Notes
Notes - notes.io |
Rea (seorang yang masih bimbang) - Sally
Surat tersebut masih ada di depan pandangan mataku. Undangan misterius dari seseorang yang mengajakku untuk memasuki sekolah vampir ini. Memang, aku merupakan vampir yang tidak bisa diandalkan, lemah, dan tidak berdaya ketika siang hari aku keluar. Setelah berpikir beberapa waktu, aku memilih untuk mengisi formulir yang terdapat di undangan, dan akhirnya berangkat ke vladimir academy ini.
Charles (D-X128) - Winter
Apakah aku akan baik-baik saja di sekolah ini? Seluruh kecemasan yang ada padaku adalah bahwa nantinya aku akan dikucilkan. Langkah-langkah kaki yang kutempuh inilah yang membingungkanku. Sebenarnya, impianku adalah untuk lulus dari sekolah ini, namun kehidupan lain yang kumiliki, adalah kehidupan utama yang tidak bisa kutinggalkan. Padahal ujian sudah kulakukan, dan tinggal menunggu hasilnya, namun kebimbangan ini terus muncul dalam diri ini.
Archi (D-x648) - Jo
Sebenarnya aku tidak harus terikat lagi dalam sekolah ini, namun di sisi lain, aku merasa bahwa aku masih dibutuhkan untuk membimbing dan menemani vampire-vampire baru yang masih polos dan tidak tahu apa-apa ini. Sehingga satu-persatu vampire yang baru kuhampiri dan kuajak kenalan, siapa yang tahu kalau salah satu di antaranya jodoh, bukan? Jadi, aku sebenarnya sudah lulus, dan aku adalah Master of Advanced Animal Behaviour, yang artikel untuk kelas kukerjakan agak lama, namun hasilnya cukup memuaskan. Ah, sudah-sudah, aku mau kenalan dulu sama vampire baru!
Viesa (M-x519) - Britaney
Aku yakin, bahwa apa yang aku katakan pasti benar, karena aku sudah meyakininya bahwa itu benar. Apapun yang kuputuskan, tidak peduli orang lain melihatku sebagai apa, aku yakin bahwa aku benar. Dan dalam hal itulah aku terus membuat hal-hal yang menurutku benar, karena pandanganku mengenai dunia ini pasti. Mungkinkah semua ini berjalan lancar sesuai dengan perkiraanku?
Hastea (D-x573) - Jeo
Sesungguhnya, aku bingung dengan masa depanku. Dalam hal ini, sebenarnya tinggal selangkah lagi menuju kelulusanku. Namun, tampaknya aku terlalu sibuk dalam mengurusi semua pekerjaanku. Apakah aku akan lulus dalam akademi ini? Ah sudahlah, aku ingin menyelesaikan semua pekerjaanku terlebih dahulu!
Peach (M-x2112) - Al
Seandainya kemarin aku lulus dalam aksel, aku akan lebih menghemat waktuku, dan perhitunganku akan lancar. Sekarang, aku terjebak di level 2, dimana aku harus mengikuti semua kelas yang ada, dan tampaknya aku memang harus mengikuti segala proses yang ada disini, dan menikmati seluruh kehidupan yang ada. Apakah aku memang akan lulus? Sebenarnya surat pengunduran diri sudah ada dan tinggal menyerahkannya, karena aku harus fokus dalam kehidupan, namun apakah aku harus menyerahkannya?
Narator
Semua orang yang ada dalam sekolah disini, mempunyai ceritanya masing-masing, alurnya pun berbeda-beda, namun selalu memiliki pertemuan-pertemuan unik yang berkesan dalam hati mereka, dan menjadi pengalaman bagi kehidupan dalam setiap pribadi mereka.
Rea - Sally
Ketika aku memasuki gedung yang luar biasa luas ini, aku hanya dapat terdiam seribu bahasa, "luasnya.", kemudian aku berlari kesana kemari untuk mencari tata usaha dalam sekolah ini. Di depan mata, tampak seorang laki-laki, dan sekedip mata kemudian dia menghilang. "Apa, apakah aku sedang bermimpi?", lalu aku mencoba untuk mencari peta yang ada, dan tidak kutemukan sama sekali. "Ada yang bisa saya ban-", karena kaget, aku refleks berlata "eh copot, eh kamu, eh apa sih-", dan kemudian suara cekikikan terdengar, dan dia menepuk kepalaku.
