Notes

"Hey, Fris!" salah seorang Slytherin menyapanya.
"Hm?" sayang hanya dijawab singkat oleh si empunya nama.
"Hasil OWL sudah diumumkan-"
"Ya. Nanti kulihat" memotong kalimat temannya itu dan berjalan sambil lalu.

Pemuda slytherin tersebut bermaksud untuk melihat sendiri hasil ujian yang baru saja ia selesaikan. Di tengah jalan, ia mengubah arah. Ia teringat ada hal urgent yang harus ia lakukan.

Frisson, pemuda slytherin itu, melangkahkan kaki keluar kastil dengan enggan. Pasalnya karena sekarang sudah memasuki musim gugur, angin berhembus kencang. Hal tersebut ia jadikan alasan, padahal memang pada dasarnya ia malas.

Frisson memastikan pintu green house tertutup agar angin tidak berhembus masuk. Ia terpaksa berada disini karena harus merawat tanamannya, Red Ruby Longan. Pohon tersebut sudah tumbuh besar sehingga butuh perawatan ekstra.

Frisson memakai sarung tangan untuk melindungi tangannya, akan repot nantinya kalau tangannya kotor, lalu membawa peralatan menanamnya ke tempat pohonnya berada. Tak lupa ia membawa big pot sebagai tempat baru si pohon tersebut.

Dalam diam Frisson bekerja dengan cepat tetapi dengan penuh kehati-hatian. Pertama-tama ia mengisi pot dengan tanah yang berada di sekitar pohon dengan bantuan sekop kecil. Ini dilakukan agar pohon mudah dicabut. Ia lalu menggali sedikit lebih dalam agar akar-akarnya tidak rusak.

Setelah itu ia menaruh pohon tersebut di pot tadi. Dengan susah payah, karena memakai sarung tangan, ia membuka bungkus pupuk. Beberapa keluhan kemudian, rongga pot diisi dengan pupuk. Pemuda itu kemudian menepuk permukaan tanah di pot agar padat.

Frisson membuka sarung tangannya dan melemparnya kembali ke tumpukan stuff miliknya. Waktunya menyiram. Ia mengisi sprayer dengan air, lalu menyemprot permukaan tanah sampai terlihat lembab. Setelah itu sedikit memberikan cipratan air pada daun dan pucuk pohon.

Kini setelah urusannya selesai, ia membereskan stuff nya agar dapat segera meninggalkan green house. Tetapi ketika membuka pintu green house, rasa enggan kembali datang. Ia menutup pintu di depannya.

"Disini lebih tenang" ia menghirup udara dalam-dalam. Menikmati oksigen yang disediakan oleh banyak sekali tanaman di dalam bangunan ini. Perasaannya kini lebih tenang. Ia kembali ke kastil untuk melihat hasil ujian miliknya.