Notes![what is notes.io? What is notes.io?](/theme/images/whatisnotesio.png)
![]() ![]() Notes - notes.io |
Username: @siloentium
Jenis Kelamin: Male
Face Claim: 1) Ji Chang Wook 2). Lee Joon Gi
Factor: 1) Phantom 2) Black
Job: 1) Spy 2) Hitman
Pernahkah bergabung bersama Royale sebelumnya?
Pernah, dengan akun: @rc_jamiecb, @rc_seoinguk berganti karakter menjadi @rc_gongyoo, @rc_fachrialbar, @rc_adipati berganti karakter menjadi @rc_jtaekwoon.
Penjelasan tentang Job:
1. Spy
Mata-mata (disebut juga agen rahasia atau agen intelijen) adalah seseorang yang bekerja untuk mengumpulkan rahasia-rahasia / informasi mengenai sebuah organisasi atau lembaga yang dianggap rahasia tanpa mendapatkan izin dari pemilik yang sah dari informasi tersebut. Yang membedakan spionase dengan bentuk pengumpulan informasi intelijen lainnya adalah bahwa spionase bisa mengumpulkan informasi dengan mengakses tempat di mana informasi tersebut disimpan atau orang yang mengetahui mengenai informasi tersebut dan akan membocorkannya melalui berbagai dalih.
Spionase biasanya dianggap sebagai bagian dari upaya institusional (misal, pemerintahan atau badan intelijen). Istilah spionase pada mulanya dianggap sebagai suatu keadaan memata-matai musuh potensial atau aktual, terutama untuk tujuan militer, tetapi kini telah berkembang untuk memata-matai perusahaan, yang dikenal secara spesifik sebagai spionase industrial. Banyak negara secara rutin memata-matai baik musuh maupun aliansi mereka, walaupun mereka memiliki kebijakan untuk tidak berkomentar akan hal ini. Selain mempekerjakan agen-agen pemerintah sendiri, banyak yang juga menyewa perusahaan swasta untuk mengumpulkan informasi seperti SCG International Risk dan yang lainnya. Kamus Hukum Black (1990) mendefinisikan spionase sebagai: "...mengumpulkan, mengirimkan, atau menghilangkan...informasi yang berhubungan dengan pertahanan nasional.". Istilah pejabat intelijen juga digunakan untuk merujuk kepada anggota angkatan bersenjata, polisi, atau agen intelijen swasta yang bekerja khusus mengumpulkan, memadukan, dan menganalisa informasi dan data intelijen degan tujuan untuk menyediakan pertimbangan bagi pemerintahan mereka atau organisasi lainnya. Secara umum, para pejabat intelijen dapat bepergian ke negara-negara lain untuk merekrut dan "menjalankan" agen intelijen, yang akan memata-matai pemerintahan mereka sendiri.
Risiko spionase sangat bervariasi. Seorang pejabat dapat dituduh melanggar hukum negara yang dimata-matai dan dapat dideportasi atau bahkan dipenjarakan. Seorang agen yang memata-matai negaranya sendiri dapat dipenjarakan karena spionase atau bahkan dihukum atas dasar pengkhianatan.
2. Hitman
Secara harfiah, hitman adalah ‘a professional killer who uses a gun. Dapat juga berarti assasin yang terlibat dalam sebuah ‘contract killing’. Contract killing merupakan bentuk pembunuhan dimana satu pihak menyewa pihak lain untuk membunuh target individu atau sekelompok orang. Hal ini melibatkan kesepakatan ilegal antar dua pihak atau lebih dimana satu pihak setuj untuk membunuh target tersebut dengan imbalan sesuai yang sudah disepakati. Hitman bisa jadi bergerak sendiri, dalam kelompok maupun tergabung dalam sebuah organisasi.
Apa yang diketahui tentang United Royale Emirates?
Dari yang saya tahu, Royale City adalah sebuah kota di Uni Emirates Arab. Glamor, tapi memiliki sisi gelap dengan intensitas kejahatan yang tinggi. Royale akhirnya memerdekakan diri dan menjadi United Royale Emirates, beberapa kota kecil di sekitarnya bersatu menjadi sebuah negara. Dulu Royale City pernah memiliki walikota perempuan seorang weapon dealer bernama Emily Gul. Namun, Emily ditemukan tewas dengan luka tembak di kepala. Disinyalir, Emily meninggal bunuh diri. Banyak kejadian terjadi di Royale, seperti pengeboman, aksi anarkis, sampai terjebak di sebuah pulau antah berantah.
