NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Episode 1

* Scene 1, Ahn Hyunwoo & Ahn Mina

[Ahn Hyunwoo]

Hyunwoo, seorang polisi muda yang hidup berdua dengan adiknya, Ahn Mina setelah kedua orang tua mereka meninggal dalam kecelakaan ketika Hyunwoo berusia 14 tahun dan Mina 7 tahun. Hyunwoo dan Mina kemudian diasuh oleh kakek dan neneknya.
Sekarang, ketika Hyunwoo sudah cukup mapan, ia membeli sebuah apartemen untuk ditinggali bersama Mina di Seoul.

4 tahun sudah berlalu sejak Hyunwoo berkarir sebagai seorang polisi.
Ia dan Mina pindah dari Seoul ke Sejong City.

Hari ini, Hyunwoo sedang mengantar Mina untuk pergi ke sekolah baru dengan mobilnya. Melihat adiknya yang cemberut menatap air hujan yang cukup deras meluncur di jendela samping, Hyunwoo memukul pelan kepala Mina.

[Ahn Mina]

Mina adalah adik dari Hyunwoo. Semenjak orang tua mereka meninggal, Mina tak bisa lepas dari Hyunwoo. Kemana pun Hyunwoo melangkah, di belakangnya ada Mina. Hyunwoo adalah segalanya bagi Mina. Ayah, Ibu, Kakak, atau mungkin kekasih?

Hyunwoo memukul pelan kepalanya. Mina menoleh dengan wajah masih cemberut.

"Oppa! Kau masih belum bilang kenapa aku harus pindah sekolah!
Padahal di sekolah ku yang lama, aku tidak diganggu dan juga tidak menganggu yang lain. Aku memang tidak terlalu pintar dalam pelajaran, tapi nilaiku masih baik-baik saja. Kau juga tak pernah harus datang ke sekolah. Lalu apa alasannya?"

[Ahn Hyunwoo]

Hyunwoo mengulas senyum sebelum menjawab, "Bukankah aku sudah mengatakannya berkali-kali?
Pertama, aku pindah tugas ke kota ini. Lalu, apa kau mau aku menyetir beratus-ratus kilometer dari apartemen kita ke sekolahmu di Seoul?
Kedua, kau sendiri mengakui kalau kau tidak terlalu pintar. Kau tidak bisa bertahan disana, Mina. Percayalah. Ini untuk masa depanmu juga."

Itu alasannya, betul.
Tapi sebenarnya, ada suatu kepentingan lain dibaliknya.

Hyunwoo kemudian kembali fokus menyetir.

[Ahn Mina]

"Kau berbohong. Aku tahu ada alasan lain. Ah, terserahlah." Mina memutar matanya. Jawaban kakaknya masih tidak bisa ia terima.

"Bisakah kita memutar dan menjadikan besok sebagai hari pertama ku di sekolah? Kau tahu kalau aku benci hujan! Aku sedang tidak mood untuk berkenalan dengan orang baru, oppa!"

Mina melepaskan sabuk pengamannya, menekuk sikut, meletakkan telapak tangan kiri di atas pipi, melihat ke arah samping dengan kesal.

[Ahn Hyunwoo]

"Hey, pasang kembali sabuk pengamanmu atau mau kucium?"

Hyunwoo memperhatikan Mina dari samping, ia tahu ketika digoda begitu, Mina diam-diam sedang tersenyum.

Hyunwoo melepas satu tangan dari setir sementara tangan yang lain berusaha menjangkau dan menarik sabuk pengaman di sebelah bangku Mina lalu memasangkannya. Tak lupa di akhir, ia mengecup singkat pipi si adik.

* Scene 2, Kang Eunbin & Bang Minsoo

[Bang Minsoo]

Bang Minsoo adalah seorang guru matematika sekaligus wali kelas di SMA Sunji.

Minsoo memasuki kelasnya pagi itu. Seperti biasa, ia langsung melaksanakan pendisiplinan. Ia melihat apakah ada siswa yang melanggar peraturan berpakaian, juga apakah ada yang tidak membawa buku pelajaran.

Ia pun mendapati seorang siswi yang roknya lebih pendek dari siswi yang lain. Kang Eunbin namanya.

"Kang Eunbin, kau memotong rokmu, kan? Aku akan memberimu 10 point pengurangan. Setelah pelajaran, temui aku di kantor."

[Kang Eunbin]

Kang Eunbin adalah siswi SMA Sunji.

