NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Two Worlds
Episode 4 Dinner

Hayeon semakin kuat mengigiti kuku jarinya seiring dengan nada dering yang terus tersambung tapi orang yang memegang ponselnya tidak juga mengangkat telponnya. Sudah 3 jam ia mencoba menghubungi ponselnya sendiri yang ditukar oleh Woo Dam.
“Aisshhh” Ia berdengus kesal. Ia kembali memencet nomornya dan baru saja akan menekan tombol panggilan saat tiba-tiba ponsel yang sedang berada didalam genggamannya itu mati. “mwoya??” ujarnya bingung. Gadis itu mencoba menghidupkan kembali ponsel itu namun ternyata baterainya habis. “Astaga….” ia langsung menjambak rambutnya sendiri, melampiaskan kekesalannya. “arghhhhh Woo Dam kau!!!” Hayeon benar-benar kesal dengan keusilan Woodam kali ini.
Hayeon langsung keluar dari ruang rias itu dan langsung mencari Gaeun. Untung saja begitu Hayeon keluar, Gaeun sedang lewat didepannya. “oh Gaeun-ah” panggil Hayeon.
Gaeun langsung saja menoleh. “eoh eonni? sedang apa disini?” tanya Gaeun yang heran melihat Hayeon masih berada di tempat kerjanya itu sedangkan waktu kerja Hayeon sudah selesai. “Eonni belum pulang?” tanya Gaeun lagi.
“pinjam hp mu” pinta Hayeon sambil mengulurkan tangannya.
“eoh? Hp?” Gaeun dengan polosnya mengeluarkan ponselnya dan memberikannya kepada Hayeon. Hayeon langsung mengambil Hp Gaeun dan mencari nomor Woodam. Setelah ketemu, Hayeon langsung memencet tombol panggilan dan menunggu nada sambung sampai akhirnya tersambung.
“eoh chagiya?” Woo Dam menjawab telpon dengan santai.
“YAK!!!!!” Hayeon berteriak, membuat Gaeun langsung menoleh kaget dan Woodam menjauhkan ponselnya dari telinganya. “KEMBALIKAN PONSELKU SEKARANG!” bentak Hayeon.
Woodam kembali menempelkan ponsel itu ke telinganya. “Shireoyo.” jawabnya santai. Ia mengeluarkan seringai jahilnya “lagipula handphone itu tidak ada padaku” ujarnya lagi.
Hayeon mengepalkan tangannya menahan kesal. “kalau begitu… katakan dimana ponselku berada sekarang” Hayeon mencoba menahan emosinya.
“Shireo” jawab Woodam langsung. Laki-laki itu langsung memutuskan sambungan telepon.
“yeobose- YAKKK!!” Hayeon berteriak lagi. Gaeun langsung memegangi pundak Hayeon. “wae eonni?” tanya Gaeun tak mengerti Hayeon yang marah-marah dengan pacarnya itu.
Hayeon akhirnya mengembalikan ponsel Gaeun. “Bilang pada kekasihmu, jangan sampai dia bertemu denganku atau nanti akan kubunuh dia” Hayeon berucap pelan sedikit mengancam.
Gaeun langsung mengambil ponselnya takut-takut. “n…ne eonni” jawabnya gugup.
Hayeon langsung masuk kedalam ruang rias tadi dan mengambil tas nya. Masih dengan perasaan kesal, ia berjalan ke halte bus yang tidak terlalu jauh dari stasiun tv tempatnya bekerja. Kurang lebih 30 menit Hayeon sampai di komplek apartemennya. Ia langsung naik ketempat dimana apartemennya berada. Sesampainya dilantai 4, Hayeon menggedor pintu apartemen Sora.
“Eonni? kau dirumah?” Hayeon beberapa kali memencet bel pintu apartemen Sora. Tiba-tiba pintu apartemen itu terbuka. Hayeon melihat Han Kira berdiri dibalik pintu itu. “Sora nuna sedang mandi, masuk saja nuna” ucap adik dari Sora itu. “arraseo” Hayeon langsung masuk kedalam apartemen Sora, mengganti sepatunya dengan sandal rumah yang disajikan disana lalu langsung duduk disofa ruang tengah.
Sora muncul beberapa saat kemudian dengan handuk yang masih melingkar diatas kepalanya. “tumben pulang cepat” ujar Sora lalu duduk disamping Hayeon.
“eonni, pinjam hp mu” pinta Hayeon tiba-tiba. “Hp? Untuk apa?” tanya Sora mengambil ponsel yang tergeletak diatas meja kerjanya yang tidak terlalu jauh dari sana.
“Woodam, bocah sial itu menukar hp ku dengan orang lain” Hayeon masih terbawa kesal dengan ulah Woodam
“jadi? Kau memegang Hp siapa sekarang?” Tanya sora sembari memberikan ponselnya kepada Hayeon. “molla” jawab Hayeon dengan nada kesal. “tadi sewaktu ku telpon, orang itu selalu merejectnya. Entah dia sadar atau tidak ponselnya tertukar.” Hayeon langsung memasukkan nomornya dan langsung menelponnya. Ia menspeaker kan suaranya agar Sora juga bisa mendengarnya. Setelah beberapa kali terdengar nada sambung itu menyambungkan, akhirnya terdengar suara operator yang menandakan orang yang sedang dihubungi oleh Hayeon tidak menjawab telponnya.
