Notes

“baiklah” ia membungkuk kembali kearah sang juri dan mulai bergerak membelakangi sang juri. Menghembuskan nafas dalam dari rongga dadanya, mencoba merilekskan tubuh dan fikiran hingga dapat menampilkan penampilan terbaiknya.

“gyuri semangat!” batinnya. Mencoba menyemangati dirinya sendiri dan tersenyum.

Setelah ia merasa tenang, ia memberikan sinyal dengan ibu jari yang ia acungkan pertanda ia telah siap untuk memulai audisinya.

// L.I.E L.I.E L.I.E L.I.E eh eh //
Sang dara mempertahankan posisi tegapnya. Saat ia mendengar kata ‘L.I.E’ kedua, seketika ia membalikkan tubuhnya berlawanan dengan jarum jam. Lalu ia tekukkan kaki kanannya yang kini menjadi tumpuan tubuhnya beriringan dengan tangan kiri yang membuka lebar hingga punggung tangannya kini bersentuhan dengan dahinya. Pinggulnya ia hentakkan sekali dengan mantap setelah ia mendengar kata ‘eh eh’.

“i bami daeche eodi yeonrakhae”
Dengan pandangan lurus serta sudut bibir yang terangkat sedikit, ia memutar pergelangan tangannya sesuai jarum jam dengan gemulai sehingga kini telapak tangannya menghadap keatas tak lupa dengan sebuah kerlingan menggoda dari matanya. Ia mengarahkan badannya menghadap kekanan, kedua tangannya kini berada di hadapan wajahnya dengan jari saling bertautan.

“cham aneun yeoja dongsaengdul manhne Go Away”
Tetap dengan posisi yang sama, ia alihkan pandangannya ke arah kiri menatap sang juri. Saat kata ‘yeoja’ terdengar, pinggulnya ia hentakkan dengan pelan disertai tepukan-tepukan kecil pada panggulnya. Sedetik kemudian pinggulnya kini mengayun kekanan dan kekiri seirama tempo dari lagu tersebut. Tungkai kakinya melangkah satu kali ke arah kiri sembari tangan kanannya ia kibaskan, seakan-akan memberi sinyal untuk pergi dari hadapannya .

“nae chinguga neol gireseo bwatdae”
Sang dara melangkahkan tungkainya beberapa kali seirama tempo musik, kaki kanannya ia lebarkan kesamping dengan tangan kanan yang ia arahkan membentuk sebuah sudut siku. Kakinya kini ia rapatkan seiringan dengan ayunan sekilas oleh tangan kanannya dihadapan wajahnya sebelum tangan itu bertengger dialisnya, menyerupai posisi seseorang yang sedang melakukan hormat. Tak lupa tangan kirinya ia posisikan dipinggangnya dilanjutkan dengan satu hentakan pada pinggulnya.

“Naega Naege jandago han geuttae go”
Gadis itu kemudian menyatukan kedua telapak tangannya dan dengan mata terpejam, mengarahkannya menuju bagian kanan dari kepalanya seolah-olah ia sedang tertidur. Tak lama berselang ia mengacungkan jari telunjuknya kearah sang juri, lalu dengan sedikit merundukkan badannya kearah kiri ia meliukkan badannya sejenak.

“geotjimal an hae eh”
Badannya kembali ia tegapkan dengan kedua tangannya menyilang pada dadanya. Ia palingkan pandangannya dari kiri ke arah kanan, membuat surai dara itu mengayun dengan indahnya mengikuti pergerakan dari kepalanya.

“away..”
Sang dara kembali mengibaskan tangan kanannya sembari melangkahkan tungkainya kembali menuju tempat ia memulai penampilannya.

“honja bang aneseo hancham ulgo itneunde”
ia melangkah ke kanan dan kekiri dengan sedikit lompatan-lompatan yang ia hasilkan dari ujung pangkal kakinya. Tangan kirinya ia lebarkan sedikit dilanjutkan dengan putaran kecil dari kedua tangannya lalu ia kembali melebarkan tangan kanannya seperti yang ia lakukan pada tangan kirinya sebelum ini. Lompatannya ia akhiri dengan dua langkah kecil dan badan yang menghadap kearah kiri. Tangannya mengayun mengikuti langkahnya dan berakhir dengan posisi tangannya yang berada di atas kepala membentuk sudut siku.

“bamsae pulliji anhneun gibunttaemune geujigata”
Gadis itu menghentakkan tungkai kanannya beberapa kali dan menolehkan wajahnya dari kiri ke kanan namun tetap menahan posisi tangannya. Ia menurunkan tangannya sedikit demi sedikit seirama dengan kaki kanannya yang bergeser perlahan ke arah kiri. Tak lupa ia menunjukkan ekspresi seorang gadis yang merasa kesal pada kekasihnya sesuai bait yang sedang terdengar.

“na eotteokhae eotteohkhae”
Jemari sang dara mengurai surai rambutnya yang kecoklatan sembari mengubah posisinya menghadap kanan. Ia mengatupkan kedua tangannya sekilas lalu kembali membukanya, wajahnya menunjukkan raut seorang gadis yang kebingungan akan hubungannya dengan kekasihnya.

“dojeohi deoneun chameul su eoptneunde”
Rautnya kini memperlihatkan ekspresi seorang gadis yang sudah tak dapat menahan rasa sakit dihatinya. Ia menepuk-nepuk dadanya pelan dengan tangan kanannya yang ia kepalkan sembari kembali melangkah menuju center area audisi. Tangan kanannya mengayun pelan di depan dadanya mengakhiri bagian pre-chorus dari lagu tersebut.