Dia tidak suka sekolah dan belajar, tapi dia tetap datang untuk bersenang-senang saja. Dia pembuat masalah yang punya banyak pengurangan poin sampai-sampai buku catatan tak dapat lagi memuatnya.

Eunbin menanggapi santai dengan ucapan sang guru.

Pelajaran kemudian dimulai.

*

Hingga akhirnya jam pelajaran matematika berakhir, Eunbin ikut bersama Guru Bang ke kantor guru yang saat itu hanya berisi mereka berdua sebab guru-guru yang lain masih memiliki jam mengajar.

"Kau tahu aku akan selalu melanggar aturan. Pengurangan poin tidak akan mengubahku. Begitu juga dengan berceramah layaknya seorang pengkhotbah, Bang Minsoo." Eunbin memanggil gurunya dengan nama saja.

[Bang Min Soo]

"Jangan memanggil ku begitu. Bagaimana pun, aku adalah gurumu, juga wali kelasmu, Kang Eunbin." Minsoo menghela nafas, kemudian memijit keningnya.

"Maukah kau seandainya aku belikan seragam yang baru? Aku tak suka cecunguk itu melihatmu dan otak mereka mulai dipenuhi pikiran kotor.
Kemudian, berhentilah melakukan apa yang sedang kau lakukan saat ini. Aku bisa menanggungmu jadi kau tak perlu melakukan itu demi beberapa lembar uang. Resikonya terlalu besar.
Dan mulai giatlah belajar. Kau sudah berada di tahun terakhir. Kau tak ingin merasakan kehidupan universitas?"

[Kang Eunbin]

"Bang Minsoo, kelahiran 1992 sudah cukup tua dan kelahiran 2000 juga bukan anak kecil lagi. Aku tau apa yang ku lakukan jadi tak usah terlalu pusing memikirkan masa depanku.
Kita hidup untuk masa sekarang, dan saat ini . . . ." Di awal, ia berbicara dengan nada tajam dan tegas, namun di akhirnya, ia merendahkan suara dan menatap Minsoo dengan menggoda.

" . . . Aku sudah sangat senang hanya dengan memilikimu. Jadi berhentilah menjadi kakak, atau ayahku. Aku tidak membutuhkannya. Yang aku butuhkan adalah Bang Minsoo sebagai kekasih."

Minsoo kemudian tampak tersenyum.

"Apa kau tak merindukanku?"

[Bang Minsoo]

Minsoo berdiri dari duduknya. Melangkah mendekati Eunbin.

"Selalu. Bahkan ketika kau berdiri di depanku, aku tetap merindukanmu."

Minsoo mengelus pipi Eunbin sebentar, kemudian mencium bibir sang gadis.

Seorang pengajar yang mencium muridnya sendiri di sekolah.

Apa?

Memangnya salah?

* Scene 3, Ahn Mina, Bang Minsoo, & Kang Eunbin

[Ahn Mina]

Mina sampai di SMA Sunji tepat ketika jam pelajaran pertama berakhir, dan gadis itu senang sekali bisa terlambat karena dari awal dia memang tidak bersemangat pindah, pindah ke kota baru, dan pindah ke sekolah baru.

Mina bersyukur pagi itu hujan turun cukup deras. Ini adalah pertama kalinya Mina menyukai hujan.

Hujan dan ditambah dengan sebuah mobil yang mogok di tengah jalan raya yang menimbulkan kemacetan, membuat dirinya dan Hyunwoo menghabiskan satu setengah jam di jalan, yah, setidaknya telah sukses mengurangi waktu Mina di sekolah yang tidak ia sukai itu.

Ketika sampai, ia berjalan sendiri di koridor menuju kantor guru. Mina mengetuk pintu pelan, lalu membuka sedikit celah untuk melongokkan kepalanya.

Langsung saja mata sang gadis membulat dan entah mengapa wajahnya terasa panas.

Ada yang berciuman.

Mina segera menutup pintu, lalu pergi dari sana seolah ia tak pernah melihat sesuatu pun.

[Bang Minsoo]

Minsoo bisa merasakan pintu terbuka lalu kembali menutup beberapa detik kemudian. Ia menyadari ada yang memergoki ciuman yang dirinya dan Kang Eunbin lakukan, tapi Minsoo memilih mengabaikan dan tidak merusak suasana ini.

