Notes

HUIJOON : Tiba-tiba sudah masuk bersama dua rekannya yang lain. ( senjata dll yang digunakan jelaskan sendiri )

Tut tut tut tut

Pemuda Kang berasma Huijoon itu mulai mengotak-atik sistem keamanan yang ada didepan ruangan laboraturium Jehan, didampingi oleh kedua rekan yang berada dibelakangnya.

"Ah! Kenapa susah sekali?" Ucapnya, ia mulai kesal, namun belum menyerah sedikit pun.

Tut tut

Ternyata percobaan terakhirnya benar, sandi yang ketikan pada sistem keamanan berhasil membuka kunci laboraturium

Brak!

Dengan kakinya, ia mulai menendang pintu lab Jehan hingga terbuka lebar, lalu masuk bersama dua rekannya yang lain, membawa senjata pertahanan berupa pistol dan pisau kecil.

HUIJOON : Sementara yang lain saling berkelahi, dia justru mengobrak-abrik jurnal penelitian Jehan. Lalu menemukan sesuatu yang penting.

Sementara Hayden dan Chanho sibuk berkelahi, dengan hati-hati ia melangkahkan kaki panjangnya一mencari celah agar tidak ada yang menyadari keberadaannya.

"..." akhirnya ia sampai didepan meja Jehan, menatap setumpuk berkas yang begitu banyak di meja itu.

Sebenarnya perasaan tidak enak menghantuinya, namun bagaimana lagi一demi pekerjaannya, ia harus melakukan ini. Ia pun mulai mengobrak-abrik jurnal penelitian Jehan, lantas ia tersenyum, menemukan dokumen kunci yang ia cari-cari.

HUIJOON : Marah karena hal ini, dia menusuk Jieun

Sementara ia hendak beranjak dari tempat ia berdiri, Gadis Kim itu menghampirinya, terlihat panik一mungkin karena tidak mau dokumen penting tentang dirinya dicuri.

Lantas ia menyeringai一mengangkat beberapa berkas ditangannya, setinggi mungkin一agar gadis itu sulit meraihnya.

Namun ternyata, ia menghadapi gadis yang pantang menyerah一bukannya menyerah, ia terus mencoba untuk merebut kembali berkas yang berhasil ia curi.

"Diam, atau一aku akan melenyapkanmu dari dunia ini," ucap Huijoon tanpa sadar, ia benar-benar kehilangan akal sehatnya.

Rupanya ancaman yang ia berikan tidak dianggap oleh sang gadis一berani sekali, atau mungkin ia memiliki sembilan nyawa? Dalam dirinya, Huijoon bertanya-tanya.

Ia mengeluarkan pisau dari kantung senjatanya, hendak menggertak gadis dihadapannya itu, namun ternyata gadis itu belum menyerah一ia masih saja mencoba merebut kertas itu.

Merasa waktunya sudah banyak terambil karena aksi rebutan berkas ini, ia menjadi geram一bos pasti mencarinya jika ia tidak cepat kembali, tanpa pikir panjang, ia menghunuskan pisau yang dipegangnya ke bagian jantung Jieun, sehingga sistem pada tubuh Jieun menjadi rusak.