Sebelumnya saya sudah pernah tinggal di Royale. Saat itu profesi saya sebagai polisi dan sistem bekerja juga gajinya belum seperti sekarang. Dulu, saya mendapat fasilitas mobil, motor, dan seragam. Setiap hari-hari tertentu, saya diberi tugas untuk berpatroli. Ketika pertama kali bergabung, menurut saya Royale adalah agensi yang—jujur—agak rumit, terlebih dengan pembayaran pajak tiap minggu dan pergantian sistem gajinya. Namun, lama-kelamaan akan terbiasa karena admin dan member lain akan terbuka untuk menjelaskan. Sehingga setelah dipikir-pikir lagi, Royale adalah salah satu agensi yang sistemnya rapi dan original. Apalagi salah satu closed agency AU yang paling lama berdiri, dan bertahan di tengah-tengah banyaknya closed agency lain berkonsep ‘mainstream’ (ada di following paling bawah @dcauideas btw).
Sudah banyak agensi bertema city-crime seperti Royale, tapi banyak pula yang berguguran. Setelah saya terpaksa keluar karena saat itu dilanda kesibukan yang tidak bisa ditoleransi, saya melihat dari luar bahwa Royale termasuk agensi yang ‘berprestasi’. Memenangkan beberapa penghargaan di A2Awards, parade di A2Awards terakhir yang saya lihat juga Royale termasuk yang paling unik sampai membawa unta segala. Saya juga waktu itu sempat mengikuti event yang mengundang RP freelancer. Ada badutnya atau pameran orang-orang aneh, ya? Lupa. Kemudian ada pertandingan sepak bola juga. Dan Adam Levine yang kepentok meja. Hahahahaha. Sekitar satu tahun kemudian, saya bergabung lagi dan berprofesi sebagai jurnalis. Banyak kenangan yang saya lalui, seperti dua kali dapat POTW, sudah naik badge, membuat relasi dengan membernya—ampuh untuk mengatasi writer’s block, mengikuti event Halloween, menghadiri pernikahan Arion dan Kayo, dan banyak lagi. Belum lagi setiap masuk OOC Time, ada saja bahasan seru yang membuat saya sulit lepas dari ponsel, sangat menghibur dengan segenap kerecehan membernya.
Selain karena eventnya yang menarik, saya kira Royale adalah agensi yang isinya sudah seperti keluarga. Memiliki basis massa yang cukup besar, dan peminat tersendiri. Tapi, member lamanya tetap terbuka pada member baru, sehingga tidak akan sulit beradaptasi jika punya keinginan kuat.
Apa yang membuat Anda tertarik masuk menjadi warga Royale City?
Selain karena konsepnya, saya ingin bergabung kembali menjadi warga Royale City. Saya sudah lama tidak bergabung ke sebuah closed agency, sehingga ini akan menjadi ‘comeback’ saya. Dilihat dari banyaknya agency, sejauh ini hanya Royale yang berhasil menarik minat saya. Selain itu, saya ingin mengembangkan karakter yang sebelumnya sudah saya buat sebelumnya juga mengasah kemampuan menulis saya yanng masih belum seberapa dan saya rasa Royale adalah tempat yang tepat. Jujur, saya rindu Royale dan warga beserta adminnya. Kebetulan, saya sudah memiliki waktu luang yang lebih longgar sehingga saya bisa aktif lagi. Dulu, saya unverifikasi karena ponsel rusak dan kesibukan yang menggila. sSemoga admin bersedia mempertimbangkan saya untuk kembali di Royale. Terima kasih sebelumnya! (Sumpah, saya kangen banget Royale).
