NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Nama : Chuutik x Zza
Kategori : Fanfiction
Title :
[Karma Stray Dogs : Soukoku Edition?!]

Part 3 - END

----

"Segala sesuatu yang kau perbuat kepada orang lain juga akan kembali kepadamu. Itulah yang namanya [Karma].

Acara ini disungguhkan bagi pemirsa sekalian untuk berhati-hati ATAS apa yang kalian PERBUAT selama kehidupan pemirsa sekalian. Karena kalian tidak mengetahui apa yang akan terjadi atas "perbuatan" kalian.

Kembali bersama saya, Dazai Osamu!-"

"Edogawa Ranpo!!"

"Izumi Kyouka."

"Kembali lagi dengan acara, KARMA STRAY DOG--"

“Tunggu sebentar, kenapa kau yang tiba-tiba jadi MC, Dazai?”

Backsound dramatis berbunyi JENG JENG JENG JENG memperbesar wajah Dazai Osamu yang tengah berdiri disamping Ranpo.

“Karena takdir?”

“Seharusnya Kunikida yang disini, lho.” Ranpo membuka permen, “kalau bukan dia yang disini bagaimana dong, kau tidak bisa kusuruh-suruh.”

Dazai tersenyum, “Tidak apa, Ranpo-san! Sekarang aku yang jadi MC!”

“Kemana Kunikida-san...?” tanya Kyouka, bintang tamu yang setia.

“Mengundurkan diri.”

“...karena?”

“Mudik ke kampung," ucap Dazai tanpa dosa. Padahal mungkin dia tahu bahwa salah satu alasan Kunikida pergi adalah depresi menghadapi seorang Dazai Osamu.

"Kenapa ngga Dazai-san saja yang mudik?" tanya Kyouka.

"Kyouka-chan tidak lihat berita? Arus balik ke Jakarta padat, bawaannya malas mudik."

"...arus balik bukannya arah sebaliknya?" Kyouka heran sendiri.

"Memangnya kampung halamanmu di Jakarta, Dazai?"

"Di Aomori, Ranpo-san."

"Beda jauh!"



“Kembali kepada topik,” Dazai tersenyum pada kamera. “Manusia memiliki banyak kesalahan dan dosa, itu tidak dapat dihindarkan. Kehidupan manusia berulang, dari sukses kemudian gagal. Ada kalanya kegagalan itu merupakan akibat dari ‘perbuatan’ untuk mencapai ‘kesuksesan’—tumben aku ngomong normal. Jadi, Ranpo-san, silakan!”

“Hm....” Ranpo mengelus dagunya sambil memperhatikan berbagai wajah partisipan. “Partisipan kali ini adalah seorang laki-laki yang mudah sekali marah."

"Orang yang sensitif ya," tebak Kyouka.

"Dia sangat temperamental. Kerjanya hanya marah-marah bahkan pernah dikatai monster...."

"Woah," Dazai bertepuk tangan sekali. "Sepertinya partisipan kali ini akan sangat menarik. Kalau begitu, Ranpo-san, partisipan nomor berapa?"

"Dua puluh sembilan."

[Nakahara Chuuya. Pria dengan angka kelahiran 29 April ini memiliki sifat yang sangat emosional. Bahkan dia sering kehilangan kesadarannya ketika marah. Dia adalah mantan anak geng yang konon dikabarkan oleh dunia persilatan bahwa dia kebal peluru ketika dia sedang dilahap api emosi.]

"Woah...."

"Kebal peluru ya."

"Keren...."

"Ngomong-ngomong, mana partisipannya?"

"AKU DISINI!" teriak sang partisipan berdiri di podium penuh emosi.

"Oya?" Dazai menunduk. Sengaja. "Berdiri dong."

"AKU SUDAH BERDIRI, BRENGSEK!"

