NotesWhat is notes.io?

Notes brand slogan

Notes - notes.io

Si pria terbangun mendengar suara langkah kakimu yang kian mendekatinya. Matanya terpejam saat kau sudah berada tepat dihadapannya.

"Skyler, eh?" bisiknya lembut.

"Duduklah," ujarnya, menunjukkan kursi. "Jadi, apa yang membawa datang kemari, nona?"

Skyler tersenyum kaku saat pria itu berbisik menyebutkan namanya dan menyuruhnya duduk.

"Baik. Ah, saya ingin wawancara SAS." Ucapnya pelan.

"Jadi, kau fikir aku orang yang tepat untuk mewawancaraimu, eh?" Pria itu memutar arah kursinya ke hadapanmu.

"Kentucky. Namaku Kentucky." Ia baru saja ingin menguap lalu teringat sesuatu, "Lalu, apa yang membawamu kesini? Kemampuan seperti apa yang kau miliki, Nona Skyler?"

Jantungnya berdegup semakin cepat saat pria itu memutar kursi.

"Ya. Saya pikir anda adalah orang yang tepat, Mr. Kentucky" ujarnya pelan.

Ia mencoba mengatur nafasnya dengan normal, sebelum kembali menjawab.
"Saya... tidak terlalu memahami kemampuan spesial apa yang saya miliki. Tapi, saya tentunya orang yang bertekad kuat dan tidak gampang menyerah terhadap suatu hal."

Kentucky beranjak dari tempatnya selagi kau menjelaskan pertanyaan tersebut. Ia membuka almari dan mengeluarkan beberapa berkas.

"Bertekad kuat dan tidak gampang menyerah, ya?" ia membaca beberapa kalimat dalam berkas. "Apakah keraguan untuk mendaftar itu salah satu kebohongan yang kau ucapkan, Nona Skyler Rose Wilson Griffin?"

"Jadi, Squad apa ini? Yang sedang kau bicarakan." Kentucky berkacak pinggang.

Skyler mengerutkan kedua alisnya, "bukan, sir. Itu bukan sebuah kebohongan. Keraguan yang saya tulis disitu karena pada awalnya saya masih tidak yakin apakah saya mampu menjalankan tugas SAS maupun membagi waktu. Seperti yang saya tulis juga, saat saya menerima Ticket saya akhirnya memutuskan untuk mengambil kesempatan ini dan tidak untuk membuangnya." Ia menjelaskan.

Ia menarik nafas panjang sebelum kembali menjawab, "SAS, sir. Specialized Auror Squad" jawabnya singkat.

"Tingkat kepercayaan dirimu rendah." Mencibir. "Oh, atau kau menerima tiket itu karena mereka akan menggajimu dengan uang yang banyak, ya?"

"Ya, lalu? Squad macam apa itu? Kau tahu, seperti yang ku ucapkan tadi. Aku bukan orang yang benar-benar mengerti tentang squad konyolmu itu." Kentucky kembali duduk sambil melipat berkas ditangannya.

Ia segera menggeleng cepat, terlihat jelas dari raut wajahnya kalau ia tidak setuju dengan perkataan pria itu.

"Gaji? Tidak. Saya tidak langsung menerima Ticket itu, saya membutuhkan waktu berjam-jam. Dan itu karena saya berpikir dengan matang apakah jika saya ambil, saya sanggup atau tidak. Apakah saya mampu menjalankan tugas yang diberikan atau tidak. Apakah saha mampu menjadi orang yang lebih bertanggung jawab atau tidak. Dan pada akhirnya rasa mengambil kesempatan ini, saya lebih banyak berpikir hal positif yang nantinya bisa saya dapatkan dan berpengaruh dalam kehidupan real saya." Jelasnya.

"Sebuah organisasi yang bersifat rahasia. Ya, karena memiliki tugas dan peran yang penting. Juga, organisasi yang menurut saya mempunyai rasa tanggung jawab yang tinggi, berkomitmen, memiliki rasa solidaritas yang tinggi, dan tidak berpihak dipihak manapun." Jelasnya lagi.

Sesekali Kentucky menguap. "Ah, ya. Sepuluh orang yang mendaftar ke squad konyol itu. Semuanya mengatakan hal yang sama. Kalian saling bertukar informasi, ya?" menyipitkan mata. "Kau bilang rahasia. Jadi mereka seperti polisi FBI , ya?"

"Hm, ku dengar rules di squad konyolmu itu lumayan ketat. Atau itu cuman tipuan? Ya, whatever. Jelaskan kepadaku, apa kau bisa bertahan, Nona Griffin?"

Skyler kembali mengerutkan kedua alisnya, tidak mengerti.
"Tidak, sir. Saya sama sekali tidak tidak bertukar informasi dengan sepuluh orang itu atau yang lainnya. Dan, ya bersifat rahasia seperti polisi FBI tapi saya tidak tahu sistemnya lebih jelas karena saya belum menjadi bagian dari SAS."

Ia tersenyum kecil, lalu mengangguk.
"Ya, saya dengar juga seperti itu. Tapi, saya tidak akan mengambil ticket itu jika saya tidak yakin akan bertahan, bukan? Saya tentunya sudah memikirkan hal itu, dan ya. Saya pasti mampu bertahan." Jawabnya yakin.

"Apa kau akan terbuka kepada squad konyolmu itu? Kau tahukan, sebuah organisasi itu sama saja dengan keluarga. Apapun itu masalahnya?" memandangmu remeh.

"Pemimpin adalah sosok orang yang sangat bertanggung jawab. Jadi arti pemimpin bagimu hanya itu saja?" tanya Kentucky sinis. "Apa hubungannya Pemimpin dengan squad konyolmu itu?"