“Aishhh!! siapa sih yang sedang memegangnya? kenapa susah sekali dihubungi” gerutu Hayeon.
“mungkin orang itu sedang sibuk. mau kopi?” Sora menawari Hayeon sembari berjalan kedapur.
“aniya eonni, air putih saja” Hayeon kembali mencoba menelpon ponselnya. Lama ia menunggu sambungan tersambung. Hayeon hampir saja ingin menyerah saat tiba-tiba sebuah suara menjawabnya.
“yeoboseyo?” Louis menjawab telpon yang sedari tadi bergetar di saku celananya.
Hayeon langsung terlonjak kaget dan langsung menempelkan ponsel Sora ketelinganya itu. “yo-yeoboseyo… ah maaf sebelumnya, apakah anda merasa hp anda tertukar?” tanya Hayeon dengan bahasa formalnya.
Louis mengerutkan keningnya lalu ia teringat dengan kunci patern yang berbeda dengan ponselnya. “ah iya sepertinya begitu. Siapa ini?” tanya Louis akhirnya.
“ahh Saya pemilik hp yang sedang anda pegang itu.” ujar Hayeon. “Hp anda ada bersama saya” tambahnya.
“kalau begitu saya bisa menemui anda dimana?” tanya Louis
Hayeon berpikir sejenak. Gadis itu lalu teringan dengan mini market yang ada ujung jalan dekat apartemennya. “ahh anda tau alamat….” Hayeon langsung memberi tahu alamat komplek apartemennya. “nah ada minimarket didekat jalan itu, nanti saya menunggu disana” ujarnya
Louis mengerutkan dahinya ketika mendengar alamat yang disebutkan oleh gadis yang sedang menelponnya itu. Itu alamat daerah apartemen Yang Ahn yang sedang ditempati olehnya “sepertinya saya tau alamat itu. mungkin saya akan sampai disana sekitar…” Louis melihat arlojinya “satu jam lagi”
“baiklah sampai jumpa nanti” Hayeon langsung menutup sambungan telpon itu lalu tiba-tiba ia teringat sesuatu. “Astaga!!” serunya lumayan keras.
Sora langsung menoleh mendengar suara Hayeon. “wae wae?” tanya Sora mengahampiri Hayeon.
“aku lupa menanyakan namanya” Hayeon merutuki dirinya sendiri
“eiy kukira kenapa” Sora lalu kembali kedapur mengambil kopi untuknya dan air putih untuk Hayeon. “jadi bagaimana? Siapa yang sedang memegang hp mu?” Tanya sora sambil menyeruput kopinya.
“molla” Hayeon meminum airnya. “dari suaranya aku hanya tau kalau di seorang pria” jawabnya lagi. “gomawoyo eonni, aku pulang dulu” Hayeon pun pamit dari sana dan pulang keapartemennya sendiri untuk mandi dan mengisi ulang baterai Handphone pria itu.

Kurang dari satu jam, Hayeon sudah bertengger didepan mini market itu. Ia memakai celana training hitam dan hoddie putih dengan tutupan kepala berbentuk telinga kelinci kesayangannya.
“sepertinya masih lama, sebaiknya aku makan dulu didalam” gumamnya pelan lalu masuk kedalam mini market itu. Ia mengambil satu cup ramyeon dan 2 triangle kimbab. Ia menaruhnya dimeja kasir lalu berlari kearah lemari pendingin mengambil air putih dari sana dan menaruhnya di meja kasih. “gamsahamnida” ia berujar setelah membayar belanjannya lalu beralih ketempat air panas berada. Setelah selesai menyeduh ramyeonnya, Hayeon lalu memilih tempat duduk yang menghadap ke jendela besar agar ia bisa melihat siapa orang sedang memegang handphonenya itu.
Sudah lewat 5 menit dari waktu janjian Hayeon dan pria itu. Namun belum ada tanda-tanda pria yang sepertinya memegang ponselnya itu. Tiba-tiba sebuah sedan hitam berhenti di depan minimarket itu. Seorang laki-laki keluar dari balik kemudi mobil itu. Hayeon mengenali wajah laki-laki itu. “dia kan…..yang waktu itu” gumam Hayeon pelan. Hayeon melihat laki-laki itu celingak-celinguk seperti mencari sesuatu.
“mungkinkah…..?” Hayeon mengambil ponsel yang ada dikantong hoodienya lalu memasukkan nomornnya lalu memencet tombol panggilan. Hayeon menungu sebentar dilihatnya laki-laki itu merogoh sesuatu dari saku celananya. “handphone?” gumam hayeon saat melihat apa yang dipegang oleh laki-laki itu.
Louis menoleh kekanan kekiri mencari seorang gadis-mungkin- yang sedang menunggunya sambil memegang ponselnya. Namun ia tidak menemukan siapa-siapa disana. Tiba-tiba ponsel gadis itu yang ada disakunya bergetar, Louis melihat nomor hp nya yang tertampil disana.
“Yeoboseyo?” Sapa Louis langsung setelah menggeser icon berwarna hijau.
“daebak” Hayeon berseru tak percaya kalau yang mengangkat telponnya adalah laki-laki yang sedang berdiri didepan mini market
“ne?” Louis sedikit aneh mendengar jawaban diseberang sana.
Hayeon langsung tersadar. “ah anyeonghaseyo, saya yang tadi menelpon anda, pemilih hp yang sedang anda pegang.” jelas Hayeon
“ah, iya. Saya sudah sampai di
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.