Notes

Tiga ramalan kuno yang berhubungan dengan 'manusia': Anthropomancy, Splanchomancy dan Necromancy.

Anthropomancy, yang berasal dari bahasa anthropos Yunani (ανθροπος, man), dan manteia (μαντεια, ramalan).

Berdasarkan etimologinya, ramalan kuno ini, merupakan ramalan yang dilarang oleh hukum karena menggunakan korban manusia dalam ritualnya.

Korban manusia? Mayatnya.

Splanchomancy, merupakan metode ramalan dengan isi perut manusia yang sudah mati atau sekarat, baik laki-laki maupun perempuan. Namun, yang sering digunakan adalah milik anak-anak perempuan perawan, melalui pengorbanan.

Dalam kuno Etruria dan Roma, biasanya melakukan ramalan ini dengan korban binatang.

Necromancy, yang di adaptasi dari kata latin "Necromanteia" yang berasal dari bahasa Yunani. Nekromanteia berasal dari kata Nekros artinya “Tubuh yang mati". Manteia artinya "ramalan."

Istilah Yunani klasiknya adalah νέκυια ἡ (nekyia), dari kisah Odyssey, di mana Odysseus mendatangi dunia orang mati atau yang sudah mati alias, dunia bawah tanah. Berdasarkan etimologinya, Nekromanteia dalam bahasa yunani diterjemahkan sebagai necyomancy. Dalam bahasa inggris di abad ke 17,  diterjemahkan sebagai Nigromancy.
Necromancy adalah bentuk sihir yang melibatkan seseorang yang telah meninggal. Baik dengan cara memanggil jiwa mereka sebagai  hantu, roh, atau mengangkat mereka hidup-hidup. Dengan tujuan untuk meramal kejadian masa depan atau menemukan pengetahuan yang tersembunyi. Atau untuk menggunakan roh/orang mati  sebagai senjatanya. Ramalan ini merujuk dengan ilmu hitam/sihir.