengar namanya dipanggil lelaki itu membalikan badan nya dan Austin pun melihat Ara."Austin! Apa kabar, kenapa hilang tanpa kabar? Sekarang tinggal dimana? Gimana kabar mu? Ibu mu gmn? Kalian baik2 saja kan?" pertanyaan yang sangat banyak terlontar dari mulut Ara namun Austin hanya tersenyum. "Kenapa diam?" tanya ara, "Semua sudah berubah, jangan panggil aku austin lagi, Austin sudah tidak ada." ucap Austin lalu meninggalkan Ara. Ara hanya terdiam dan bingung harus bagaimana karna Austin