Ia mengelus kedua pipi gadisnya, kemudian berkata lembut untuk menyuruhnya kembali ke kelas.

Selang beberapa waktu, Minsoo kemudian keluar dari kantor guru. Ia luang, dan baru akan ada kelas setelah makan siang. Memutuskan untuk membeli makanan-makanan kecil di minimarket sekolah, di dekat tangga ia pun bertemu dengan seorang murid perempuan.

"Apa kau membolos kelasmu?"

[Ahn Mina]

Mina mengatur nafasnya, ia masih terkejut melihat ciuman itu. Gadisnya adalah seorang siswi sebab ia mengenakan seragam, dan yang laki-lakinya . . . dia guru, kan?

"Ah, semua boleh berciuman. Tidak ada hukum yang melarangnya! Tapi . . . ini di sekolah. Ciuman antara seorang siswi dan gurunya . . . Wah, benar-benar gila!" Ia mengoceh sendiri.

Hingga sebuah suara berat menyapa pendengarannya, Mina terlonjak.

"Aniya! Jangan asal menuduh! Aku murid baru disini, dan benar-benar baru tiba!" Suaranya meninggi untuk membela diri dari tuduhan bolos kelas itu, namun setelah meneliti siapa pemilik suara tersebut, Mina mengeluarkan cengiran, "Ahn Mina, imnida. Saya murid baru, Ssaem. Dan maaf karena sudah terlambat di hari pertama." Gadis itu membungkukkan badannya.

[Bang Minsoo]

"Ahn Mina?" Rahangnya kemudian tampak mengeras.

"Saya wali kelasmu. Saya sudah menunggu kedatangan murid baru dari satu setengah jam yang lalu.
Lalu ketika kita akhirnya bertemu, kau bicara dengan sangat tidak sopan."

Minsoo membuang nafas kasar, namun kemudian mengangkat sudut bibir, memperlihatkan sisi ramah dan hangatnya.

"Mari tidak usah membahas kekesalan saya pada kesempatan kali ini. Saya akan melepaskanmu namun selanjutnya, jangan pernah terlambat lagi besok, mengerti?
Ayo, saya antarkan kamu ke kelas."

Minsoo diikuti oleh Mina yang berjalan beberapa langkah di belakangnya lalu naik ke lantai tiga.

Sampai di kelas, Minsoo pun memperkenalkan Mina sebagai murid baru di sekolah Sunji, dan teman baru bagi anggota kelas 3-2.

[Kang Eunbin]

Ah, itu gadis aneh yang ia temukan di dekat tangga tadi yang asik mengoceh sendirian, tampak manja, dan sombong. Wah, sekarang menjadi teman sekelasnya? Bertambah lagi orang-orang bodoh yang harus ia lihat wajahnya setiap hari.

Eunbin tidak terlalu tertarik. Ia hanya meneliti wajah gadis itu sebentar namun tanpa sengaja membuat kontak mata canggung.

Tapi Eunbin mematung. Ia terus saja menatap dengan ekspresi wajah datar yang dingin, sampai lawannya tersebut yang memutuskan menyerah dan memilih objek lain untuk ditatap.

[Ahn Mina]

Gadis itu yang tadi bertemu dengannya di dekat tangga. Gadis yang tidak ramah sekali, tidak menyapa, tidak tersenyum, tidak menawarkan diri untuk membantu seorang Ahn Mina yang kebingungan (dan juga shock melihat adegan ciuman di kantor guru) tapi malah melihatnya sekilas lalu pergi meninggalkannya.

Tercipta kontak mata canggung, tapi Mina tak tahan menatapnya lama-lama. Begitu dingin dan tajam. Membuatnya merinding.

Ah, tunggu dulu. Mungkinkah gadis itu, dan wali kelasnya ini adalah dua tokoh yang berciuman tersebut?
Mina saat itu langsung kabur. Koridor sangat sepi. Tak lama kemudian ia bertemu dengan si gadis, disusul oleh pria yang memperkenalkan diri sebagai wali kelas. Jika dipikir secara logika, rasanya masuk akal. Tapi Mina tak tahu apa benar begitu faktanya.

Guru Bang menyuruhnya duduk di bangku paling belakang yang kosong. Mina pun melangkah kesana.

* Scene 5, Ahn Hyunwoo & Ahn Mina

[Ahn Hyunwoo—Kim Seungcheol (Kepala bagian Penyelidikan / Cameo)]

"Anda mencari saya pak?"

