Notes

Tugas Kelompok History of Magic
457 - @plxvicphile - 1MS
205 - @silvcrcrow - 1MS
615 - @hnlxy - 1MS
640 - @noctivgant - 1MS

1. Sejarah Sihir Zaman Mesir-Kuno
Orang-orang Mesir kuno diketahui mempraktikkan berbagai bentuk ilmu sihir dengan presisi matematis. Alih-alih takut pada penyihir, orang Mesir kuno memandang mereka dengan hormat dan sebagai sebuah kebutuhan. Seorang penyihir di Mesir kuno dapat diminta untuk menyelesaikan sejumlah masalah yang dihadapi warga biasa. Di Mesir Firaun, orang-orang yang mengendalikan sihir adalah para imam. Mereka adalah penjaga pengetahuan yang diberikan kepada manusia oleh para Dewa sehingga mereka dapat menangkal nasib tangan negatif. Ada berbagai tingkatan pendeta tapi imam-pastor lektor, mereka bisa membaca teks sihir kuno, yang memiliki sihir terbesar. Orang-orang Mesir ditemukan mantra dan jimat, yang masing-masing memiliki tujuan yang sangat berbeda. Kekuatan penyihir agak terbatas karena para penyihir percaya bahwa satu-satunya cara untuk melakukan mantra melawan orang lain adalah jika Anda tahu nama pribadi mereka, nama itu hanya diketahui oleh individu dan ibu mereka sendiri. Kebanyakan orang Mesir akan memiliki nama publik yang mereka kenal dan nama yang mereka rahasiakan sehingga bisa melindungi diri dari sihir yang buruk. Dasar ilmu sihir Mesir berasal dari berbagai sumber. Tongkat juga digunakan dan dihias dengan rapi dan sangat berharga. Mereka digunakan untuk memanggil makhluk magis dan memaksa makhluk untuk mematuhi penyihir, pendeta atau penyihir yang memanggil mereka. Amulet juga digunakan untuk mantra, perlindungan dan sihir. Orang Mesir sendiri hanya diketahui melakukan sihir yang benar-benar buruk melawan musuh mereka. Jika negara ingin menghukum musuh atau pengkhianat, mereka akan menuliskan nama orang di pot, tablet atau patung-patung yang terikat. Benda-benda ini kemudian dibakar atau dikubur dengan keyakinan yang akan melemahkan musuh mereka.

2. Sejarah Sihir Zaman Yunani-Kuno
Hecate, dewi Yunani kuno sihir. Dalam sihir Yunani kuno dipandang negatif karena asing, tapi seiring waktu pandangan sihir yang terlibat konotasi negatif (sihir jahat) dan yang positif dalam praktek agama, kedokteran, dan ramalan. Yunani agama-agama misteri yang sangat magis komponen, dan di Mesir, sejumlah besar magis papirus, di Yunani, Koptik, dan Demotik, telah ditemukan. Mereka berisi penggunaan “kata-kata ajaib”, dikatakan memiliki kekuatan untuk perintah roh, penggunaan tongkat dan alat-alat ritual lainnya, penggunaan lingkaran sihir untuk membela si penyihir melawan roh-roh yang ia serukan atau bangkitkan, dan penggunaan misterius simbol atau sigils yang dianggap berguna ketika memanggil atau membangkitkan roh. Praktek sihir itu dilarang di dunia Romawi, dan Codex Theodosianus menyatakan “Jika ada penyihir atau orang karena dijiwai dengan kontaminasi magis yang disebut oleh kebiasaan orang pesulap, harus ditangkap dalam rombongan saya, atau yang dari Kaisar, ia tidak akan luput dari hukuman dan penyiksaan oleh perlindungan pangkatnya”.

3. Sejarah Sihir Zaman Romawi-Kuno
Dalam beberapa literatur mengenai sejarah dunia sihir pada era romawi ini, disebutkan bahwa para penyihir dianggap sebagai pembimbing dari para pahlawan yang sedang mencari pengakuan untuk naik tahta. Para pahlawan ini dikisahkan mencari bimbingan dari para penyihir untuk menyelesaikan perjalannya. Selain dikenal sebagai pembimbing, beberapa waktu kemudian, para penyihir tidak lagi dicari. Pada beberapa dekade setelah kisah para penyihir yang di puja itu, kemudian digambarkan bahwa penyihir hanya dapat mengeluarkan kekuatannya untuk melakukan nekromansi (ritual menghidupkan kembali) yang merupakan sihir hitam. Mereka mencuri bagian-bagian tubuh dari orang-orang yang baru mati untuk melakukan sihirnya. Beberapa nama yang terkenal pada era ini yaitu Circe, Medea, Hecate, Canidia dan Erectho.