Notes

Exorcism dalam Agama Islam


Ruqyah atau Rukyah (Arab : ﺭﻗﻴﺔ;
Inggris: exorcism) adalah metode penyembuhan dengan cara membacakan sesuatu pada orang yang sakit akibat dari ‘ain (mata hasad), sengatan hewan, sihir, rasa sakit, gila, kerasukan dan gangguan jin. Sedangkan makna ruqyah secara etimologi syariat adalah doa dan bacaan-bacaan yang mengandung permintaan tolong dan perlindungan kepada Allah Subhanahu wa Ta'ala untuk mencegah atau mengobati bala dan penyakit.
Dalam syariat Islam dikenal dua macam ruqyah, yaitu ruqyah syar'iyah dan ruqyah syirkiyah.
• Ruqyah syariyah yaitu ruqyah yang benar menurut syariat Islam diantaranya dengan cara membacakan ayat Al-Qur'an, -sebagaimana diantara nama surat Al-Fatihah adalah Ar-Ruqyah, meminta perlindungan kepada Allah, zikir & doa dgn maksud menyembuhkan sakit.
• Ruqyah Syirkiyah adalah yang biasa dipraktikkan para dukun. Ruqyah di kalangan para dukun dikenal dengan istilah jampi-jampi atau mantra. Ruqyah ini sendiri disebut juga dengan al-Tibb al-Nabawi atau Pengobatan Nabi.
Kegiatan rukiyah dilakukan dengan cara membaringkan korban, dan ulama meletakkan telapak tangannya pada kepala si korban sambil melantunkan ayat dari kitab suci Al-Quran (tapi posisi ini tidaklah sebuah keharusan). Setelah itu diminumkan/dicipratkan air suci dari 'Sumur Zamzam' & dilanjutkan dgn mengoleskan parfum jernih non-alkohol yg disebut 'Itter'.
Secara spesifik, ayat yang dilantunkan adalah "Ayatul Kursi" yang melambangkan pujian keagungan bagi Tuhan/Allah dan permintaan tolong untuk kekuatan-Nya.
Dalam beberapa kasus, kalimat Azan (panggilan untuk shalat) juga didengungkan, karena hal ini memiliki efek memukul mundur makhluk gaib non-malaikat atau jin.
Nabi Muhammad S.A.W mengajarkan pengikutnya untuk membaca tiga surat terakhir dari Al-Qur'an, Surat Al-Ikhlas, Surat Al-Falaq dan Surat An-Nas.

Exorcism Dalam Kepercayaan Kristiani (Katolik dan Protestan)




Dalam kristiani, eksorsis diyakini sebagai tindakan melenyapkan iblis. Dalam kepercayaan ini yang biasa melakukan tindakan ini adalah para pemuka agama seperti Pastor/Pendeta, namun ada juga yang mengkhususkan dirinya untuk pengusiran iblis dan biasanya disebut seorang eksorsis/Exorcist.



Seseorang yang telah menjadi exorcist resmi kegerejaan biasanya orang-orang yang memang memiliki kekuatan "ekstra" atau indera keenam dan akan menjadi perwakilan gereja untuk melayani umat yang membutuhkan tindakan ini.



Dalam protestan, dikatakan semua kristiani yang telah "dewasa dalam iman" dapat melakukan eksorsisme. Sedang dalam Katolik, ada prosedur yang resmi untuk menjadi seorang exorcist khusus.

Ini dikarenakan para exorcist protestan percaya bahwa kekuatan mereka untuk mengusir iblis sepenuhnya adalah kuasa dari Bapa, Putra dan Roh Kudus (Tritunggal Kudus/Holy Trinity). Meskipun begitu umumnya praktik eksorsis dalam Protestan dan Katolik memiliki tahapan yang sama.



Pertama, exorcist diharuskan membawa benda suci (misalnya salib/rosario) dan juga air suci (holy water). Sedangkan tubuh korban diikat di sebuah benda (ranjang/kursi), jika korban dalam keadaan sadar (aktif) atau dibiarkan terbaring saja (jika korban dalam keadaan tidak sadar).



Keluarga/sukarelawan diperkenankan untuk turut berdoa dan mendaraskan ayat alkitab (ayat sesuai permintaan pastur/pendeta) dan dilarang berkomunikasi sama sekali dengan korban selama proses eksorsis berlangsung.



- KITTY -



Exorcism dari Berbagai Agama Pt. III
19 April 2017
AlaricSensei





Ekorsisme dalam agama Budha


Sebuah pandangan umum tentang keberadaan hantu dan setan dalam Buddhisme adalah keyakinan bahwa Manusia, dewa, hantu ataupun setan. Masing-masing mendiami wilayah mereka sendiri.