"Mencarimu? Buat apa! Aku mencari otak besar yang harus bertanggung jawab dengan semua ini."

"Kita sudah menangkapnya, pak. Sebulan lalu di distrik Seodaemun."

"Kau pikir ini kasus celengan!
Ini kasus yang berantai. Dikendalikan oleh satu orang besar."

"Maaf, pak, darimana anda mengetahuinya?"

"Aku baru saja mendapat laporannya. Tersangka yang ditangkap di Seodaemun sebulan yang lalu itu tak bisa membungkam mulut selamanya, kita telah berhasil membuatnya menuliskan daftar nama."

"Segera selidiki orang-orang ini, Hyunwoo-ya. Beritahu aku apa yang kau butuhkan, kepolisian akan mengadakannya untukmu."

*

[Ahn Hyunwoo]

Hyunwoo menatap gedung SMA Sunji dengan tajam namun sesungguhnya ia melihat wujud kosong. Bagaikan alat perekam yang canggih, otak merah jambu milik pria itu mampu memutarkan dengan jelas kata demi kata, perintah dari sang atasan. Id dan superego si pria masih berperang. Ia sejujurnya tak mau melakukan semua ini sebab rasanya terlalu beresiko, apalagi dengan melibatkan adiknya sendiri. Tapi Hyunwoo tak punya pilihan. Tak ada cara lain lagi.

Tak ada.

[Ahn Mina]

"Oppa, kau melamunkan apa?" Mina telah duduk di kursi sebelah sang pengemudi.

Mina lalu mulai mengoceh tentang harinya di sekolah yang menurutnya sangat buruk. Padahal pastilah tak seburuk itu karena semua sebab Mina sangat tak menyukai sekolah barunya.
Namun Hyunwoo tak memberikan respon apapun.

"Yak! Oppa! Apa gendang telingamu tercecer di suatu tempat jadi kau tak bisa menangkap suara ku lagi?"

[Ahn Hyunwoo]

"Yak! Kkamjjagiya!" Mata Hyunwoo membulat. Ia memang sedang menjemput Mina, menunggunya pulang, tapi Hyunwoo benar-benar tidak menyadari kapan adiknya tersebut memasuki mobil.

"Kau benar-benar seperti hantu. Harusnya kau tidak mengagetkan orang seperti itu!"

Sementara itu Mina hanya mampu memasang senyum yang menyimpan seribu kekesalan dan kegeramannya pada sang kakak.

Hyunwoo kemudian tertawa. Lalu mulai menginjak pedal gas untuk membawa mereka berdua pulang ke rumah.

[Ahn Mina]

Kakaknya itu, apa yang sedang dipikirkannya?

Hyunwoo sama sekali tidak membuka suara. Mina pun hanya bisa menatapnya dan diam-diam Mina berfokus pada kedua bilah bibir sang kakak, lantas gadis itu menyentuh bibirnya sendiri. Ia teringat dengan adegan ciuman yang ia lihat di kantor guru tadi pagi.

Ia melapor hal tersebut namun Hyunwoo masih juga tak merespon apa-apa. Mina akhirnya menyerah dan memilih diam sampai mereka tiba di depan apartemen.

*

Keluar dari mobil, Mina langsung berlari menghadang kakaknya.

"Oppa! Kau terus mengabaikanku daritadi!" Katanya dengan sebal.

"Oppa, bagaimana rasanya ciuman? Bolehkah aku mencobanya . . . denganmu?" Dan entah kerasukan apa, Mina mulai mendekatkan bibirnya dengan sang kakak.

[Ahn Hyunwoo]

Selama perjalanan pulang, yang terus ia lakukan adalah meyakinkan diri bahwa ini adalah satu-satunya cara.

Dia terkecoh. Ia mengira penangkapan yang ia lakukan bersama timnya sebulan lalu adalah sebuah prestasi, namun ternyata bukanlah apa-apa.

Hyunwoo sudah gagal.

Ia benar-benar harus menyelesaikan kasus ini dengan cara apapun. Tak boleh lagi gagal.

*

Sampai di depan apartemen, tiba-tiba Ahn Mina, adiknya itu menghadangnya. Ia berbicara hal yang sama sekali tidak masuk akal dan bodoh. Lalu ketika Mina mendekat padanya, Hyunwoo membalas dengan tepukan keras pada dahinya.

