Notes

Psikologi kepribadian.

Dalam psikologi kepribadian ada yang namanya Trait dan ada juga State.

Trait merupakan sifat pada diri seseorang, sedangkan State merupakan sikap yang ditimbulkan dari lingkungan.

Contohnya, seseorang memiliki sifat yang ramah dan sabar, tetapi jika dia diganggu terus-menerus, tentu saja orang yang tadinya ramah bisa menjadi ketus. Faktor inilah yang disebut sebagai State.

Lalu, dalam Psikologi Faal sendiri ada istilah Genotip dan Fenotip.

• Genotip merupakan sifat bawaan dari orang tua kepada anaknya, seperti sifat lemah lembut, egois, keras kepala yang diwariskan ke anak.

• Fenotip merupakan warisan berupa fisik seperti warna pada kulit, rambut, bola mata dari orang tua kepada anaknya.

Lalu, apakah golongan darah menentukan sifat manusia?

Penjabaran dari penelitian seorang ilmuan jepang tersebut adalah seseorang yang memiliki darah O, memiliki karakter flaksibel dan kuat. Darah A, memiliki karakter pekerja keras dan teliti dalam hal apapun. Darah B, memiliki karakter yang tidak mau kalah. Sedangkan darah AB, memiliki karakter seperti dunia mereka sendiri.

Seperti yang dikatakan diatas, seseorang yang memiliki darah A merupakan orang yang teliti dan pekerja keras. Lalu bagaimana jika seseorang bergolongan darah B, memiliki karakter yang teliti dan pekerja keras juga. Kemudian orang yang berdarah O, orang yang tidak mau kalah.

Nah, dari hal tersebut dapat disimpulkan bahwa, golongan darah seseorang tidak menentukan sifat dari seseorang. Karena, golongan darah itu merupakan pewarisan gen dari seorang ayah dan ibunya. Jadi mutlak tidak bisa, tidak menentukan / mendefinisikan sifat dari seseorang

Sifat seseorang tergantung dari orangtuanya. Sudah ada pada saat seseorang dalam kandungan, dari ayah dan ibu. Sifat seseorang juga sangat berpengaruh dari didikan orangtuanya, pengaruh dari sosial, lingkungan dan teman.

Dalam pembentukan sifat seorang anak, tergantung dari kebaikan yang diberikan orangtuanya. Pendidikan sejak dini, di didik dan selalu diajarkan dengan hal-hal kebaikan, seperti saling memberi jika kita ada/lebih. Mulai membiasakan dari hal kecil membagi makanan yang kita punya. Hingga anak tersebut menjadi dewasa yang baik.


-

Psikologi Warna

Warna diketahui bisa memberikan pengaruh terhadap psikologi, emosi serta cara bertindak manusia. Selain itu, ada pula ilmu komunikasi visual yang menggunakan warna untuk terapi dalam proses penyembuhan yang disebut Colourology.

Carl Gustav Jung adalah seorang psikolog ternama dari Swiss yang mempopulerkan psikologi warna modern dan menjadikan warna sebagai alat penting dalam psikoterapinya.

Efek warna pada seseorang bisa berbeda dari orang lainnya, tergantung faktor gender, usia, hingga budaya.

Suatu studi mengindikasikan bahwa tipe orang bertemperamen panas cenderung memilih warna-warna sejuk seperti biru atau hijau. Sementara orang bertemperamen dingin lebih menyukai warna-warna 'panas' seperti merah atau kuning.

Secara umum warna dikelompokan menjadi empat kelompok : Netral - Kontras - Panas - Dingin.

• Warna netral adalah warna-warna yang tidak lagi memiliki kemurnian warna. Warna netral bukan merupakan warna primer maupun sekunder. Warna ini merupakan percampuran ketiga komponen warna dalam komposisi yang berbeda. Contohnya yellow green, orange red, dan blue purple.

• Warna kontras yaitu warna yang terkesan berlawanan dengan yang lainnya. Warna kontras terdiri dari warna primer dan sekunder. Contoh warna kontras diantaranya kuning dengan ungu, biru dengan jingga dan merah dengan hijau.

• Warna dingin yaitu kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran didalam lingkaran warna mulai dari hijau hingga ungu.

• Warna panas, yaitu kelompok warna dalam rentang setengah lingkaran didalam lingkaran warna mulai dari merah hingga kuning.

Pengaruh warna bagi psikologi manusia. Warna dapat menciptakan daya tarik manusia untuk semakin bergairah terhadap suatu hal.  Permainan warna dapat mempengaruhi emosi seseorang seperti, dapat memberikan ketenangan, konsentrasi, kesan gembira.

Penggunaan warna dapat membangkitkan energi yang membuat seorang menjadi aktif dalam melakukan kegiatannya. Dan warna sebagai salah satu alat bantu komunikasi non verbal yang bisa mengungkapkan pesan secara instan yang mudah diserap maknanya.