Notes

Kepercayaan akan ilmu sihir dan para praktisinya juga mencuat kuat dalam sejarah Eropa di abad 14 sampai 18, dimana penggunaan ilmu sihir dianggap sebagai aksi pemberontakan terhadap agama Kristen. Seorang witch biasanya memerlukan alat-alat bantu untuk mempraktekkan ilmu sihirnya. Jadi seseorang dapat menjadi penyihir tanpa harus memiliki bakat alam, atau dengan kata lain sihir dapat dipelajari.
Dalam sihir Yunani kuno dipandang negatif karena asing, tapi seiring waktu pandangan sihir yang terlibat konotasi negatif (sihir jahat) dan yang positif dalam praktek agama, kedokteran, dan ramalan. Praktek sihir itu dilarang di dunia Romawi, dan Codex Theodosianus menyatakan:
Jika ada penyihir atau orang karena dijiwai dengan kontaminasi magis yang disebut oleh kebiasaan orang pesulap harus ditangkap dalam rombongan atau yang dari Kaisar, ia tidak akan luput dari hukuman dan penyiksaan oleh perlindungan pangkatnya.