Contoh Jobplot
1. Spy
Untuk urusan pekerjaan, Lee Hyunwoo menyebut dirinya sebagai ‘44’. Tidak ada alasan mendalam dibalik pemilihan /code name/ tersebut. Kedua angka kembar itu muncul begitu saja di benak ketika atasannya di faktor Phantom memerintahkan Hyunwoo untuk memilih sendiri code name yang akan dipakainya. ‘Angkanya bagus,’ pikir Hyunwoo kala itu. Dan dia baru ingat dua detik setelah memilih, bahwa 44 adalah nomor dari bangunan panti asuhan tempatnya dibesarkan.
Oke, dalam narasi selanjutnya, Hyunwoo akan disebut sebagai ‘44’.
44 tidak bekerja sendiri, ada seseorang yang ‘mengontrolnya’ dari jauh, satu-satunya partner yang benar-benar 44 percayai di faktor Phantom. Dia tidak tahu nama aslinya, dan /tidak merasa perlu untuk tahu/ pula, dia jarang bertemu dengan sosok itu, kendati pernah sekali dua kali berhadapan langsung, selama ini 44 memanggilnya dengan Ghost. Ghost adalah seorang informan. Yang mengumpulkan informasi yang ‘digali’ oleh 44, sekaligus orang yang berhubungan langsung dengan klien. 44 sebagai mata-mata, tidak pernah menerima misi langsung dari klien. Selalu lewat Ghost, secara teknis, Ghost lah yang memberinya pekerjaan.
‘Mengontrol’ yang dimaksud dalam paragraf di atas adalah, Ghost selaku orang yang kelewat mampu memanfaatkan kecanggihan teknologi jaman sekarang akan melakukan hal-hal seperti ini:
1. Mematikan CCTV;
2. Memantau rute yang aman bagi 44 untuk melintas;
3. Memberikan peralatan yang menunjang misi bagi 44;
4. Hacking (tentu saja);
5. Membukakan pintu yang terkunci (ha!);
6. Dan lain-lain.
Seperti saat ini. Ketika 44 tengah menjalankan misi, Ghost berbicara—atau lebih tepatnya /berbisik/--di telinga 44 lewat earphone kecil. Misi hari ini sederhana, 44 hanya perlu untuk menyalin data secara langsung dari komputer induk sebuah perusahaan saingan dari kliennya hari ini. Cara untuk mendapatkannya pun mudah.
Tinggal masuk ke ruangan pusat data, menghubungkan /usb/ pada salah satu komputer, selanjutnya, Ghost yang akan menangani.
Bagaimana 44 yang notabene seorang asing bisa leluasa masuk ke dalam ruangan tujuan? /Baca/ dan /perhatikan/.
44—yang memakai setelan rapi mulai dari sepatu, celana, kemeja, dan jas—berjalan menuju lift dengan membawa tiga tumpukan kardus. Dus-dus itu tertumpuk tinggi sampai menutupi wajahnya. Tujuannya agar wajahnya tidak terekam kamera CCTV. Beberapa kali dia berkata pada orang-orang yang menghalangi jalan, “Maaf, maaf, permisi!” Begitu masuk ke dalam lift, dia berada di pojok. Dan turun di lantai lima.
Di lantai lima, 44 masuk ke dalam ruang /cleaning service/ dan berganti seragam. Dia memakai seragam cleaning service dan mendorong peralatan untuk bersih-bersih. Dengan santai dia berjalan, tanpa dicurigai siapapun. Melintasi salah satu meja pegawai, dia mengambil kartu identitas pegawai tersebut (yang memang sedang lengah dan oh, ya, tangannya memang /terampil/!). Lagi-lagi 44 berganti kostum, dia membuka seragam cleaning service-nya, dan kali ini bahkan memakai tambahan aksesori berupa kacamata segala.
Langkahnya hati-hati, pandangannya tetap waspada kendati berusaha tidak terlihat mencurigakan. 44 memasuki ruang sistem data menggunakan ID card yang /dia pinjam/. Satu orang dalam ruangan tersebut sempat menyadari pintu yang terbuka, dengan sigap, 44 langsung bersembunyi di balik pintu. Ketika si pekerja yang sempat curiga tidak melihat apapun yang terlihat janggal, dia kembali ke mejanya.
Ini saatnya.
44 mendekati salah satu komputer, dia mengluarkan kabel USB yang terhubung dengan ponselnya dan menyambungkannya ke komputer. Ponselnya sudah membuka aplikasi hacking yang dibuat oleh Ghost. Layar ponsel menunjukan tulisan ‘Connection Pass’.