Ketika seseorang meninggal, mereka berada dalam keadaan limbo atau berada antara dua alam. Jadi roh orang mati mungkin berakhir sebagai hantu jika masih memiliki keinginan yang belum terpenuhi atau dendam.

Yang seperti ini memerlukan proses exorcism apabila telah mengganggu atau membahayakan orang lain yang masih hidup.



Dalam agama Budha terdapat dua metode exorcism. Exorcism secara langsung dan tidak langsung.

1. Eksorsisme langsung dimulai dengan mantra/nyanyian, kemudian membuat patung yang menyerupai korban. Lalu darah atau anggur merah dituangkan di atas patung sebagai persembahan untuk roh. Setelah roh jahat memasuki patung, kemudian patung dipanah dan dilemparkan dari tebing atau dibakar hingga menjadi abu dan dibuang.

Apabila roh jahat menolak memasuki patung, maka dilakukan cara lain yaitu membuat patung menyerupai hewan dan diletakkan diatas nampan, lalu disekeliling patung ditaburi abu putih, pada bagian kepala patung hewan diletakkan tengkorak anjing yg berfungsi untuk jebakan roh. Beberapa mantra dibacakan dan abu diperiksa untuk melihat apakah ada jejak kaki roh.

Bila ada maka tengkorak dihancurkan lalu phurba digunakan untuk membuat lubang pada tanah dibawah nampan kemudian tak dikubur bersama roh.



2. Exorcism secara tidak langsung

Metode secara tidak langsung yang pertama disebut Glud, metode ini menggunakan sajian atau persembahan agar roh jahat tergoda untuk keluar dari tubuh korban. Biasanya diawali dengan nyanyian atau mantra dan diiringi dengan peletakan persembahan.

Metode yang kedua disebut Glud-Tshab dimana boneka yang mewakili korban dibuat, dan didalam boneka diisi dengan sesajen seperti beras, gula, garam, perak, baju korban dsb. Kemudian boneka dibuang ke tempat pertama kali korban dirasuki atau boneka dibakar.

Yang terakhir yaitu Mdos atau disebut pula jebakan roh jahat. Pada metode ini digunakan benang warna-warni yang diikat menyerupai jaring dan dilekatkan pada tiang atau dinding bagian luar rumah korban. Atau dapat pula diikat pada pohon besar disekeliling rumah korban, diharapkan roh jahat tertarik & masuk kedalam jebakan.



Exorcism dalam Yahudi


Dalam kitab Taurat, sangat sedikit tuntunan mengenai pengusiran setan bagi umat yahudi, karena hal itu dianggap tabuh dikalangan banyak umat yahudi.

Ayat yang memberi penjelasan mengenai kerasukan setan hanyalah ayat 2 Samuel mengenai raja Saul yang dihinggapi roh jahat dari YHWH ( sebutan Tuhan dalam ajaran Yahudi ) lalu disembuhkan oleh Daud dengan memainkan kecapi.



Sumber yang sangat banyak mengenai ritual pengusiran setan adalah gulungan Laut Mati di Qumran, yang menjelaskan bagaimana cara dahulu para Rabi menyembuhkan orang-orang yang kerasukan roh jahat. Dalam mitzvah, yang diperbolehkan untuk melakukan exorcism adalah Rabi yang ahli dalam Kabbalah. Kabbalah itu sendiri adalah nama kepercayaan yang berkembang di kalangan Yahudi.

Selain rabbi, terdapat pula sekelompok lelaki, umumnya berusia kisaran 17-20 tahun yang disebut Minyan. Minyan akan berkumpul membentuk sebuah lingkaran mengelilingi korban.



Cara untuk menyembuhkan orang yang kerasukan menurut tradisi kuno para Rabi adalah dengan memberi ramuan tumbuhan tertentu, air suci, minyak zaitun, dan lain-lain. Di samping itu peralatan yang harus ada adalah sebuah terompet yang terbuat dari tanduk biri-biri jantan(ram) bernama shofar.

Setelah persiapan selesai, minyan dan rabbi membacakan amsal 91 dari alkitab sebanyak 3x tanpa henti. Setelahnya rabbi meniup shofar dengan nada-nada tertentu, yang tujuannya adalah memisahkan tubuh dari kekuatan yang merasuki dan membuat entitas asing lemah. Setelah entitas melemah, maka rabbi akan mulai berkomunikasi dengan entitas itu, agar nantinya dapat didoakan oleh para minyan agar dapat meninggalkan tubuh si korban.



Begitulah kegiatan exorcism yang diyakini oleh kepercayaan Judaism (Yahudi).