Archi - Jo
Rasanya aku ingin tertawa ketika orang yang ada di hadapanku saat ini, pasti masih baru. Pada awal-awal, memang semua vampire yang mendaftar akan sama seperti dia. Takjub dengan apa yang baru dilihatnya, seketika semua kenangan yang ada di pikirannya terputar dan akupun bernostalgia dengan kenangan-kenangan itu. Apalagi ketika orang di depannya ini latah. Sambil menepuk kepalanya, kemudian aku bertanya, "ada yang bisa saya bantu?", dan tiba-tiba dari belakang, aku merasakan suatu energi yang luar biasa keras, dan aku terjatuh ke depan, ke arah orang yang di hadapanku ini. Dan sekilas, aku merasa bibirku bersentuhan dengan bibirnya, mataku menatap matanya, dan aku hanya bisa terdiam.
Rea - Sally
Bum! Kemudian kami bersentuhan secara fisik, bukan hanya itu, melainkan juga berciuman.
'Ciuman pertama di sekolah', terekam dalam pikiran Rea. Butuh waktu beberapa detik sebelum akhirnya Rea sadar dan melepaskan ciuman yang mendadak dan mengagetkan itu, dan saat itu juga Rea menyadari bahwa dirinya sedang ada dalam tindihan.
Rea
"Kak, berat.", sahutku pelan dan malu karena kejadian yang mendadak ini, apalagi bisa dibilang ini merupakan ciuman pertamaku. "Eh, maaf-maaf! Kamu, baru ya? Siapa nama kamu? Perkenalkan, saya Hastea!", oke satu orang lagi, "dan aku Archi," setelah kak Archi ini terbangun dan seketika kemudian merapikan keadaannya, aku memperhatikan kak Archi dengan seksama dan fokus ke bibirnya, dan kemudian pipiku memerah.
Hastea
Rasanya aku ingin tertawa, tadinya padahal aku hanya melihat Archi yang sedang berdiri. Rupanya ada yeoja di depannya, aigoo dia cantik, sayang sekali dia harus berciuman secara tidak langsung dengan si orang bego ini. "Saya Rea kak, salam kenal, saya vampire baru,", pantesan belum pernah lihat. Archi-Archi, kenapa dia tinggi sekali sih. Oh iya, lupa membangunkan keduanya. Lalu kutarik tangan Rea supaya dia bisa bangun, dan membiarkan Archi bangun sendiri, dan diam-diam memperhatikan Rea. 'Aigoo, dia blushing. Kupeluk aja kali ya?', lalu kupeluk Rea dan membisikkan "Rea, are you. . . in love?"
Archi
Astaga, mereka berdua malah berpelukan di depanku, dan pipi Rea kulihat tampak merah, 'apa sih yang Hastea lakukan'. "Hey, kalian berdua, ayo ke resto, makan-makan!", sahutku sambil melihat mereka berdua yang saling berpandangan kemudian secara cepat merespon, "AYO!".
Narator
Kemudian mereka bertiga berjalan ke Restoran Vladimir yang terkenal selalu ramai itu. Sementara itu, di toko buku VladimirMedia, terlihat dua orang sedang mangkal, yang seorang berjalan kesana-kemari mencari buku yang dia perlukan, yang lainnya duduk diam membaca buku.
Charles
"Duh, mana sih buku yang kucari," gumamku sambil berjalan mondar mandir kesana kemari, yang entah kenapa sedaritadi kucari buku, namun tidak kunjung ketemu. Kemudian kulihat seseorang yang sedang duduk dan membaca buku, kulihat judul bukunya, dan ternyata buku itu yang sedari tadi kucari. Kemudian kuperhatikan sang pembaca buku tersebut, sepertinya aku mengenalnya.
Peach
'Buku ini bagus juga ternyata', pikirku sambil membaca buku yang sedaritadi kubaca ini, namun entah kenapa aku merasakan aura-aura orang penasaran. "Peach, hoi P. . .", "WADAW, sialan, rupanya elu toh Charles," 'oke, kalem Peach, kalem.', kemudian kutatap orang ini dengan seksama. "Kaget cuy, ada apa sih tiba-tiba?," tanyaku sambil terus membaca buku yang ada di tanganku ini.
