Notes

#1
Langit kemerahan tampak kelam pagi ini. Ada suasana lain yang terasa di seluruh Havelloxia, tapi tak ada yang bisa menafsirkannya. Begitu pula Lucifer ini. Yang hanya menatapi matahari dengan sorot mata tajam seolah sedang menginterogasi sang pemberi kehidupan.

Pintu terbuka. Kepalanya refleks menoleh ke kiri. Seorang pria tua berdiri tak jauh darinya.
"Tuan, ada pertemuan penting antar klan di Cadnotia pukul 10. Anda harus segera bersiap. Petinggi lain juga akan segera berangkat." katanya mengingatkan.

"Ya. Kau boleh pergi." balasnya.
Pria itu menunduk hormat sebelum pergi.
Pria jangkung yang masih tak bergerak dari depan jendela itu mendesah pelan.
"Perang?" lirihnya sembari memejamkan matanya.
Tangannya mengepal. Ia terlihat tidak senang dengan situasi saat ini.
Setelah puas ia menatap langit.
Ia mengambil jubah merahnya yang tergantung disudut ruangan. Terpatri nama "Xar" di pelat emas pada bagian dada kiri jubah itu.
Ialah pemilik kursi nomor empat di Parlemen. Pemegang kontrak Phoenix & pemilik Visk Flame.
Xar Larxarus Xavier.

- - -

"Tuan Edinhia?"
Seorang welwitschia muda menghampiri Kai.
Laki-laki itu menoleh. Matanya menatap welsch muda itu dengan tatapan malas.
"Anda dipanggil untuk menghadap menteri Glenn diruangan utama sekarang."
Kai menautkan alisnya. Tampak semakin malas.
"Terima kasih." katanya.
Welwitschia itu menunduk sebelum pergi.
Kai melangkahkan kakinya menuju ruangan utama berat.
- - -
#2
"Kita tidak bisa terus diam! Ancaman itu sudah datang!"
"The Anon bisa menghancurkan kita kapan saja!"
"Aku tak mau Kerajaan kita berakhir seperti Ash!"

Berbagai argumen terdengar ramai dari dalam kereta yang ditempati para petinggi. Mereka menuju gedung Cadnotia, tempat pertemuan penting itu akan dilaksanakan.

Xar membuang muka. Matanya terpaku pada pemandangan diluar jendela. Para Erga membawa Kereta ini dengan amat cepat. Tak ada pemandangan yang bisa dinikmati dari sini. Xar melenguh. Terus terdiam hingga ia tiba di Cadnotia.