Notes

Tau little riding hood? Kali ini, sang cucu melihat neneknya tewas terbunuh oleh pemburu. Dan ia berakhir malah menemukan cinta sejatinya adalah werewolf.

ALUR

Settingan pertama :
**) PAGI, di rumah riding hood (cucu)
**) PAGI, di hutan (werewolf)

Si cucu sedang bersiap ke rumah neneknya dengan beberapa persiapan yang sudah ia siapkan seperti kue untuk oleh-oleh. Sangat damai perjalanannya melewati hutan yang lebat menuju ke rumah neneknya.

Ditengah jalan, ia bertemu dengan werewolf yang sedang menatapinya dari jauh, si cucu merasa risih dan mempercepat langkahnya. Werewolfpun bingung apa yang terjadi dengannya, jadi mengabaikan saja dulu.

Settingan kedua :
**) SIANG, di rumah nenek (cucu)
**) SIANG, di hutan (werewolf)

Setelah sampai di rumah nenek, si cucu langsung menaruh barang-barangnya di dapur dan segera berjalan menuju kamar neneknya itu. Tapi tragis, neneknya di temukan tewas di atas kasur dengan kepala yang berlubang seperti seseorang telah menyodorkan senapan api kearah kepala neneknya. Melihat keadaan neneknya itu, si cucu bergegas kearah luar rumah dan ingin mencari pertolongan, tapi tidak ada orang.

Werewolf berniat untuk mencari makan di rumah nenek yang selalu ia tumpangi untuk meminta makanan. Dari kejauhan ia melihat si cucu mondar-mandir di depan pintu pagarnya, bingung lagi apa yang terjadi werewolf itu langsung mendatangi si cucu.

Di tempat si cucu, werewolf bertanya apa yang terjadi, awalnya canggung untuk menjawab tapi si cucu menjelaskan apa yang terjadi di dalam. Werewolf kaget, dan langsung melihat apa yang terjadi oleh si nenek. Ya, sama kagetnya dengan si cucu, dan berniat untuk mencari siapa pelakunya.

Memutuskan untuk mencari pelaku, Werewolf menyuruh si cucu untuk tetap di rumah neneknya saja, dan ia pergi sendiri untuk mencari pelaku itu. Tapi si cucu bersikeras untuk ikut, dan tetap tidak di bolehkan. Mengiyakan dengan terpaksa, si cucu tetap di rumah.

Langsung saja si werewolf berjalan menuju hutan dan berharap bertemu dengan pelakunya dan segera memberinya pelajaran.

Settingan ketiga :
**) MALAM, di rumah nenek (cucu)
**) MALAM, di hutan (werewolf)

Si cucu gelisah, tak berhenti menatap kearah jam yang sudah menunjukkan pukul 12 malam. Menunggu si werewolf datang atau tidak kabar tentang dia agar tidak gelisah lagi seperti itu. Hampir pukul 1 malam, si werewolf datang dengan berbagai luka yang ada di sekitaran lengannya. Tapi ada satu yang aneh, tampangnya tidak seperti yang ia ketemui tadi siang. Rasa gelisah yang ia rasakan tadi berubah menjadi rasa takut.

Ya malam itu tepat dengan malam purnama, si werewolf berubah menjadi bentuk aslinya berjalan mendekati si cucu dengan darah yang ada di sekitaran lengan dan pergelangan tangannya. Berusaha menjelaskan tentang kalau dia itu yang tadi siang yang ia temui dan tidak perlu takut. Perlu beberapa waktu untuk mengiyakan penjelasan itu, sampai pada akhirnya si cucu menawarkan untuk mengobati luka yang ada di sekitaran lengannya.

Setelah di obati, si werewolf ingin pulang tapi di tahan oleh si cucu. Jadi si werewolf tidur di ruang tamu, dan si cucu tidur di kamarnya.

Settingan keempat :
**) PAGI, di rumah nenek (cucu)
**) PAGI, di rumah nenek (werewolf)

Ada niatan, si werewolf kembali ke hutan dengan diam-diam takut membangunkan si cucu dari tidurnya jika ia pamit kembali. Tapi yang dipikirnya salah, si cucu ternyata bangun lebih awal dan menyiapkan berbagai sarapan yang ada di ruang makannya. Pagi itu mereka berdua sarapan bersama.

Settingan kelima :
**) SIANG, di rumah nenek (cucu)
**) SIANG, dirumah nenek (werewolf)

Beristirahat sejenak sebelum pamit lagi, tiba-tiba suara tembakan dari arah luar terdengar sangat kencang. Mereka berdua kaget dan segera berlindung di dapur. Di dapur, si werewolf mengambil pisau dan berniat untuk melawannya. Si cucu itu menghalangi lagi dan mengatakan padanya jangan ceroboh untuk menghadapi apa yang ada di luar. Kebalik lagi, si werewolf bersikeras untuk melawan pemburu. Dan masih di halangi oleh si cucu, sampai hilang kesabarannya dan tiba-tiba mengatakan bahwa ia tidak mau si werewolf sampai terluka lagi, dia khawatir.

Si Werewolf tidak menunjukkan reaksi kaget atau apapun itu, tetapi sebuah lekukan senyum muncul di bibir werewolf dan mengatakan bahwa tidak akan ada apa-apa yang terjadi, sambil di elus surai milik si cucu, si werewolf meminta ijin untuk keluar, dan meminta si cucu untuk menunggunya disini.

Settingan keenam :
**) MALAM, di rumah nenek (cucu)
**) MALAM, di luar rumah (werewolf)

Menunggu sekitaran beberapa jam di dapur, tidak habis pikir si cucu mengkhawatirkan si werewolf yang belum kembali. Sampai ia mengambil keputusan kalau ia harus melihat kearah luar untuk menemui langsung si werewolf. Dengan senjata pisau dapur, ia berjalan keluar dari dapur dan mengintip apa yang terjadi.

Tepat jam 12 malam, werewolf itu berubah menjadi wujud aslinya lagi. Si pemburu yang awalnya menyiksa si werewolf sekarang werewolf yang menyiksa bahkan membunuh si pemburu itu dengan tangan kosongnya.

Takut apa yang ia saksikan, si cucu kembali ke dapur dan kembali bersembunyi, berusaha melupakan apa yang ia saksikan. Tak lama setelah itu, si werwolf datang ke dapur dan melihat si cucu yang masih setia di tempat itu, Menyadari bahwa si werewolf sudah datang, si cucu langsung lari kehadapannya dan segera memeluknya erat. Kegundahan yang ia rasakan hirna sudah, setelah memeluk badan dari werewolf itu. Refleks, si werewolf membalas pelukannya sambil berujar bahwa ia telah menepati janjinya untuk kembali, dan berterimakasi sudah mengkhawatirkannya. Sambil melihat kearah si cucu, di elusnya pipi miliknya sambil melanjutkan ujarannya kini sudah aman.

Mendapat perlakuan itu, si cucu merasa ada sesuatu yang aneh darinya, tidak mau lepas atau tidak mau jauh dari werewolf, si cucu langsung mengatakan kalau ia ingin werewolf bersamanya. Si werewolf pun kembali memeluknya, bahwa ia juga ingin bersama si cucu, dan mengatakan hal yang sama.