Notes

> Greenhouse, Sabtu Malam, kelas akhir pekan para murid Hogwarts yang mengambil mata pelajaran Herbologi.

Tidak sedikit kepala yang menesuri koridor hingga ke halaman belakang, dimana rumah kaca terletak, mereka jalan berkelompok.
> Wanita berambut pirang legam yang sedari tadi mengecek arloji dipergelangan tangan, telah menunggu lama di salah satu rumah kaca. Beberapa pot tanaman dan kantung penyimpanan tersedia diatas meja.

Robin mulai memperhatikan kepala-kepala itu memasuki rumah kaca.
> "Selamat malam, kids!" senyumnya mengembang begitu sosok-sosok itu mengetahui kehadiran Robin disana.

"Selamat datang di Saturday Night Class. Malam minggu kali ini kalian gak sendirian dong?" tanya Robin sambil menatap mereka satu persatu.

"Bawa pasangannya, kan?"
> "Haha, yang sedang berubah jadi laki-laki, tolong dijaga teman-teman perempuannya."

"Oiya, siapa yang belum kenal sama Bunda?" tanya Robin berkacak pinggang. "Sudah semua? Yang ikut camping pasti sudah kenal bunda. Peraturan kelas juga sudah dibaca kan?"
> "Good."

Robin melambaikan tangan kearah belakang mereka. "Sini!" panggilnya.

Seorang anak perempuan mendatangi dirinya, "Nah, malam kali ini Bunda akan ditemanin oleh Kak Mamad, sudah kenal kan?" seru Robin.

"Kenalan dulu hayo?" mempersilahkan Maddy untuk berkenalan.
> plot Maddy berupa perkenalan dan penjelasan mengapa dia hadir disana.
> Seusai anak perempuan itu berkenalan dengan yang lain, Robin membawa satu set perlengkapan tea dihadapan mereka.

"Ok, Terima kasih, Mamad." Robin mengambil alih kelas kembali. "Hari ini kita akan belajar tentang teh herbal."

"Ada yang tahu teh herbal itu apa?" tanya Robin.
> "Betul sekali, Teh herbal biasanya terbuat dari ramuan bunga, daun, biji, akar, atau buah kering untuk dibuat sebagai teh."

"Walaupun disebut "teh", ramuan atau minuman ini tidak mengandung daun dari tanaman teh."

Robin berjalan ke sebuah meja yang terdapat banyak pot.
> "Chamomile, Peppermint, Nettles, Hibiscus, Milk Thistle, Lavender, Sage, Lemon balm, Rose hip dan Dandelion." Robin mengabsen kesepuluh pot yang berada diatas meja.

"Kesepuluh tanaman herbal ini bisa digunakan dalam teh herbal. Masing-masing tanaman memiliki khasiat sendiri."
> "Tisane atau sering disebut teh herbal dulunya bermanfaat sebagai penyembuh luka dan mengontrol pendarahan."

Robin berkeliling, membiarkan setiap muridnya memperhatikan pot-pot yersebut. "Teh herbal memiliki proses pengelolahan yang berbeda."
> "Daun, bunga atau akarnya diproses dengan cara alami langsung dipetik, lalu dikeringkan tanpa melalui proses farmentasi."

"Jika dibandingkan dengan Teh lain, pastinya Teh Herbal ini mempertahankan segala manfaat yang terkandung di dalamnya."
> "Well, waktunya tugas berkelompok!" seru Robin sambil menepuk tangannya.

Ia kembali ke mejanya. "Kita akan membuat teh hari ini, cukup mudah."

"Cara menyeduhnya dengan memberi air panas ke dalam cangkir yang berisi bahan-bahan yang kalian petik dari pot-pot tersebut."
> "Tidak hanya menyeduh, kalian juga harus membuat alasan dan manfaat dari tanaman yang kalian pilih untuk dijadikan teh."

Robin menunjuk kesebuah rak lemari yang berisi beberapa buku. "Saya sudah sediakan buku-bukunya disana. Kalian tinggal pilih."
> "Eits, tapi harus berhati-hati, salah memetik akan membuat teh herbal kalian rusak."

"Gunakan dragon glovesnya dengan baik. Ambil masing-masing satu cangkir yang terdapat diatas meja saya untuk setiap kelompok."
> "Silahkan dimulai!" seru Robin sambil membagikan cangkir kesetiap meja.

"Hati-hati, nak!" tegur Robin ke @username3 sambil tersenyum manis.

"Kalian tidak perlu khawatir akan hasilnya, nanti kita akan minum bersama-sama, hehe."
> "Rahasia lain untuk rasa tisane yang sempurna adalah dengan menggunakan air mendidih."

Robin menyalakan kopor miliknya dan menaruh teko.

"Guyur dengan air mendidih, cangkir atau teko harus langsung ditutup. Ini dilakukan untuk menjaga panas dan mencegah aromanya hilang."
> "Airnya akan segera mendidih, kalian bisa menggunakannya secara bergantian."

Robin menunjuk teko besar yang sedang merebus air.

"Well, Mamad! Tolong dilihat adik-adiknya ya?" pinta Robin sembari menyiapkan dua buah cangkir untuk dirinya dan Maddy.
> Mamad silahkan berpatroli untuk melihat proses, quote jika ada yang bertanya dan langsung jawab. Setiap end plot yang ditag harus kamu retweet jika format sudah benar.
> Robin memperhatikan mereka dengan seksama, sembari memetik bunga chamomile untuk ia seduh.

"Oh, jika ada pertanyaan, bisa langsung tanya ke kotak Mr. Prince."

(link pertanyaan)
> "Times up!" seru Robin kembali menepuk tangannya.

"Masing-masing teh bisa kalian bawa untuk diminum di asrama." Robin menyediakan beberapa tumblr dan cemilan pendukung.

"Berikut dengan cemilan ini, semoga rasa tehnya enak ya?"
> Robin tertawa kecil.

"Kelas telah usai. Minggu depan kita akan membahas kesepuluh tanaman herbal tersebut secara ringkas. Jangan lupa masuk ya?" pinta Robin.

Ia membuka pintu Greenhouse dan berdiri disana memberi ucapan selamat malam kesetiap murid yang lewat.

"Goodnight!"