Di ujung sana, Ghost yang berkutat dengan komputer pribadinya, mengunduh data-data yang diperlukan klien.
10 % ...
45 % ...
... Oh, tidak! Ada petugas lain yang memasuki ruangan, kali ini perempuan. Nampaknya, bertugas untuk mengecek-sesuatu-entah-apa pada kabel-kabel di sana.
Supaya tidak ketahuan, tanpa menimbulkan suara, 44 naik ke atas rak tinggi yang berisi CPU. Bersembunyi di sana. Sementara ponsel diselipkan di antara rak, sebisa mungkin diletakan jauh dari jangkauan dan agar tidak kelihatan. Begitu petugas itu selesai dengan pekerjaannya, 44 pun turun. Mengecek ponsel, dan melihat bahwa unduhan pun sudah selesai. Dia mencabut kabel USB.
Dan saat itu pula, alarm berbunyi.
Dari sisi lain, 44 keluar dari ruangan. Petugas keamanan datang, dan 44, sudah berganti kostum. Lagi. Kali ini dia menggunakan /sweater/ dan dengan santainya membeli minuman dari mesin penjual minuman otomatis ketika para petugas keamanan sibuk berlari.
Sukses? Sukses.
2. Hitman
Sesungguhnya, Lee Hyunwoo lebih suka bekerja sendiri. Siapa yang menyarankan untuk memasangkannya dengan ‘pekerja paruh waktu’?
Di luar hujan, dan dia tengah berada daam mobil box bersama seorang pemuda yang usianya sepuluh tahun lebih muda.
“Aku putus SMU,” kata pemuda itu. “Dimana aku bisa menemukan pekerjaan seperti ini? Beri aku pujian agar aku bisa naik gaji.”
Hyunwoo menyimpan bungkus rokok ke dalam saku bajunya, sebelah alis terangkat mendengar pernyataan si pemuda, “Apa gajimu sekarang tidak cukup?” tanyanya.
Menghela napas, pemuda itu menyandarkan punggung sepenuhnya pada kursi, kursi penumpang depan. “Pekerjaan ini sangat tidak menentu. Kau tak pernah tahu kapan akan dipecat.”
“Tapi, kau baru 20 tahun!”
“Terus?”
“Apa kau tak punya cita-cita?”
“Aku ingin menjadi kaya. Sangat kaya.” Di sebelahnya, Hyunwoo mendengarkan sembari meminum susu pisang botolan. “Aku akan menabung selama 5 tahun dan pergi ke luar negeri. Pergi ke Miami atau LA. Hidup senang dengan gadis-gadis berambut pirang.” Tangan pemuda itu terulur ke depan, seolah hendak /meraih sesuatu/. Mereka berdua sama-sama terkekeh. “Bagaimana denganmu, bos? Ketika usiamu 20 tahun.” Pemuda itu balik bertanya.
“Aku?” Jeda. “Aku ingin jadi penyanyi.”
Pemuda itu tertawa kecil, “Kenapa tidak mewujudkannya?”
“Bukannya tidak mau, tapi tidak bisa.”
“Tapi itu karir yang tidak pasti. Sekali kau kehilangan popularitas, maka tak ada gunanya.”
Percakapan tidak dilanjutkan. Pemuda itu keluar dari mobil, dan membuka box—mengeluarkan sebuah dus. Dia mengenakan topi dan rompi ‘seragam’ dari perusahaan pengantar ‘Sky Express’. Membawa dus dengan kedua tangan, pemuda itu berlari menembus hujan memasuki sebuah bangunan rumah susun yang pintu masuknya dijaga polisi.
Sementara Hyunwoo, menunggu di dalam mobil. Mengawasi. Dari dalam mobil, Hyunwoo melihat pemuda itu sempat dilarang masuk oleh polisi tetapi tak lama dipersilahkan lewat, karena hendak ‘mengantarkan paket’.
Di dalam lift, selain pemuda itu, ada dua orang pria di belakang. Dan salah satu pria, terganggu dengan air yang mengucur dari dus yang dibawa si pemuda. Mereka sempat adu mulut, hingga salah satu pria kesal dan memukul kepala pemuda itu sampai topi yang dikenakannya terlepas.