“baby i know i know i know...”
Gyuri mengawali chorus dengan memposisikan tangan kirinya dengan telapak tangannya yang nyaris menyatu dengan telinga kirinya. Tungkai kanannya yang jenjang melebar dan menutup diiringi pergerakan jari telunjuk dan kepalanya yang bergerak menyamai pergerakan kakinya mengikuti tempo lagu exid yang ia bawakan.

”... ne geotjimal “
Kini tungkai kanannya ia jadikan tumpuan badan dengan sedikit menekuk lututnya sehingga badannya condong kekanan, memperlihatkan kaki jenjangnya yang dibiarkan melebar kesamping . Tangan kirinya telah berpindah menuju siku tangan kanannya jari telunjuknya mengarah ke kepalanya dan bergerak secara berulang-ulang. Dengan sedikit tekukan pada lututnya, pinggul gadis itu bergerak kearah kiri dan kanan. Lalu ia kembali menggerakkan pinggulnya ke kiri dan kanan namun dengan posisi tubuh lebih tinggi dari sebelumnya. Tangannya ia biarkan terjuntai dan tak lupa memberikan tatapan yang meyakinkan pada sang juri.

“seuchineun geotjocha nan sireo”
Ia kembali mengulang gerakan pinggulnya sebelum ia memposisikan tangan kanannya pada bahu kirinya dan tangan kiri pada pinggang kanannya. Gyuri bergerak melangkah kekanan sembari menarik kedua tangannya menuju bagian lain dari posisi awal tangannya dan merapatkannya kedepan sekilas lalu membukanya kembali. Ia memejamkan matanya sambil mengayunkan kedua tangannya yang mengepal bergantian, menunjukkan senyumnya dengan ekspresi menolak namun terlihat manis.

“ije naega sum swineun geotdo sireo”
Sang dara membuka matanya dan kembali melangkah kekiri dengan gerakan yang persis seperti gerakan sebelumnya. Ia terus menatap sang juri, bermaksud untuk menyampaikan maksud dari lagu yang ia bawakan.

“baby i know i know”
Gyuri kembali melakukan gerakan yang ia lakukan pada awal chorus. Bergerak membuka dan menutup kaki jenjangnya dan juga pergerakan pinggulnya tanpa mengurangi tenaganya disetiap gerakan.

“neol saenggakhalsurok deo”
Ia berputar perlahan sesuai arah jarum jam dengan bertolak pinggang dan telunjuk jari kanannya yang mengikuti pergerakan pergelangan tangannya yang membuka dan menutup.

“nareul deo michige mandeneun neoui”
Gadis itu berjalan kearah kanan area audisi sembari mempertemukan kedua pergelangan tangannya disebelah kiri dan kanan kepalanya lalu menggerakkan tangan kanannya seolah-olah menyapukan keringat pada dahinya dan mengibaskannya. Ia mengulangi gerakan tersebut hingga langkahnya telah membawanya berada dikanan area audisi.

”L.I.E L.I.E L.I.E L.I.E eh eh”
Sang dara mengusap bibirnya sekilas menggunakan jemarinya dan memutar-mutarkan pergelangan tangannya sembari berjalan menuju center area audisi. Ia kembali mengusap bibirnya dan menghempaskan tangannya seakan akan sedang terbakar amarah.

”L.I.E L.I.E L.I.E L.I.E eh eh”
Ia melangkahkan kakinya dengan mantap namun masih menampakkan aura sexy dari tiap langkahnya. Sedetik kemudian ia meletakkan tangannya pada bahu kirinya, menariknya dengan pasti disertai perpindahan tubuhnya keposisi yang lebih maju dari posisi sebelumnya.

Ia memundurkan tungkai kanannya dan mulai meliukkan punggungnya,tetap memperlihatkan lekuk tubuhnya walaupun ia hanya mengenakan kaus putih. Gyuri membuka lebar tangan kanannya kearah belakang dan mengayunkan tangannya ke depan bibirnya yang kemerahan. Ia kembali melakukan hal serupa kearah kiri dan kanan sebelum ia mempertemukan kedua tangannya tegak sejajar di depan tubuhnya. Sang dara mengangkat tangan kirinya hingga kini punggung tangannya berada di hadapan bibirnya dan melakukan hal yang sama pada tangan kanannya namun dengan tambahan sebuah tarikan mantap.
Saat bait ”L.I.E L.I.E L.I.E L.I.E eh eh” terputar, kedua tangannya telah berada tepat disamping kepalanya yang bergerak perlahan kekiri. Kemudian ia mengubah posisi kakinya terbuka seukuran lebar bahu dara itu, tangannya-pun terbuka lebar dengan telapak tangannya berada di belakang kepalanya. Ia mengangkat beberapa helai surai kecoklatannya menggunakan tangan kanannya dan menggerakkan pinggulnya dengan pasti ke kanan dan kekiri. Saat gadis itu mendengar kembali bait ”L.I.E L.I.E L.I.E L.I.E eh eh” ia memberikan hentakan-hentakan kecil pada pinggulnya disertai pergerakan seirama pada tangannya. Gyuri lalu menurunkan kedua tangannya dan melakukan lompatan kecil kekanan dan kekiri layaknya seorang anak yang sedang bermain.

Ia menahan posisinya beberapa saat sembari menarik nafas teratur. Gyuri menganggukkan kepalanya pada sang juri, menandakan ia telah menyelesaikan penampilan terbaiknya hari ini.