Notes

Planned Concepts
Inspired from Fate series & Confucius quotes.

One-for-all master. All-for-one master.

"... Semua orang terbangun di rumah masing-masing. Menjalani hari seperti biasa. Melakukan kegiatan seperti biasa. Dengan kekuatan yang tidak biasa."

"Kota yang tidak memiliki satupun anak kecil di dalamnya. Tidak ada satupun orang-orang lanjut usia."

"Semua orang berada pada masa primanya... Dengan kekuatan sihir di luar logika."

Jadi ceritanya, semua orang terbangun tanpa ingatan tentang siapa mereka sesungguhnya. Mereka hanya sanggup menyebutkan nama mereka (buatan diri mereka selagi mereka belum mengingat siapa diri mereka), tetapi tidak diri sejati mereka. Mereka dibagi menjadi beberapa kelas,
1. Penebas (main weapon: sword)
2. Pemburu (main weapon: bow)
3. Penombak (main weapon: spear)
4. Penghancur (main weapon: physical capabilities)
Penebas < Pemburu < Penombak < Penebas
Penghancur kuat terhadap segala kelas, namun lebih mudah diserang oleh semua kelas (strong against all, weak against all)

Diri sejati setiap orang merupakan ruh para pahlawan yg dikehendaki writer. Terserah mau ambil ruh pahlawannya dari sejarah/legend/folktale mana saja, yg penting sesuai dengan main weapon.
Jadi ceritanya di kota tersebut, sudah merupakan tradisi kalau ada pertarungan antar-kelas. Satu pemenang akan dikabulkan segala keinginannya, namun para pemenang akan menghilang eksistensinya. Hanya sang walikota yang tahu, namun ia tidak dapat tersentuh oleh para warganya. Sekumpulan orang yang menyadari keanehan inipun bertekad untuk membuka rahasia gelap kota mereka... Dan memberi nama kelompok mereka sebagai 'Vagary'.

Kesempatan mereka terbuka ketika pertarungan kembali diadakan. Bertekad untuk membuka rahasia, mereka bergabung dengan salah seorang warga lama yang mencurigakan, namun banyak mengetahui tentang sistem kerja kota. Dari orang inilah wanderer mengetahui bahwa setiap ada satu pemenang, maka satu orang baru yg tidak mengingat asal-usulnya akan datang.

Kemanakah sang pemenang pergi?
Jiwanya diserap oleh walikota.
Wanderer harus menemukan cara untuk membuka rahasia sang walikota, membebaskan diri mereka...

Keterangan cerita:
So actually the mayor is a Master, very proficient in magecraft that he, by chance, created a medium which can control space and time. He was actually the last living creature on Earth. Wanting to overcame his loneliness and lack of adventures... He summoned ordinary people from another planet X and fused them with notable characters in Earth history, making them battling each other on his own colosseum. The citizens are actually his 'battle' servants, but with their own will. This will came from them being ordinary people... As the summoned heroic spirits, long dead on Earth, only inherited their abilities.
But, realizing that these servants could be the end of him, he chose the strongest of them (decided it by battle), granting his/her wishes, and carefully took the soul and abilities upon him, so to prevent a rebellion. However, due to the battles being held too much and continuously, some of the memory and ability fragments of the servants scattered little by little, saved by the fleeing Pemantra servant (the one which helped the wanderer) as he was the only one realizing it. You know, seperti ember yang kepenuhan airnya?