Charles
"Buku itu, sebenarnya, daritadi, aku," 'Char, ngapain grogi sih, emang cewe depan lu cantik sih, tapi gak usah grogi gini juga,' "cari-cari, eh ternyata ada di kamu toh, dasar belalang lompat," sahutku sambil memperhatikan orang yang ada di depanku ini, kemudian kulihat Peach dengan seksama, 'cuy, dia cakep'.
Peach
'Lah, ngapa nih anak jadi terbata-bata gini, lucu juga,' pikirku. Lalu kukasih bukunya ke Charles, karena toh aku bisa baca lagi nanti. Dan kemudian aku pulang dan berjalan ke arah hospital, kebetulan hari ini ada jadwal MCU. "Bye, Charles."
Narator
Peach-pun meninggalkan Charles dan Charles-pun termangu melihat Peach. Seketika itu juga, Charles menyadari bahwa dirinya memang tidak pandai membaca situasi.
Suatu malam, ketika semua orang terlelap, dan pagi-pun tiba, ketika para vampire beristirahat, namun seorang Moroi bernama Viesa, masih terbangun dan tidak bisa tidur karena suatu hal. Dia terlihat menyendiri dan berdiri di atap, dan merenungi sesuatu yang sangat sulit untuk dibicarakan.
Viesa
Sebenarnya, sejak sebelum waktu praktik mengajar, aku sudah menulis surat pengunduran diri ini. Aku tidak sanggup lagi mengikuti dan bergumul dalam sekolah yang sangat menguras emosional yang terdapat dalam diri ini. Namun, sebenarnya, aku juga mau dikenang sebagai salah satu vampire yang lulus. Surat pengunduran diri ini, apakah aku harus mengirimkannya ke kantor pusat, lalu keluar diam-diam, ataukah membiarkannya dan terus bertahan sampai akhirnya aku lulus? Ah, keputusan yang sulit.
Charles
'Waduh, itu Viesa noona, ngapain dah disitu? Samperin ah~', seperti biasa, aku memang selalu ingin tahu. "Viesa noona? A-", aku-pun kemudian melihat tatapan tajam yang mengerikan, entah apa yang telah kuperbuat padanya, namun sepertinya aku telah melakukan kesalahan fatal kepada orang ini. "Noona? A-", 'ku tidak sanggup melanjutkan perkataanku'. Apa yang terjadi padaku? Oh, rupanya death glare dari sang noona yang tertuju padaku.
Viesa
'Duh, si Charles, sang pembuat masalah', pikirku sambil mengingat masa praktek mengajar sambil terus mengucapkan mantra dalam hati 'jangan ngomong, jangan berbicara padaku, diam saja, jangan ngomong,' berkali-kali sambil menatap tajam sang pendatang. Kemudian dari belakang, kulihat Archi yang sedang berjalan ke arah sini. "Archi!" sahutku supaya dia menghampiriku.
Archi
Rasanya seperti ada yang memanggilku. Aku-pun memperhatikan sekitar, dan benar. "Kak Viesa!" sahutku sambil menghampiri kak Viesa yang memanggilku. "Ada apa, kak?", tanyaku.
Charles
'Buset, ada Archi, apa lebih baik aku pergi aja kali ya?', sambil memikirkan situasi, dan mempertimbangkan segala hal yang akan terjadi, maka aku-pun pergi dari tempatku berada sekarang, dan kemudian melanjutkan aktivitas yang sebenarnya tertunda, yaitu mengerjakan tugas yang diberikan oleh teacher killer di sekolah ini.
Viesa
"Ampun dah, chi, kalau gak ada kamu, aku mau terjun aja dari tempatku berdiri sekarang," ucapku, sambil melihat Archi yang terheran-heran dengan ucapanku. "Kak, btw, itu, kakak, beneran, mau, terjun, dari, situ?", napa dah malah terbata-bata gitu ngomongnya, lalu kulihatlah posisiku berdiri, yaitu di atas beton setinggi satu meter. "Err, gimana ya?"
Archi
"Kak, kalau gitu mah, mending kakak terjun aja, daripada repot-repot manggil aku, lebih hemat waktu, lebih efisien!", sahutku sambil menjelaskan segala hal yang bisa kupikirkan. "Iya dah, Chi, terserah lu aja.", kemudian kulihat kak Viesa yang kemudian membalikkan badannya untuk melihat langit malam yang penuh suasana hening, dengan raut mukanya itu, yang tampaknya sedang bersedih, dan karena tahu bahwa kak Viesa butuh waktu sendiri, maka aku-pun diam-diam pergi dan menulis surat singkat.
