NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

2. Inhaler pencegah

Selain dapat mencegah terjadinya serangan asma, inhaler pencegah juga dapat mengurangi jumlah peradangan dan sensitivitas yang terjadi di dalam saluran napas. Biasanya Anda harus menggunakan inhaler pencegah tiap hari untuk sementara waktu sebelum merasakan manfaatnya secara utuh. Anda juga mungkin akan membutuhkan inhaler pereda untuk meredakan gejala saat serangan asma terjadi. Namun jika Anda terus-menerus membutuhkan inhaler pereda tersebut, maka penanganan Anda harus ditinjau ulang secara keseluruhan. Umumnya pengobatan pencegah disarankan jika Anda mengalami serangan asma lebih dari dua kali dalam seminggu, harus menggunakan inhaler pereda lebih dari dua kali dalam seminggu, atau terbangun pada malam hari sekali atau lebih dalam seminggu akibat serangan asma. Inhaler pencegah biasanya mengandung obat-obatan steroid seperti budesonide, beclometasone, mometasone, dan fluticasone. Merokok dapat menurunkan kinerja obat ini.

Jika asma tidak kunjung mereda oleh pengobatan tadi, dokter bisa meningkatkan dosis inhaler pencegah. Jika langkah ini tidak juga dapat mengendalikan gejala asma, biasanya dokter akan memberikan tambahan obat yang disebut long-acting reliever atau obat pereda asma reaksi lambat (long-acting bronchodilator/long-acting beta2-agonist atau LABA). Khasiatnya sama dengan obat pereda reaksi cepat, hanya saja kinerjanya butuh waktu yang lebih lama dan efeknya bisa bertahan hingga 12 jam. Contoh inhaler pereda reaksi lambat adalah salmeterol dan formoterol.
Efek samping inhaler pereda dan pencegah

Selama penggunaannya tidak melebihi dosis, inhaler pereda merupakan pengobatan yang aman yang tidak memiliki banyak efek samping. Efek samping yang mungkin muncul dalam penggunaan dosis tinggi di antaranya adalah sakit kepala, kram otot, dan sedikit gemetar (tremor) pada tangan. Efek samping tersebut biasanya hanya berlangsung selama beberapa menit.

Sama seperti inhaler pereda, penanganan asma dengan inhaler pereda juga terbukti sangat aman pada dosis reguler. Efek samping biasanya terjadi pada penggunaan dosis tinggi dan dalam penggunaan jangka panjang. Efek samping tersebut adalah infeksi jamur di dalam mulut atau tenggorokan yang disebut juga sebagai kandidiasis oral. Efek samping lainnya adalah suara Anda menjadi serak. Namun efek samping ini bisa dicegah jika Anda menggunakan spacer. Selain itu, dianjurkan untuk berkumur dengan air bersih setelah menggunakan inhaler pencegah.

Untuk penggunaan inhaler pereda reaksi lambat, efek samping yang mungkin muncul adalah sakit kepala, kram otot, dan sedikit gemetar pada tangan. Dokter biasanya akan menjelaskan kepada Anda mengenai manfaat dan risiko dari pengobatan tersebut. Biasanya kondisi Anda akan dipantau diawal pengobatan dan ditinjau ulang secara rutin. Jika penggunaan inhaler pereda reaksi lambat tidak kunjung meredakan asma Anda, hentikan secepatnya.
Obat-obatan asma lainnya

Selain dengan inhaler, penanganan asma juga bisa dilakukan dengan obat-obatan seperti:

Steroid oral

Tablet steroid mungkin akan diresepkan dokter jika asma Anda masih belum bisa dikendalikan. Pengobatan ini biasanya dipantau oleh dokter spesialis paru yang menangani penderita asma karena jika digunakan secara jangka panjang (misalnya lebih dari tiga bulan), berisiko menyebabkan efek samping tertentu, seperti hipertensi, kenaikan berat badan, otot melemah, pengeroposan tulang, kulit menipis dan mudah memar. Selain itu, efek samping yang lebih serius yang bisa saja terjadi adalah katarak dan glaukoma. Oleh karena itu pengobatan dengan steroid oral hanya dianjurkan jika Anda telah melakukan cara pengobatan lainnya, namun belum berhasil. Sebagian besar orang hanya perlu menggunakan steroid oral selama 1-2 minggu dan sebagai obat tambahan untuk menangani infeksi tambahan (seperti infeksi pada paru). Biasanya mereka akan kembali ke pengobatan sebelumnya setelah asma dapat dikendalikan. Sebaiknya Anda rutin memeriksakan diri agar terhindar dari osteoporosis, diabetes, dan tekanan darah tinggi.

Tablet theophylline.

Obat yang bisa difungsikan sebagai obat pencegah gejala asma ini bekerja dengan cara membantu melebarkan saluran napas dengan melemaskan otot-otot di sekelilingnya. Pada sebagian orang, tablet theophylline diketahui menyebabkan efek samping, seperti mual, sakit kepala, muntah, insomnia,dangangguan perut. Namun hal ini biasanya dapat dihindari dengan penyesuaian dosis.

Tablet leukotriene receptor antagonist (montelukast).

Obat ini bekerja dengan cara menghambat bagian dari reaksi kimia yang menyebabkan radang di dalam saluran pernapasan. Sama seperti theophylline, obat ini digunakan untuk mencegah gejala asma. Leukotriene receptor antagonist dapat menimbulkan efek samping berupa sakit kepala dan gangguan perut.

Ipratropium.

Meski lebih banyak diresepkan pada kasus bronkitis kronis dan emfisema, ipratropium juga bisa digunakan untuk menanggulangi serangan asma. Obat ini mampu memperlancar aliran pernapasan dengan cara melemaskan otot-otot saluran pernapasan yang mengencang ketika gejala asma kambuh.

Omalizumab.

Obat ini mampu menurunkan risiko terjadinya peradangan saluran pernapasan dengan cara mengikat salah satu protein yang terlibat di dalam respons imun dan mengurangi kadarnya pada darah. Umumnya, omalizumab direkomendasikan bagi penderita yang menderita asma karena alergi dan sering mengalami serangan asma. Sebagai obat yang biasanya hanya diresepkan oleh dokter spesialis, omalizumab diberikan dengan cara disuntikkan tiap 2-4 minggu sekali. Penggunaan omalizumab harus dihentikan jika obat ini tidak berhasil mengendalikan asma dalam kurun waktu enam belas minggu.

Bronchial thermoplasty.

Ini merupakan prosedur pengobatan asma baru yang masih terus diteliti dan belum tersedia di Indonesia. Dalam beberapa kasus, prosedur ini digunakan untuk mengobati asma parah dengan cara merusak otot-otot sekitar saluran napas yang dapat mengurangi penyempitan pada saluran pernapasan. Ada beberapa bukti yang menunjukkan bahwa prosedur ini dapat mengurangi serangan asma dan memperbaiki kualitas hidup penderita asma parah. Kendati begitu, keuntungan maupun kerugian secara jangka panjangnya belum sepenuhnya diketahui.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.