Notes

Plot casting.

Karakter : Kasar dan serius, tapi entah bagaimana terdengar lucu.
Prompt : Anda adalah anggota Tim KNP SWAT unit 7. Dalam sebuah misi untuk menyergap tentara rahasia Korea Utara yang menyusup dan bersembunyi di sebuah bangunan tua bekas rumah sakit jiwa, Anda melihat kapten unit Anda keluar dari formasi dan bertindak sendirian untuk menyergap kapten dari tentara rahasia Korea Utara di lantai atas. Apa yang akan Anda lakukan? Tetap dalam formasi atau pergi untuk membantu sang kapten yang bodoh itu?


Ket :
/.../ = Italic
`…` = Inner thought

Seo Joohyuk melangkah di atas lantai yang tampak kotor. Pijakannya itu dihampari debu, digoresi noda yang entah dari apa asalnya. Barang pecah; tak lagi berbentuk berserakan di mana-mana. Terlihat dinding yang agak menjulang itu kusam nan berlumut, mengelupas juga retak. Mencerminkan ruangan—atau lebih tepatnya gedung—ini sudah mati.

Angin berhembus melalui celah reruntuhan, membuat selembar kertas kusam melayang dari tempatnya, kemudian terhenti; melandas mulus di samping boot yang dikenakan sang adam.

Joohyuk membuat bunyi /staccato/ dengan sepatunya pada setiap langkah yang ia ambil. Sebisanya berusaha untuk tidak membuat bunyi.

Tubuh tegapnya dibalut seragam serba hitam, dilengkapi atribut lengkap yang senada. Kuasanya memprakarsai MP5 (bukan format audio, melainkan sebuah senapan bertipe /sub-machine/). Matanya menyorot tajam pada setiap pandang yang terpindai, berwaspada ria.

Ia tengah termasuk pada formasi unit S.W.A.T dalam sebuah misi. Di depannya berbaris beberapa anggota lain, memasang kadar fokus yang sama, namun pada arah bidik yang berbeda.

Bergabung dalam sebuah unit khusus, Joohyuk mesti rela melakukan berbagai jenis misi yang bersifat urgen. Termasuk … menyergap tentara yang mengabdi pada tanah air autentik sang adam.

Ya, misinya adalah menekuk tentara Korea Utara yang menyusup kemudian bersembunyi di gedung tua tak layak ini. Sempat ia berkecamuk dalam benak, namun, mengingat apa tujuannya di sini, Joohyuk tidak mau ambil pusing.

`Ini kejam, namun aku sedikit berharap orang-orang ini mati saja agar aku bisa berduel dengan tentara itu.`