Notes

Tapi, tapiㅡtunggu dulu! Sebelum membiarkan wanita manis itu dudukㅡ"Hup.~!☆" Tangan yang beberapa waktu lalu ia gunakan untuk menggandeng, ia angkat tinggi-tinggi. Masih menggenggam; gadis itu diputar. Satu kali saja cukup, 'kok! Nanti pusing! Selesai melakukan 'ritual' singkatnya, kedua tangan sang dara diletakkan tepat pada bahu klien, mendorongnya perlahan supaya terduduk. Tawa renyahnya perlahan mulai terdengar kembali, berusaha memecah keheningan yang sempat menyelimuti.

Dirinya kemudian turut memposisikan diri diatas kursi, senyum tertera. "「静夜思」。" Celetuk sang host, sebagai pembuka percakapan mereka pada malam ini. Tentu yang ia dapatkan bukan pujian, melainkan wajah keheranan. Ingin tertawaㅡnamun tidak sopan. "Pikiran yang tenang di malam hari." Tutur mahluk bersurai cerah ini, masih dengan paras yang sama.

". . Hah?"
Satu kata ini berhasil membuat kedua mata Kazumi terbelalak; benar rupanya, kliennya pada malam ini berasal dari kutub utara. Dingin!
"Aku tidak mengerti maksudmu." Belum selesai dengan rasa syok atas respon sebelumnya, klien yang satu ini sudah memberi yang baru. Sejenak Kazumi terdiamㅡsebelum kemudian tergelak. "Haha! Maaf! Maksud Kazumi, pembawaan Nona sangat tenang di malam hari ini. Tapi jangan takut, Kazumi akan bantu Nona supaya tidak merasa bosan!" Cengiran bodohnya masih terlampir, kali ini disertai kekehan ringan yang bersangsur-angsur mereda. "Nona, suka membaca buku dan sejenisnya.~?" Siapa yang tidak suka membaca buku di jaman sekarang? Bahkan yang digital saja sudah ada!

Dan syukurlah, wanita didepannya 'pun turut mengangguk. Topik percakapan mereka masih bisa berlanjut. "Nona. . pernah membaca buku 'xxxx'? Mitosnya, jika berhasil menyelesaikan buku tersebutㅡmaka hidupmu akan sejahtera, dan dapat pasangan yang tampan!" Sebentar ia pasang mimik meyakinkan, bahkan kedua tangannya sengaja dilipat dengan postur tegak. Kedua alis lawan bicaranya menyatu, tampak penasaran juga tampak dibodohi dengan pernyataan barusan. "Sungguhㅡ?" Sang gadis bertanya, tubuhnya sedikit dicondongkan ke depan. Terima kasih dewa, jebakannya bekerja.

"Ya! Jika Nona berhasil menyelesaikan membaca buku tersebut. . ." Kini dahinya yang berkerut, manik mata bak berkilau dengan keseriusan. "ㅡAkan dapat Kazumi sebagai jodoh! Teehee.~!☆" Dara berprofesikan host ini membuat 'peace-sign' andalan, mengajukannya ke depan seraya memamerkan rentetan giginya tatkala tertawa. "Tapi sungguhㅡ! Buku itu berisi kalimat mutiara yang pastinya bermanfaat untuk hidup kita, 'lho.~! Kazumi pernah menjadi seorang introvert sebelumnya, tapi berkat sihir dari buku tersebut; jadi talkatif seperti ini!" Ia lantas mengerling, sebelum melanjutkan, "diam adalah emas. Tapi tidak ada salahnya untuk mengeluarkan suara lebih sering lagi! Suara nona merduuuu sekali, Kazumi jadi ingin lebih sering mendengarnya.~☆" Satu tangan menyibakkan rambut, menunjukkan indera pendengarannya; memberi gestur seolah ia menanti suara kliennya lagi. "Mari, berbagi cerita!"