Notes

The Levitation Charm atau Wingardium Leviosa pertama kali diperkenalkan oleh Jarleth Hobart pada abad ke-16.
Pada tanggal 16 Juli 1554, Hobart mengundang banyak penyihir termasuk ‘kepala penyihir Wizengamot’ untuk menyaksikan aksi terbangnya menggunakan mantra buatannya sendiri.
Ia memanjat atap gereja, dan setelah pidato serta performance yang meriah dari lagu kebangsaan, Hobart mengucapkan mantranya dan melompat dari atap. Ia kemudian berhasil melayang.
Awalnya, semua orang mengira ia telah sukses, namun setelah 3 menit menyaksikan Hobart diam tak bergeming, mereka akhirnya menyorakinya. Hobart berusaha bergerak, ia membuat gerakan seperti orang berenang namun hasilnya nihil.
Ia kemudian berpikir bahwa mungkin pakaiannya yang menghambat pergerakan Hobart, maka dari itu ia melepaskan pakaiannya. Namun, alih-alih bergerak, Hobart malah jatuh dari ketinggian sepuluh kaki dalam keadaan telanjang bulat. Karena yang terkena efek mantra yang ia buat adalah pakaiannya, bukan dirinya sendiri. Setelah kejadian itu, ia mendapat cap ‘kebodohan yang luar biasa’ dari kepala penyihir.
Ia pulang dalam keadaan merasa sangat dipermalukan, ia kemudian menyadari bahwa mantranya hanya bisa berpengaruh terhadap benda-benda, hewan kecil, atau anak-anak.
Ia kemudian membuat pengumuman kedua dan lebih banyak massa lagi yang berkumpul. Ia menunjukan bahwa ia bisa membuat batu dan pohon tumbang melayang. Lalu sebagai penutup, ia membuat topi kepala penyihir melayang namun alih-alih malah wig-nya yang melayang. Sang kepala penyihir tidak terlalu senang akan hal ini dan menantang Hobart untuk duel, tapi Hobart malah menerbangkan jubah kepala penyihir dan melarikan diri.