"Wah, wah, Ranpo-san, dia ganas sekali." goda Dazai. "Kuharap kepalaku masih utuh sampai akhir acara~"

"Ya, ya, aku juga berencana menghancurkan kepalamu- Sekalian dengan tubuhmu hingga acara ini tidak akan dilihat lagi heh?"

"Oya, menakutkan sekali. Kalau begitu ngapain kamu datang kesini kalau acara ini tidak akan dilihat?"

"Aku tidak berencana mengumbar masalahku ke publik, aku kesini hanya meminta saran. Itu saja!"

"Hei, hei, cebol. Kau sudah tahu kalau acara ini akan dimasukkan ke TV. Apa otakmu begitu kecil karena terlalu banyak emosi?"

"DIAM KAU, PERBANAN BRENGSEK!"

"Kasar sekali. Ini tingkah seseorang yang meminta pertolongan?"

"Diam." Ranpo mengangkat tangan, mengheningkan semua yang ada di studio.

"Bagaimana aku mau diam kalau wajah asistenmu itu masih mengejekku, hah??!" teriak si partisipan sambil menunjuk ekspresi Dazai yang menjulurkan lidah kemudian kembali normal ketika Ranpo melihatnya.

"Dazai, hentikan itu."

"Ha'i, ha'i~ Jadi, ceritakan masalahmu, cebol."

"HENTIKAN UCAPAN CEBOLMU ITU ATAU KUBUNUH KAU! Lagian asisten sebelumnya bukan kau tapi seseorang bernama Kunikida! Dimana dia?!"

"Mudik ke kampung, rindu emak katanya." jawab Dazai sebal. Daritadi Kunikida terus yang ditanya.

"Hah? Kenapa ngga kau saja yang mudik dan pulang menciumi mama atau istrimu hah?!"

"Karena aku tidak ada istri."

"Oh? Jones." ejek sang partisipan.

Baru pertama kali ada partisipan yang mengejek host, Saudara.

"Aku tidak mau mendengarnya darimu. Memangnya kau sudah bersuami?"

"Aku merasakan bahwa Dazai akan melamar disini." Ranpo memasang pose.

"Apa ini akan Karma Stray Dogs : Romance Series?" ujar Kyouka ke kamera.

"Ha? Apaan itu? Aku laki-laki lho."

" ...."

"...pft." Ini Kyouka.

"Dazai, ini karmamu."

"Berisik, Ranpo-san."

"Kalian sebenarnya sudah tau masalahku dari penjelasan tadi. Harus kujelaskan?"

"Maaf ya, Mas. Kalau marah-marah saja mendingan keluar saja dari studio. Saya ngga rugi kalau mas keluar, justru mas yang rugi."

"Ranpo-san, daritadi Dazai terus yang ngomong. Ngga apa nih?" bisik Kyouka.

"Tidak apa, Kyouka. Hemat suara."

"Nanti dia nerima honor dong. Nanti Ranpo-san beli ramune darimana?"

"Jadi, mas Nakahara Chuuya," Ranpo menatapnya serius sambil mencoret-coret di papan. "Katakan masalahmu, semoga aku bisa membantumu. Abaikan Dazai, anggap tiang listrik. Tatap aku saja."

"Ranpo-san, lihat tatapan matanya. Ganas," bisik Dazai. "Ranpo-san tidak takut?"

"Tidak, aku 'membacanya' dari tadi. Oh, kau takut, Dazai?"

"Aku jijik lihatnya."

"AKU BERSUMPAH AKAN MEMBUNUHMU, DAZAI OSAMU!!?"

"Sudah sudah, abaikan Dazai. Sekarang ceritakan masalahmu. Staff-san bisa memotong honor kita."

Chuuya menghela napas.

"Saya punya power yang besar. Saya pernah hancurkan organisasi jahat dalam semalam dengan kekuatan ini. Tapi lama-kelamaan dia membunuh saya. Seolah menggerogoti saya dari dalam, perlahan tapi pasti saya akan mati karna dia. Saya harus bagaimana?"

Hening sejenak.