'kak, semangat!'
Narator
Setelah Viesa dan Archi berkomunikasi singkat, maka hari yang panjang itu berakhir. Hari demi hari dijalani oleh semua vampire yang bersekolah di situ. Suatu hari, ketika semua masalah menjadi masalah utama bagi para vampire, maka yang terjadi adalah kekacauan. Apa yang sebenarnya terjadi?
Viesa
'huft, apa sih yang terjadi semalam,' pikirku sambil melihat sekeliling yang penuh dengan bunga, lantaran aku berada di tengah kebun florist. Dari kejauhan, aku melihat seseorang yang sedang berjalan ke arah sini. "Kak?", suara familiar itu kembali terdengar, astaga, jangan bilang. . . "Kak Viesa?".
Archi
'Itu, Charles, ngapain deh deket-deket kak Viesa?', pikirku, karena rasanya seharusnya dia sudah tahu bahwa kak Viesa tidak suka berkomunikasi dengannya. "Char," sapaku sambil menatap dengan penuh senyuman.
Charles
'Duh, orang ini lagi, sebenarnya apa sih maunya orang ini,' pikirku, sambil terus mencoba mengajak bicara kak Viesa. Namun nihil hasil, akhirnya kesabaranku habis. "KAK! Apa aku ini patung?".
Viesa
"KAK! Apa aku ini patung?". Pertanyaan yang sebenarnya jelas-jelas jawabannya adalah bukan, namun sebenarnya lebih baik kuanggap dia patung. "Kak, jangan cuekin aku!", 'terserah kau saja, aku capek, semenjak terakhir kali kau lakukan itu padaku,' pikirku, karena kesalahan dia membuat praktik mengajarku hampir gagal.
Archi
'Viesa, tampaknya dia terus mendiamkan Charles', pikirku, Sedaritadi memang dia telah mendiamkan Charles dan tidak meladeni satupun ucapan yang Charles ucapkan. Kemudian kutarik Viesa dan kubawa dia duduk di tepi lapangan vampbase. "Viesa, kau baik-baik sajakah?", tanyaku padanya.
Rea
Dari kejauhan, aku melihat kak Archi, dan semenjak aku mengikuti kak Archi, aku terus-menerus mengikutinya layaknya seorang stalker. Pagi-siang-sore-malam, kuikuti dia terus, kecuali waktu tidur. Maklum, masih belum ada kerjaan. Kak Archi nampak sedang bersama seorang gadis yang kira-kira sudah lama akrab dengannya. Kemudian kuperhatikan lagi dengan seksama, dan terlihat bahwa kak Archi nampak memeluk orang yang menjadi lawan bicaranya. 'Duh, tahu gini, aku harusnya gak usah ngestalk aja,' namun sudah terlambat, aku-pun hanya bisa memasang muka yang lesu dan pulang.
Peach
'Charles ngapain dah tuh', kulihat gerak-geriknya yang seolah berusaha untuk mendekati seseorang, yang tampaknya jelas terlihat kesal dengan tingkah laku Charles. 'Kayanya ada masalah,' "Permisi," 'buset suara siapa nih permisi-permisi,' sambil kulihat ke depan, rupanya belum pernah kulihat. "Mau nanya dong kak," rupanya vaba. "Iya? Ada apa?" balasku, sambil memperhatikan seseorang yang telah mengajakku berbicara ini.
Narator
Sebenarnya, apa yang terjadi? Mengapa Viesa tampak kesal dengan Charles? Sebelum kita melanjutkan adegan ini, ada baiknya untuk mengetahui beberapa hal yang terjadi sebelumnya.
Hastea
'Rencanaku, berjalan dengan lancar'. Aku sebenarnya sedari awal tidak suka dengan Charles.
|
Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...
With notes.io;
- * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
- * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
- * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
- * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
- * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.
Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.
Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!
Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )
Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.
You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;
Email: [email protected]
Twitter: http://twitter.com/notesio
Instagram: http://instagram.com/notes.io
Facebook: http://facebook.com/notesio
Regards;
Notes.io Team