Notes

Mesir Kuno – Sebelum 100 Masehi.
Zaman ini adalah zaman dimana Muggle dan penyihir saling bekerjasama; banyak penyihir yang memegang jabatan penting dan menjadi pemimpin agama.
Para penyihir zaman mesir kuno menyegel harta dalam kuburan mereka dengan sebuah kutukan. Karena itu Gringotts mempekerjakan pemusnah-kutukan untuk mengambil kembali harta yang dikubur. Bill Weasley, adalah satu dari sekian banyak pemusnah kutukan. Muggle yang mencoba masuk memiliki kepala dan bagian tubuh ekstra, karena terkena kutukannya. Hal ini dikatakan Ronald Weasley karena ia melihat tulang-belulang tidak normal diantara piramid yang tampak seperti mutan.


PENYIHIR JAMAN MESIR KUNO (berdasarkan kisah dari Westcar Papyrus)

1. Webaoner
Kisahnya dimulai ketika Nebka, seorang raja dinasti ketiga, melakukan perjalanan menuju Kuil Ptah dan mampir di rumah seorang pendeta dan penulis bernama Webaoner di Memphis. Istri Webaoner melihat seorang pemuda tampan dari rombongan raja Nebka dan memberikannya hadiah. Si pemuda merespon dengan mengajaknya menghabiskan waktu bersama dipaviliun bawah tanah dirumah Webaoner. Mereka lalu menghabiskan seharian dengan minum makan dan ehm, bercumbu. Setelahnya, si pemuda mandi di danau terdekat.
Esoknya, seorang penjaga yang mengetahui hal ini mengatakannya pada Webaoner. Webaoner lalu membuat buaya lilin dengan bahan-bahan dalam peti sihirnya. Ia mengatakan pada penjaga untuk meletakkan buaya ini di belakang si pemuda apabila ia mandi lagi di danau. Kemudian, hal yang sama terulang, si pemuda mandi ke danau dan penjaga meletakkan buaya lilin tersebut ke dalam danau. Seketika, buayanya hidup dan memakan si pemuda.
Nebka tinggal dirumah Webaoner selama tujuh hari. Ketika ia hendak pergi, Webaoner mengatakan bahwa ia harus melihat apa yang terjadi. Ia membawa sang raja ke danau dan memanggil buayanya. Si buaya datang dan memuntahkan si pemuda di pinggir danau. Nebka terkejut dengan makhluk tersebut, tapi buayanya kembali menjadi lilin lagi setelah dipegang oleh Webaoner. Webaoner mengatakan tentang perselingkuhan istrinya pada Nebka dan Nebka berkata, "Ambillah apa yang menjadi hakmu!" Webaoner memegang lilinnya sekali lagi dan buayanya hidup kembali, memakan si pemuda dan berenang ke dalam danau. Nebka kemudian memerintahkan untuk membakar istri Webaoner di tiang dan abunya dibuang ke sungai.

2. Djadjaemonkh
Kali ini adalah kisah Sneferu, seorang raja yang sedang bersedih. Untuk menghilangkan gelisahnya, Djadjaemonkh, kepala pendeta kerajaan menyarankan untuk jalan-jalan naik perahu ke danau dengan gadis-gadis. Menyetujui sarannya, Sneferu memerintahkan untuk menyiapkan 20 dayung terbuat dari eboni dilengkapi emas dan pangkalnya terbuat dari cendana dilengkapi emas bercampur perak; 20 gadis yang sangat cantik berdada sintal, rambutnya dikepang rapi dan belum pernah melahirkan; dan 20 jaring untuk 20 gadis-gadis tersebut.
Ketika semua selesai disiapkan, berangkatlah mereka ke danau dan Sneferu tampak senang melihat dayung mereka yang naik turun. Sampai seorang gadis berhenti mendayung, akhirnya gadis-gadis lainnya ikut berhenti. Sneferu bertanya apa masalahnya. Kemudian si gadis mengatakan bahwa ia menghilangkan perhiasannya yang berbentuk ikan dan Sneferu menjawab bahwa itu tidak masalah, ia bisa memberikannya perhiasan baru. Tapi si gadis menolak, "Aku menyukai milikku daripada yang lain." Kemudian Sneferu memanggil Djadjaemonkh, dan menceritakan permasalahannya.
Djadjaemonkh lalu merapalkan sebuah mantra dan membelah air danau, seperti yang dilakukan Musa di laut merah. Setelah ketemu, Djadjaemonkh mengembalikan perhiasan pada si gadis dan mengembalikan air danau seperti semula. Sneferu yang merasa puas dan memberikan hadiah untuk Djadjaemonkh dan melanjutkan perjalanannya.

3. Dedi
Pangeran Djedefhor yang membawa cerita tentang Dedi. Ia berdiri di hadapan ayahnya, Raja Khufu (raja dinasti ke-5), dan berkata, "Kau telah mendengar kemampuan tentang mereka yang sudah mati, tapi tidak tau kebenaran atau kepalsuannya. Tapi ada seseorang yang tidak kau ketahui di masamu, seseorang yang bisa membuat orang bodoh menjadi bijak." Djedefhor kemudian menceritakan pada ayahnya seorang penyihir bernama Dedi, berumur 110 tahun. Ia makan 500 roti, sepikul daging sapi dan minum 100 gelas beer setiap hari. Ia bisa menyambungkan kepala yang terpenggal dan menghidupkannya serta beberapa keajaiban lainnya. Djedefhor juga mengatakan ia mengetahui beberapa kuil Thoth yang tersembunyi, sesuatu yang menarik perhatian Khufu sejak lama. Khufu akhirnya mengutus anaknya untuk menjemput Dedi.
Djedefhor berhasil menemukan Dedi dan mengajaknya ikut bersama ke kerajaan. Dalam cerita dijelaskan Djedi berangkat bersama keluarganya dan ia meminta sebuah perahu untuk buku-bukunya. Khufu sangat ingin melihat kemampuannya menyambung kembali kepala yang telah diputus dan mengirim seorang tahanan untuk dibawa, tapi Djedi mengatakan bahwa dia tidak dapat melakukan ini terhadap manusia karena bertentangan dengan kehendak para dewa. Sebagai gantinya, seekor angsa dipenggal, kepala dan badannya diletakkan terpisah. Keduanya kemudian bergerak saling mendekat dan menyatu. Hal yang sama dilakukan Dedi pada seekor burung air dan lembu.
Khufu merasa senang kemudian menanyakan sejumlah Kuil Thoth yang diincarnya. Tapi Dedi bilang ia hanya mengetahui dimana peta menuju kuil itu bisa ditemukan. Khufu lalu meminta Dedi menemukan petanya tapi Dedi menolak, "hanya anak tertua Rededjet-lah yang bisa membawa petanya." Ketika ditanya siapakah Rededjet ini, Dedi mengatakan bahwa ia adalah seorang ibu yang akan melahirnya tiga orang anak. Anak-anaknya ini kelak akan memegang kekuasaan Mesir, menggantikan garis keturunan Khufu. Khufu marah karena hal ini, namun ia jadi tenang ketika dikatakan bahwa anak Rededjet akan memegang kerajaan setelah dua keturunan Khufu, Khafre dan Menkaure.
Merasa senang dengan ramalan Dedi, Khufu akhirnya memerintahkan untuk menenempat-tinggalkan Dedi di kastil yang sama dengan Djedefhor. Memberikannya 100 roti, 100 gelas bir, satu ekor sapi dan 100 ikat bawang setiap hari.