NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Kata demi kata yang dituturkan oleh Nana turut diserap oleh Jungho. Mau bagaimanapun, semua orang tentu butuh belajar –termasuk dirinya. Sepasang manik coklat tua itu terus bergerak mengekori sang juita, hingga akhirnya mereka kembali berdampingan.

"Terima kasih, Nana," ujar Jungho sebelum membahas materi selanjutnya.

Kemudian, ia memutar balik tubuh guna menghadap papan tulis dan mengambil spidol yang tadi Nana gunakan. Sebuah garis panah ia gambar, di akhiri dengan tulisan 'JENIS' di ujungnya –tak lupa sebuah lingkaran untuk lebih menarik atensi.

"Nah, seperti yang Nana bilang, sekarang kita akan membahas ini," ucap taruna pemilik marga Ahn sembari mengetuk papan dengan ujung spidol. "Jenis improvisasi itu sebetulnya sangat beragam, tetapi secara umum dapat dikelompokkan menjadi lima. Yang pertama adalah solo."

Sepasang tungkai milik sang pemuda bergerak maju beberapa langkah, menempatkan posisi di depan meja yang tersedia. "Solo atau tunggal–tanpa pasangan. Improvisasi ini berarti kalian benar-benar sendiri, juga dengan tangan kosong. Tidak ada modal naskah, tidak ada modal arahan dari siapapun. Situasi ini sering ditemui di kelas, saat tiba-tiba kita dipanggil untuk maju dan mempraktikan sesuatu."

Jungho mengedarkan pandangannya sejenak, baru kembali melanjutkan penjelasannya. "Di saat seperti itu kita harus berani dan modal nekat. Namun, tetap saja, harus ingat kalau ingin improvisasi tidak boleh asal." Kalimat itu ditutup dengan ulasan senyum yang terlukis di wajah sulung dua bersaudara itu.

"Jenis kedua adalah improvisasi dengan perabotan. Dari namanya saja, tentu kita sudah terbayang dong maksudnya apa?" ucapnya dengan nada bicara yang naik di akhir kalimat, menekankan kalau ada sebuah pertanyaan di sana. "Saat audisi, biasanya kita diberikan sebuah naskah singkat untuk dimainkan. Namun, tidak jarang juga kita hanya diberikan beberapa pilihan perabotan –tanpa adanya naskah. Di sini kita ditantang untuk membuat sebuah cerita dengan perabotan itu. Misalkan saja, di sebuah ruangan audisi terdapat sebuah kursi. Dari satu kursi itu kita bisa bikin cerita apa sih? Oh, banyak sekali. Kita dapat berpura-pura sedang dalam kendaraan, berada di ruang pemeriksana, dan masih banyak lagi."

"Lanjut lagi, ya." Jungho menyandarkan lengannya di tepi meja. "Apabila tadi ada improvisasi solo, maka sekarang giliran improvisasi pasangan. Pengertiannya tidak jauh berbeda, tetapi yang terpenting adalah kita harus memiliki ikatan chemistry yang kuat untuk melakukannya. Ada yang tahu kenapa?"

Taruna dua puluh lima tahun itu menggerakkan tubuhnya ke kanan dan ke kiri, menantikan sebuah tanggapan dari rekan-rekan WMPC.

Kemudian, senyuman di wajahnya semakin mengembang. "Karena...," ujar Jungho dengan memanjangkan ujung kata, "menggabungkan dua pikiran secara tiba-tiba itu adalah suatu hal yang sulit. Jadi lah kita butuh chemistry yang kuat, sehingga dapat saling memahami. Namanya juga pasangan, kan? Kalau tidak saling memahami, nanti berat sebelah. Hehehe." Dua jari tangan Jungho terangkat membentuk gestur perdamaian atas candaannya.

"Lalu, ada improvisasi dengan rangka cerita." Seusai berkata demikian, sepasang kuasa milik sang adam kini terlipat di depan dada. Raut wajahnya menyiratkan kebingungan. "Maksudnya gimana nih? Kok improvisasi tapi ada ceritanya?"

Sesaat kemudian, raut wajahnya kembali tenang. "Jadi, biasanya akan ada sebuah potongan naskah atau poin-poin dari hal yang harus kita lakukan. Harus kita kembangkan sehingga menjadi kesatuan cerita yang utuh. Jenis ini bisa dimainkan sendiri, dengan pasangan, ataupun berkelompok."

"Terakhir!" ucapnya sedikit berseru, berusaha mengejutkan kelas agar suasana tidak terlalu tegang. Suara tawa secara samar terdengar dan Jungho lah pelakunya. "Oke, maaf. Jenis terakhir adalah improvisasi dengan menanggapi bunyi dan musik. Untuk jenis yang satu ini, improvisasinya lebih ke perubahan ekspresi dan gestur tubuh. Jadi, kita ditantang untuk memiliki reflek yang cepat tanggap."

Selesai sudah pembahasan mengenai jenis improvisasi. Namun, tidak dengan kelas malam ini karena masih ada sesuatu yang menanti. Seraya memandangi seisi kelas dan mencuri lirik ke arah Nana, Jungho mengangkat tangannya setinggi kepala, "Apakah ada yang ingin bertanya tentang materi barusan?"
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.