Notes

1. Bangsa babylon tahun 2000 SM menggambarkan jagat raya ini merupakan kubah tertutup, dengan bumi sebagai lantainya. Di sekeliling bumi dianggap ada jurang yang tergenang air. Di seberang air terdapat gunung tinggi penyangga langit. Para ahli pada zaman itu telah mengetahui bahwa panjang tahun 365 hari.

Anggapan yang dianut para Babilonia adalah Antroposentris yaitu manusia merupakan pusat dari jagat raya ini. Semua yang ada dalam ilmu yang mereka kembangkan hanya berporos pada manusia. Seberapa jauh mata dapat memandang dengan pengetahuan seadanya di jaman itu.

2. Jagat raya atau alam semesta merupakan ruang tidak terbatas yang di dalamnya terdiri atas semua materi, termasuk tenaga dan radiasi. Jagat raya tidak dapat diukur, dalam arti batas-batasnya tidak dapat diketahui dengan jelas.

Hal ini yang menyrbabkan banyak peneliti sebelumnya membicarakan tentang bagaimana dan apa yang terjadi pada jagat raya sebelum terbentuk. Anggapan-anggapan mengenai jagat raya banyak bermunculan dari berbagai peneliti salah satunya Teori Hubble. Dalam perjalanannya manusia cenderung menginginkan bukti scientific yang dapat disepakati dalam sebuah ilmu pasti, meski belum benar diketahui secara pasti terbentuknya jagat raya. Tetapi Teori Hubble mulai luntur karena melenceng dari Hukum Fisika dan mengukuhkan Teori Big Bang sebagai teori yang dianggap paling masuk akal dan sesuai.

Anggapan-anggapan tersebut bukan hanya dibuat oleh para peneliti. Dalam kitab yang telah diturunkan, terdapat ayat yang salah satunya menyebutkan bahwa jagat raya dibentuk oleh sebuah ledakan amat dahsyat oleh zat Yang Maha Kuasa.

5. Big Bang pada awalnya tidak diketahui oleh manusia pada jaman dahulu, hingga kemudian ilmu semakin berkembang peat dan seorang peneliti menyatakan bahwa dulunya jagat raya merupakan satu kesatuan massa yang panas dan padat. Hingga kemudian panas dari kesatuan tersebut terus berkembang dn pada akhirnya meledak. Ketika terjadi ledakan besar, bagian-bagian dari massa tersebut berserakan dan terpental menjauhi pusat dari ledakan. Setelah miliaran tahun kemudian, bagian-bagian yang terpental tersebut membentuk kelompok-kelompok yang dikenal sebagai galaksi-galaksi dalam sistem tata surya.

Sebetulnya jagad raya terus berkembang seiring dengan berjalannya waktu dan tidak ada yang tau seberapa luas jagat raya yang membentang karena hingga saat ini baru beberapa dari mereka yang dapat dikenali. Sama seperti saat membuat sayur sop kalau diibaratkan. Panas dari api membuat sayur-sayur tersebut saling menjauh satu sam lain. Teori ini dipercaya juga berlaku bagi jagat raya.

Salah satu bagian dari jagat raya yang memiliki kesamaan dalam pengibaratan "sayur yang saling menjauh" salah satunya adalah bumi. Jika berbicara tentang bumi pastilah semua tahu kalau pada awalnya bumi berbentuk pangea yang kemudian pecah dan terus berkembang.