Pintu lift terbuka, pemuda itu menendang topinya keluar dari lift—dia pun ikut keluar dari dalam sana. Di lantai 6. Meletakan dus sebentar di lantai, dia memakai topinya kembali. Tepat di lantai atas, 7, ada satu lantai yang penuh dijaga polisi. Dan rupanya, dua orang itu pun polisi. Salah satu polisi mengetuk pintu dan berkata, “Tenanglah, sekarang sudah aman.” Dari dalam ruangan tersebut, keluarlah seorang pria bertubuh tambun yang berjalan dengan was-was.
Pemuda itu—yang kini pula memakai headset—dengan ‘santai’ berjalan hendak melintasi lorong lantai tujuh.
“Hai kau! Bocah kimchi! Apa-apaan ini?” Salah satu polisi, menghentikan si pemuda. “Berbalik dan menghadap ke tembok!”
Pemuda itu pun menuruti perkataan si polisi.
“Detektif Park, siapa itu?” seru polisi yang mengawal pria yang keluar dari ruangan.
Berbalik, orang yang dipanggil Detektif Park menjawab, “Cuma bocah gila.” Atensi kembali ke pemuda itu. Detektif Park melirik ke arah tangan si pemuda, yang masuk ke dalam bolongan di kardus.
Rupanya, di dalam dus, pemuda itu menggenggam pistol berperedam. Pertama, dia menembak Detektif Park dan polisi di sebelahnya. Dua-duanya, tepat di dada. Mengeluarkan pistol dari dalam dus, pemuda itu berlari menuju pria-dari-ruangan. Dia menembak polisi berseragam yang hendak menghalangi jalan, satu tembakan saja sampai tumbang. Sempat terjadi adu tembakan dengan polisi lainnya, hingga salah satu polisi menembak lampu. Semuanya menjadi gelap ...
... dan ...
... satu persatu polisi berhasil ditembak. Sampai pemuda itu, berada tepat di hadapan satu polisi yang tersisa. Dengan pistol yang teracung hampir menempel pada dada polisi tersebut.
Polisi itu juga, mati.
Kini, hanya ada pemuda itu dan pria yang diincar. Pria itu ketakutan, sempat merangkak mundur, “Aku tidak akan bicara—“ Belum selesai kalimat diutarakan, pria itu sudah ditembak di kepala. Pemuda tersebut tidak ingin membuang waktu.
Berbalik, pemuda itu berjalan cepat-cepat dan berkata lewat earphone, “Dalam perjalanan, Bos.” Di pintu keluar tangga darurat, pemuda itu disergap. Kepalanya dipelintir dan didorong melewati tangga ... oleh orang yang disebutnya, ‘Bos’.
Perlahan, Lee Hyunwoo menuruni tangga, sampai berada di sisi tubuh pemuda yang tak bisa bergerak lagi.
“Tapi ... kenapa?” Suara pemuda itu terdengar lemas.
Hyunwoo duduk di salah satu anak tangga, “Jangan tersinggung. Ini hanya pekerjaan.”
Pemuda itu, sempat terlihat kamera CCTV.
(Benar-benar, Lee Hyunwoo lebih suka bekerja sendiri.)
2ND SECTION
Nama Lengkap: Lee Hyunwoo
Jenis Kelamin: Male
Tempat, Tanggal Lahir: Ulsan, July 5, 1987
Status Perkawinan: Belum Menikah
Kewarganegaraan: Korea Selatan
Nama Ayah: Lee Seunghwan
Nama Ibu: Choi Yoojin
Nomor Paspor: 4567890123
Diterbitkan di: Republic of Korea (Ministry of Foreign Affairs and Trade)
![]() |
Notes is a web-based application for online taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000+ notes created and continuing...
With notes.io;
- * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
- * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
- * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
- * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
- * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.
Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.
Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!
Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )
Free: Notes.io works for 14 years and has been free since the day it was started.
You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;
Email: [email protected]
Twitter: http://twitter.com/notesio
Instagram: http://instagram.com/notes.io
Facebook: http://facebook.com/notesio
Regards;
Notes.io Team