Notes

TUGAS RAP by Jin Hyun.

Rapper yang disukai :

DPR Live
Bewhy
Sik K

Alasan : Alasan kenapa saya menyukai mereka adalah karena setiap rapper di atas memiliki ciri khas tersendiri di setiap lagu-lagu mereka dan dari cara mereka melakukan rap juga memiliki keunikan masing-masing, seperti Sik K yang sering melakoni rap dengan tempo yang lambat dan juga terdengar lebih "seksi", sedangkan Bewhy yang suka melakukan rap bertempo cepat dan berfokus pada makna dari lirik yang sering kali diambilnya dari alkitab. Ketiganya dapat membawa kesan "swag" ke setiap lagu-lagu yang mereka bawakan tanpa terkesan berlebihan.

Lagu yang disukai :

DPR Live - Cheese & Wine.

Alasan : Karena lagu ini memiliki bagian hook yang sangat easy listening dan DPR Live juga memasukan beberapa rima unik yang semakin membuat saya menyukai lagunya. Kemudian, musik dari lagu Cheese & Wine ini tidak seperti lagu-lagu rap kebanyakan ada sentuhan bass dan juga drum di bagian hook. Cara DPR Live menyanpaikan Live menurut saya sangat santai tapi sangat pas dengan setiap alunan melodi dari lagu tersebut.

Bewhy - 0-100 feat Crush.

Alasan : Lagu ini benar-benar yang namanya "art" musik, lirik, hingga cara Bewhy maupun Crush menyampaikan isi lagu bagi saya semuanya sempurna.

Sik K - Party(SHUT DOWN) feat Crush.

Alasan : Lagu ini memiliki melodi yang terkesan seksi dan karena rap Sik K bertempo sedikit lambat lagu Party menjadi enak didengarkan ketika santai, ditambah suara Crush yang cocok sekali dengan alunan instrumen lagu ini.

——
[ Rap Task — SF9 - Poem; 00:00 ]

Di sebuah ruangan gelap terdapat seorang pria jangkung yang tengah berdiri di hadapan sebuah kamera. Seluruh lampu di dalam ruangan sengaja dimatikan dan hanya menyisakan sebuah lampu kecil yang tergantung di atas kepala sang taruna. Bagaikan seorang pemeran utama di sebuah teater, sinar lampu menghujani Jin Hyun yang berdiri tepat di bawahnya sambil menatap ke arah kamera lekat-lekat. Pakaian yang dikenakan memperlihatkan betapa kurus tubuh pria yang masih bawah umur tersebut; sebuah kemeja kelonggaran serta celana jeans, semua berwarna hitam selaras dengan helai rambut si pemuda bermarga Jin.

"Annyeonghaseyo," Jin Hyun membungkuk sopan kemudian di detik berikutnya kembali menegapkan punggung. "Fortess Whale Media's rap trainee, Jin Hyun imnida!" sapa sang wira serata tersenyum manis. Matanya berfokus pada lensa kamera yang kini menyorot sosoknya.

"Saya akan menunjukan sedikit kemampuan saya dalam hal rap yang belum sempat saya tunjukan ketika kelas rap di minggu kemarin. Terima kasih dan semoga Miss Naomi menyukainya!" ia kembali membungkukkan tubuh, namun sedikit lebih lama—sekitar satu menit berlalu, Jin Hyun mengangkat tubuh bagian atasnya lantas berlari sedikit ke pojok ruangan untuk mengambil mikrofon sekaligus menyalakan audio. Musik pun perlahan mulai mengisi kesenyapan di dalam ruangan. Jin Hyun sudah siap menggenggam mikrofon dan mengarahkannya menuju bilah bibir ketika melodi yang keluar dari speaker semakin berdebum kencang.

"Bam nat bakkwin nae salm." Ia memulai rapnya dengan intonasi dibuat tinggi beserta penekanan pada artikulasi. Mikrofon digenggam erat oleh kuasa kanan sedangkan kuasa kiri mulai mengayun bebas mengikuti ketukan lagu. "Yuilhan bit—" sorot mata Jin Hyun terlihat tajam; bagaikan seekor kucing berkeliaran di gelapnya malam. "Neoraneun star." Senyum tipis diloloskan bersamaan ketika ia menunjuk kamera ketika kata "star" berhasil diucapkan agar mempertegas makna dari lirik rap; kau adalah satu-satunya bintang yang bersinar bagiku.

"Ireoke bogo shipeun nae maeumeun." Kembali ia melantunkan rap dengan tempo yang cukup lambat. Baik kepala maupun tangan kiri yang menganggur bergerak santai, tengah tenggelam dalam melodi-melodi yang tertangkap rungu. "Hokshi neodo—" ia sengaja memberi jeda dua detik di akhir bait seraya mengangkat sebelah alis kiri dengan raut wajah yang tampak tengah bertanya-tanya— apakah saat ini sang pujaan hati tengah merasakan rindu sepertinya juga. "Ttokgateulkka?"

"Nan motdwaesseo banggeum jaeugodo." Tutur katanya semakin mengalir cepat. Ia melirik sekilas pada pantulan diri pada cermin raksaksa di sampingnya. Kepala sang wira menunduk sembari memejamkan kedua mata; menghayati lirik serta iringan instrumen yang menggema di seluruh sisi ruangan. "Ne moksoriga deutgo shipeo." Ia mengangkat kuasa kiri menuju sisi telinga bagai ingin menembak ketika lirik "deutgo shipeo". Pun, intonasinya dipertajam bersama pelafalan yang semakin menggebu. "Eolleun achimi balkaseo—" Jin Hyun menyingkirkan helaian rambut yang menutupi dahi seraya kembali menatap kemera. Sorot matanya terlihat lapar. Rambut yang telah tersingkir kini mempertontonkan kerutan pada dahi sang wira, menambah kesan bahwa Jin Hyun tengah menginginkan sesuatu dengan teramat sangat—ia mengingkan kehadiran sang jelita di sampingnya saat ini juga. "Allamin cheogirado haeya hana shipeo."

"Woh!"

Hyun melompat kecil ketika menambah sedikit improvisasi di akhir rap. Setelah itu musik instrumen mengalun dengan suara penyanyi aslinya meneruskan bagian chorus. Sang wira menggerakkan tubuh mengikuti musik dengan antusias. Rasa lega telah mengaliri tubuhnya hingga ke pembulu darah, memang masih ada banyak kekurangan tetapi Jin Hyun merasa sedikit puas dengan rapnya kali ini. Ketika musik telah berhenti, pemuda yang besar di Jepang tersebut langsung membungkukkan tubuh ke arah kamera lalu memasang senyum semanis mungkin.

"Sekian penampilan dari saya, Miss Naomi. Terima kasih atas perhatian Anda. Semoga hari Anda menyenangkan!"

Ia berlari kecil menuju kamera yang berada di pojok ruangan kemudian kembali melayangkan senyum sebelum jemari-jemarinya menyentuh tombol untuk mematikan kamera perekam.