Ia mengangguk pasti,
"Tentu saja. Orang dapat berubah, saya juga yakin berlahan-lahan saya pasti akan terbuka. Saya tau arti dari sebuah keluarga, sir." Jawabnya.

"Bertanggung jawab adalah inti dan peran penting untuk seorang pemimpin. Saya yakin saya tidak hanya menulis bertanggung jawab. Hubungan, ya? Karena nantinya masing-masing anggotanya akan dilatih menjadi orang yang bertanggung jawab, tegas, disiplin, dapat menghargai semua orang, dan netral. Poin-poin ini sangatlah penting jika kita ingin menjad seorang pemimpin dikemudian hari. Namun jika tidak, tentu saja poin-poin ini juga tetap berguna."

"Ah, begitu?" menguap lagi semampunya, "Bagaimana kalau sahabat terbaikmu, berniat mengkhianati squad konyol itu? apa yang akan kau perbuat?"

"Ya. Whatever." Kentucky menguap lagi hingga ia tertidur sesaat. "Hmm, kau tipikal orang yang mudah percaya ya." Ia mengingau lalu membuka matanya perlahan,"Dahulukan asrama atau squad konyol itu, apa pendapatmu? Pilihan?"

Kaget mendengar pertanyaan yang dilontarkan pria itu.
"Kan baru berniat, belum mengkhianati. Jika nantinya ketahuan oleh saya, pasti tidak akan saya biarkan itu terjadi. Bertanya tentang alasannya ingin berkhianat dan memberikan nasehat atau solusi terbaik untuknya supaya tidak meneruskan niatnya itu."

"Tidak juga, kalau saya orang yang gampang percaya tidak mungkin sampai sekarang saya hanya memiliki sedikit orang yang dekat dengan saya." Ucapnya pelan, "menjadi bagian dari SAS berarti saya harus menjadi pihak netral. Berpikir dengan kepala dingin."

"Berhasil?" celetuknya. "Ya. Kalau ada keributan di koridor sekolah (timeline) dan kau berada disana, apa yang kau lakukan?"

"Ah, teman banyak juga tidak berguna. Mereka hanyalah sekumpulan orang-orang sampah. Kau harusnya bisa melihat itu." Ucapnya sinis. "Berpikir kepala dingin? Tsk," berdecak. "Bagaimana jika pendapatmu ditentang? Ya. Walaupun itu kau benar."

"Yah, tergantung orangnya. Kalau usaha saya tidak berhasil, saya pasti akan rundingkan dengan teman-teman SAS yang lain dan mencari solusi bersama-sama." Ia menarik nafas panjang lagi, "saya akan hubungi(DM) salah satunya atau yang terlibat dan bertanya kenapa itu sampai terjadi, apa akar permasalahannya, dan jika itu singgung-menyinggung saya akan menegur yang bersangkutan." Jawabnya.

"Teman, mungkin iya. Tapi sahabat tidak." Tegasnya.
"Yah, kalau pendapat saya benar dan ditentang pasti saya akan berusaha agar pendapat saya didengar. Saya akan menjelaskan alasan saya agar mereka mengerti dan menyetujui pendapat saya."

"Begitu?" Kentucky beranjak dari kursinya dan membuka almarinya lagi. Menggenggam sesuatu. "Dahulukan Asrama atau Squad konyol itu? Pilihan, bagaimana?"

"Padahal sahabatmu berniat berkhianat, Tsk." Kembali meremehkan. "Pemaksa juga. Hmmm, omong-omong apa motto hidupmu, Nona Griffin?" sambil menimbang-nimbang benda yang ia genggam.

"Bukankah sudah saya jawab, sir?" Tanyanya bingung. "Saya ingin menjadi pihak netral. Karena, jika saya mendahulukan SAS mungkin saja asrama saya akan mengaggap saya pengkhianat, namun jika saya memilih asrama saya, saya akan dianggap tidak becus atau bahkan tidak berkomitmen." Jelasnya lagi.

"Seorang sahabat bukanlah sahabat jika ia memang berniat berkhianat." Tegasnya.
"Be you and no more fakeness dan go for it! Everything is possible." Ia tersenyum.

Dengan spontan Kentucky melempar benda itu dan mengenai dinding yang berada didekatmu. Benda itu bergulir dilantai, dan terlihat seperti bom.

"Ah, Late respond," komentarnya sinis. "Ku rasa aku mendapatkan jawaban yang panjang kali ini."

"Ya. Nona Griffin yang selalu positive. Ku rasa saatnya kau kembali. Ambil itu!" perintahnya. "Aku sudah cukup mendengar curahan hatimu, pergilah sebelum aku berubah fikiran."

Sang gadis menatap ngeri kearah pria itu, dang dengan cepat langsung mengambil benda yang dilemparkannya.

"Ba-baik.. selamat malam, Mr. Kentucky" serunya lalu segera keluar dari ruangan tersebut.
     
 
what is notes.io
 

Notes.io is a web-based application for taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000 notes created and continuing...

With notes.io;

  • * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
  • * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
  • * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
  • * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
  • * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.

Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.

Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!

Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )

Free: Notes.io works for 12 years and has been free since the day it was started.


You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;


Email: [email protected]

Twitter: http://twitter.com/notesio

Instagram: http://instagram.com/notes.io

Facebook: http://facebook.com/notesio



Regards;
Notes.io Team

     
 
Shortened Note Link
 
 
Looding Image
 
     
 
Long File
 
 

For written notes was greater than 18KB Unable to shorten.

To be smaller than 18KB, please organize your notes, or sign in.