"Acara akan dilanjutkan setelah pariwara berikut-"

"SERIUS DONG!" teriak Chuuya yang wajahnya sedikit memerah setelah ngomong formal di depan orang-orang menyebalkan.

"Aku sedang serius, Dazai." Ranpo memperhatikan Chuuya baik-baik. "Memang, aku merasakan ada sosok makhluk halus di dalam tubuhmu..."

"Saya juga tidak tahu datangnya darimana. Lama kelamaan saya merasa saya pasti akan...ng, mati atau mungkin semacamnya. Apa yang harus saya lakukan?"

"Memangnya kau tidak ingin mati?"

"Satu-satunya orang yang sangat menginginkan kematian itu kau, Dazai-san," ucap Kyouka.

"Siapa yang ingin mati sekarang, huh?" Chuuya berdecik. "Menjauhkan monster ini juga aku tidak tahu bagaimana caranya. Kalau aku sudah pasrah, aku tidak akan berdiri disini!"

Dazai mengangguk takzim seolah dia sudah 100% paham akan masalah Chuuya.

"Apa jangan-jangan ini karma buatmu? Dulu kamu anak geng bukan? Apa saja yang sudah kamu lakukan? Tawuran? Bunuh orang? Begal? atau merusak moral anak muda dengan main tektok?"

Chuuya menjatuhkan tinjunya ke arah meja, membuat benda yg jadi alas tangannya itu patah jadi dua.

Situasi di bangku audience mendadak riuh. Mereka mulai ketakutan begitu melihat partisipan ketiga malam itu berubah auranya.

Dazai tersenyum simpul. Ranpo sibuk menganalisa sambil mengemut permen, sementara Kyouka berdiri dengan cueknya.

"KISAMAAAAA!!!!!!"

"Batas kesabarannya sekecil apa sih?" ujar Dazai menghela napas.

"Kayaknya hanya sebatas hubungan kamu dan dia."

"Ranpo-san-"

"Tapi aku merasakan hal berbahaya darinya!" Ranpo menunjukkan ekspresi terkejut (Baru sekarang?!) "Staff-san, suruh audience lain menyingkir!! Kyouka juga, pergi!"

"Apa acaranya kita batalkan juga?!"

"Jangan!!" teriak Ranpo dengan keterangan dibawah [Masih menginginkan honor untuk ramune].

"GYAAAAAAAA!!!"

"Ranpo-san, tenangkan dia gih."

"Jangan pasang muka malas begitu, Dazai." Ranpo menghela napas. "Kau asistenku, jadi kau yang maju!"

"Kenapa aku sih? Dan suaranya kenapa jadi kayak suara cewe?"

"Heh, dia laki. Jangan-jangan kalau dia cewe mau kamu lamar ya?!"

"Sebenarnya iya, tapi ngga." Dazai menjawab dengan malas menatap Chuuya yang mengamuk dan mendekati ke arahnya.

"Permisi, mbah?"

["Aku bukan mbaaahhhh!!"]

"Ooh, berarti mbeeeekk?"

["GROOOAAAAAA!!"]

"Ampun." Dazai menghela napas. "Eta saha?" Ngegas.

["Namaku Arahabakiiii...."]

"Makhluk halus ada namanya, ya?"

"Jangan banyak komentar dan cepat selesaikan dong, Dazai!" teriak Ranpo.

"Ranpo-san juga seenaknya duduk di layar belakang. Roy-nya sebenarnya siapa sih...."

["Ngga ada urusan, gue pergi nih."]

"Yang ada urusan situ lho," Dazai akhirnya sadar sestress apa Kunikida di posisi ini. "Chuuya, pemilik tubuh ini minta saran atas keberadaanmu. Asalmu darimana?"

Keterangan dibawah layar TV Anda, [Dazai Osamu tengah berusaha menyadarkan partisipan yang kesurupan]

["Dari dulu aku sudah ada di tubuhnya. Keturunan. Dulu aku juga ada di tubuh neneknya, emaknya, lalu dia."]

