Notes

Episode 3 Final

"Shigeru" Reizo as "HAYDEN PARK"

===================== start=====================

Scene 1 :

 

Marvin : Setelah Jieun dinonaktifkan, Marvin memutuskan untuk memasukkan tubuh Jieun kembali dalam peti yang dipersiapkan Jehan sejak awal. Peti tersebut menunjukkan bahwa Jieun adalah sebuah rancangan dan bukan manusia yang sebenarnya.

 

Shin Ae : Menuntun Jehan untuk turun ke lantai satu agar tidak berlarut memandangi tubuh Jieun yang sudah tidak berfungsi.

 

Chanho : Tepat setelah tubuh android Jieun dinonaktifkan, Chanho beserta kawanannya sudah berada di depan laboratorium yang berkamuflase dalam sebuah rumah toko yang cukup besar namun terlihat tidak terawat dari luar.

 

Huijoon : Dengan beberapa alat berhasil membobol pintu ruangan tersebut.

 

Marvin : Di tengah putus asa karena apa yang terjadi pada Jieun, ketiganya harus dikejutkan dengan kehadiran 3 orang asing berpakaian serba hitam.

 

Jehan : Langsung menyadari ketiga orang tersebut adalah penjahat yang dulu membunuh Jieun. Dengan waswas memberi tanda pada Marvin dan Shin Ae untuk mundur.

 

Shin Ae : Mencuri pandangan pada tubuh Jieun. Meski tidak tahu masalah sebenarnya, tapi dia yakin keberadaan humaroid ciptaan Jehan seharusnya adalah rahasia.

 ================= 01#

Hayden : Berjalan mendekat dengan tujuan menggertak. Berjalan di sekitar lab dengan angkuh untuk melihat benda-benda yang sekiranya penting.

 
Hayden Park berjalan mendekati target dengan tujuan menggertak.
“Hmm... Kalian?”
Hayden berjalan dengan angkuhnya mengitari lab tersebut, dan melakukan (screening atau scanning), mencari barang-barang yang kemungkinan besar penting, menurutnya.

“Hmm, ini bagus... Apa ini?” Hayden tertarik kepada sesuatu benda atau alat yang berada didalam lab tersebut, dan tersenyum (smirk)

===============

Jehan : Berusaha tetap tenang dan menanyakan (secara retoris) apa kemauan mereka karena sebelumnya mereka bertiga sudah merampas banyak data.

 

Chanho : Mendekati Jehan lalu memandangi dengan tatapan kesal. Mengatakan bahwa dari semua data itu tidak ada yang berguna. 

 

Jehan : Mencemooh ketiga orang tersebut, bahwa mereka saja yang bodoh tidak bisa mengerti apa yang tertulis di sana.

 

Huijoon : Lagi-lagi langsung ingin menggunakan kekerasan pada Jehan. Namun segera dihentikan oleh Hayden. 

 ========= 02#

Hayden : Berjalan ke lantai atas tanpa permisi untuk meneliti apa saja yang disimpan Jehan dalam lab tersebut.

Hayden tidak berkata banyak, karena ia adalah pribadi yang lebih ke 'pengamat' karena ia mengamati semuanya, tetapi tidak jarang, ia dapat menjadi kasar, arogan. Tetapi di sisi lain, ia masih memiliki jiwa kemanusiaan, ia tahu ia tidak boleh melewati batas.

Hayden melihat gerak-gerik rekannya, Huijoon... Dan ia tahu bahwa rekannya ini akan menggunakan kekerasan. Ia menghentikannya sebelum itu terjadi.

“Don't. Use. Violences.” tegas Hayden kepada Huijoon sambil menahan tangannya pria yang bersangkutan, yang akan menyakiti sang target, Jehan, dan memukul belakang kepala pria tersebut agar ia mengerti bahwa tidak perlu melakukan kekerasan diluar batas. Dan Hayden mengarahkan kakinya menuju tangga lantai dua.

 ===========



Marvin : Menghadang Hayden karena dia tahu akan bahaya jika keberadaan tubuh Jieun di lantai dua diketahui oleh mereka. 



 ================= 03#

Hayden : Dengan kasar memaksa Marvin minggir. 