* Scene 6, Kang Eunbin & Bang Minsoo

[Kang Eunbin]

Eunbin bertemu dengan Minsoo di kelas satu. Dan apakah karena Eunbin yang menggoda duluan, atau Minsoo yang memang jatuh cinta lalu membatalkan pernikahannya dengan guru Park demi bersama dengan muridnya sendiri, tiba-tiba saja mereka mulai melakukan sesuatu yang seharusnya tidak dilakukan.

Eunbin menyukai Minsoo, tapi belum bisa mengatakan bahwa ia menyayangi atau mencintai gurunya itu.
Eunbin hanya suka saja bersama Minsoo. Ciuman dan sebagainya. Eunbin suka bersenang-senang.

[Bang Minsoo]

Minsoo adalah 'penganut aliran lama'. Ia memang setiap hari mencium bibir sang gadis, Kang Eunbin, tetapi tak pernah melakukan yang macam-macam. Ia begitu mencintai Eunbin, maka ia akan menjaga gadisnya dengan sebaik mungkin.

Sudah hampir tiga tahun. Hampir tiga tahun ia memacari siswinya. Ia bertemu Eunbin di kelas satu, dan Minsoo tak bisa berhenti memperhatikannya. Bahkan ketika ia sudah bertunangan dengan seorang guru wanita yang juga mengajar di sekolah yang sama, Park Hana—yang akhirnya mengundurkan diri dari sana setelah hubungan mereka putus. Bang Minsoo membatalkan pernikahannya, karena yang ia inginkan adalah seorang Kang Eunbin.

Sampai sekarang—menurutnya, tak ada yang tahu dengan hubungan seorang Bang Minsoo dan Kang Eunbin. Dan seandainya memang ada yang tahu, entah mengapa mereka memilih tetap bungkam.

[Kang Eunbin]

Setiap pulang sekolah, Minsoo selalu mengantar Eunbin ke rumah. Namun Eunbin harus berjalan beberapa meter dahulu, begitu juga dengan Minsoo dengan mobilnya, setelah itu barulah mereka benar-benar dapat pulang bersama.

Minsoo terus menggenggam tangan Eunbin ketika mereka berdua telah berada di dalam mobil. Eunbin yang dingin hanya menunjukkan senyum tipis sekilas.

Eunbin tinggal sendirian sebab kedua orang tuanya sudah meninggal. Minsoo lah yang menanggung hidup Eunbin, yakni makan, sekolah, dan kebutuhan yang lain. Namun, Eunbin sebenarnya juga bisa mendapat uang dari pekerjaan yang ia lakukan.

*

Eunbin tiba di rumahnya, tepat dengan deringan panggilan masuk dari ponselnya.

"Saatnya bekerja, Kang Eunbin." Ucap suara di seberang telepon.

Eunbin membalas dengan marah, "Aku berhenti. Bukankah sudah aku katakan dari sejak lama?
Aku tak punya hutang apa-apa padamu, jadi lepaskan aku!
Lepaskan aku, bodoh!"

* Scene 7, Bang Minsoo, Ahn Hyunwoo, Ahn Mina

[Bang Minsoo]

Ada apa dengan SMA Sunji? Setelah sebelumnya menerima satu murid baru di akhir semester ganjil di kelas tiga, sekarang juga menerima guru magang?

Guru matematika pula. Semakin luanglah dirinya.

"Perkenalkan, guru yang di dalam beberapa kesampatan akan menggantikan saya, Guru Nam.
Saya ingin kalian tidak menganggap remeh Guru Nam, berbaik-baik lah padanya karena dia mempunyai hak untuk memberikan nilai juga selain saya. Mengerti?"

[Ahn Hyunwoo]

Hyunwoo tampak berbeda tanpa seragam kepolisian yang sangat ia sukai. Dengan senyum lebar, ia memperkenalkan dirinya, "Selamat pagi. Saya Nam Sungho akan mengajarkan matematika di kelas ini."

[Ahn Mina]

Siswi-siswi di kelas menatap sang guru baru seolah melihat perhiasan berkelap-kelip. Mereka tampak begitu terpesona dengan ketampanan pria yang mengaku bernama Nam Sungho tersebut.

Namun berbeda dengan Ahn Mina. Kedua bola mata milik gadis itu seolah ingin melompat keluar.

Itu kakaknya, Ahn Hyunwoo!

Kenapa sekarang ada di depan kelas dan mengatakan akan menjadi guru magang yang mengajar matematika?! Lelucon apa ini?!
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.