"Jadi dia sebenarnya perempuan atau laki-laki sih?"

"DAZAI MASIH BELUM NYERAH, HAH?"

["Mau kubukakan...?"]

"NO-!"

"Jadi kamu mau keluar dari tubuh ini?" tanya Dazai.

["Ngapain? Chuuya 'kan rumahku...."]

"Tentang tubuhnya yang kebal peluru dan cepat emosi?"

["Chuuya memang anak yang sensi.... Aku hanya menolongnya ketika dia bertarung melawan anak geng saja...."]

"Jadi kamu kenapa tinggal dalam Chuuya kalau kamu aja heran ngeliat dia sensi tingkat tinggi?"

["Karena keturunan, g*blg!"]

"Cih, Abahnya Laki (baca : Arahabaki) ini rese juga jadi makhluk. Yasudah, Mbah-"

["AKU BUKAN MBAAAHHH!!"]

"Yasudah deh, gini aja, Chuuya juga merasa kebingungan. Kalian ngga bisa komunikasi kayak Kaneki K*n dan Sasaki Hais* di anime sebelah. Abahnya Laki bisa beritahu bagaimana cara menormalkan keadaan Chuuya begini?"

["Apaan Abahnya Laki?! Aah, iya juga.... Chuuya tidak sadar ya. Biasanya begini...."]

Chuuya (Abahnya Laki) membisikkan sesuatu pada Dazai.

"Oh, aku mengerti. Kalau begitu, serahkan padaku," Dazai mengulas senyum. "Senang berkenalan denganmu, Abahnya Laki."

["NAMAKU ARAHABAKI!"]

Dazai berdiri tegap di depannya, mengelus pelan pipi Chuuya kemudian mengarahkan jari ke lehernya.

"Episode kali ini seri khusus. Karma Stray Dogs Soukoku Edition," ucap Ranpo kepada Staff-san.

Dazai memasang seringai lebar, menarik choker yang ada di leher Chuuya kemudian melepaskannya dengan kekuatan penuh.

"WOOOIII!!!"

"Ah, kembali." ucap Dazai bertepuk tangan. Chuuya memasang ekspresi kaget kemudian meninju wajah Dazai.

"BEGITU CARA MENORMALKANNYA?!"

[Acara dilanjutkan setelah pariwara berikut ini.]

---

"Tidak terasa sudah lama sekali kami menemani Anda," ucap Dazai memberi penutup sambil mengelus wajahnya.

"BAGIANKU BELUM SELESAI, OI! APA YANG TERJADI?!" Chuuya masih misuh-misuh sendiri.

"Kamu tidak sadar? Ya... Sudah pasti sih," ucap Ranpo. "Kami hanya bisa memberikanmu sebuah saran untuk mengontrol emosimu saja. Menurutku, Abahnya Laki tidak berbahaya. Kau hanya membutuhkan partner untuk mengontrol emosimu."

"Cari pacar gih," saran Kyouka.

"Ha? Apa maksudnya itu? Dan SIAPA ABAHNYA LAKI?!"

"Ikuti saja sarannya, Chuuya." Dazai menghela napas. Ternyata melelahkan juga.

"Yaudah, Dazai saja yang jadi partnermu, Chuuya."

"HAA?! / HA?"

"Ini sesuai prediksiku di episode sebelumnya!" Ranpo menyeringai senang.

"Yah, Ranpo-san, ngga ngga." tolak Dazai. "Kenapa harus jadi partner? Ogah,"

"Ya, itulah [KARMA] kalian." Ranpo mengambil scene keren.

"Jadi, terimakasih karena telah menonton acara Karma Stray Dogs. Episode hari ini selesai, sampai jumpa kapan-kapan!" ucap Kyouka di depan kamera dengan latar belakang Dazai dan Chuuya misuh-misuh sendiri.

-Tamat-
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.