Hayden tidak mengatakan apa-apa, dan menggunakan fisiknya untuk menyuruh Marvin untuk tidak menghalangi kemana kedua tungkainya itu membawanya, yaitu ke lantai dua. Ia ingin bereksplorasi lebih lanjut.
 
“Move.”
Hayden melihat mata pria tersebut dengan tatapan yang sangat tajam. Dan hanya mengatakan satu kata seraya ia memegang bahu pria tersebut dengan kuat.

Di pikiran Hayden Park hanya satu, yaitu.... Ber-eksplorasi lebih lanjut. Ia harus menemukan sesuatu yang penting dan berharga. Apapun bentuknya.

=====================


Chanho : Entah karena sudah tahu apa yang terjadi atau belum, dia menanyakan tentang Jieun. Karena keduanya, bagi ketiga orang tersebut adalah aset yang seharusnya tidak boleh disia-siakan.

 

Huijoon : Tidak terlalu suka ikut dalam obrolan sehingga mengikuti Hayden yang tengah memperhatikan peralatan di laboratorium tersebut.

 
================= 04#

Hayden : Menemukan sebuah peti yang menarik perhatian karena ada tulisan 'Project' di atasnya. 

Hayden Park adalah seorang yang tidak banyak omong, dan ia memang memiliki rasa ingin tahu dan penasaran yang tinggi, tentang apapun itu.

Tidak lama, setelah Hayden berhasil melangkahkan kedua kakinya ke lantai dua, banyak hal yang menarik perhatiannya. Ia melihat ada sesuatu, semacam... Peti? Yang berada ditengah ruangan dan memiliki label bertulisan “Project”. Secara normal, rasa ingin tahunya menguasai dirinya dan ia melangkahkan kakinya ke arah peti berlabel-kan “Project” ia ingin sekali membuka peti tersebut dan melihat ada apa didalam situ? Tetapi seketika ada suatu suara benturan? Apa itu? Sakit? Tidak terlalu... Tetapi mengapa begitu setelah mendengar suatu suara tersebut, jadi blur? Ia agak terhuyung. Karena lawannya tidak bertindak secara gentle, fighting one on one, face to face. Tetapi diserang dari belakang ketika Hayden sedang lengah. Tidak adil. Ia ingin melakukan suatu pembalasan.

“An eye for an eye, a tooth for a tooth.” Berbisik Hayden kepada pria tersebut yang tidak professional.

===================
 

Marvin : Melihat hal tersebut langsung menyeret Hayden dan memukulnya hingga tersungkur. 

 

Huijoon : Merespons begitu cepat dengan melayangkan pukulan pada Marvin. 

 

Chanho : Melirik ke arah lantai atas untuk mengetahui apa yang terjadi. Saat itu juga pintu kembali terbuka. 

 

🐾🐾🐾

 

Scene 2 :

 

Junhyung : Membuka pintu serta diikuti beberapa orang lain di belakangnya dengan seragam serba hitam dan dilengkapi persenjataan.

Sarang : Mengikuti Junhyung dari belakang sembari mengamati sekitar untuk mencari Jehan.

Chanho : Begitu melihat ada bantuan datang untuk ketiga orang dalam lab tersebut, dia langsung segera mencari cara untuk lolos dari tempat tersebut karena bagaimanapun mereka kalah jumlah.

Jehan : Tampak terkejut karena kehadiran rekan kerjanya yang lama. 

===================== 05#

Hayden : Memberi isyarat pada Huijoon agar tidak gegabah untuk segera memulai perkelahian terlebih dulu karena Huijoon sudah tampak emosi.

Hayden yang sudah jatuh tersungkur, melihat rekannya melakukan revenge kepada pria yang menyerang dirinya disaat lengah.

Hayden kembali mengingatkan Huijoon agar ia tidak gegabah.
“Partner? Calm down.” seraya menepuk-nepuk bahu sang rekannya tersebut, semoga saja rekannya ini sadar dan tidak melakukan sesuatu hal yang dianggapnya bodoh dan mungkin dapat mempermalukan diri-nya Huijoon sendiri dan juga kelompok kecil mereka ber tiga.

“That's my personal problem, thank you for hitting him in the face. He deserved it.” tersenyum, dan mencoba bangkit dan berdiri kembali.

“You did well.” Hayden memuji rekannya.

===================== end =====================

HAYDEN PARK's DRAFT IS FINISHED.