Notes

DEJAV

"Argghh!".

Aku kesal. Sinar matahari telah sampai pada mataku yang masih tertutup. Jelas ini sangat mengganggu. Mengganggu mimpi indahku tadi. Aku sangat enggan mengakhirinya. Tak bisakah menunggu sejenak?.

Akhirnya, aku bangun dari kasurku dengan gontai berjalan ke kamar mandi untuk mandi. Setelah itu, aku memakai seragam dan turun kebawah untuk sarapan sejenak. Sesampainya dibawah, aku mengambil satu lembar roti dan meminum susu.

"Ma, pa aku berangkat dulu ya" pamitku kepada kedua orang tuaku. Aku memang terbiasa jalan sendiri karena jarak sekolah yang sangat dekat.

Sesampainya disekolah aku berjalan dengan langkah yang amat biasa awalnya. Tetapi, saat aku menyadari tidak ada ikat pinggang yang melekat di rok-ku akupun mempercepat jalanku saat melewati meja piket didepan gerbang. Saat aku memasuki koridor dengan tergesa-gesa aku menabrak seseorang.

"Ah! Jalan liat-liat dong" ucapku tanpa sadar bahwa aku juga salah.

"Maaf" katanya.

Saat aku melihatnya kemarahanku langsung mereda. Dia terlihat seperti pangeran yang datang mencari putri-nya. Tapi, aku seperti pernah melihatnya.

"Oiya namaku Rendra, maafkan atas kejadian tadi" katanya sambil mengulurkan tangan.

"Hmm tak apa. Aku juga salah. Namaku Jesslyn" jawabku sambil membalas uluran tangannya. Saat itu, entah kenapa aku merasa dunia berhenti sejenak. Aku seperti ingat terhadap sesuatu  yang terhenti dimana itu membuatku kesal pagi ini.

'Dejavu' ucapku dalam hati.

-----THE END-----