Notes![what is notes.io? What is notes.io?](/theme/images/whatisnotesio.png)
![]() ![]() Notes - notes.io |
I HATE GAY!
.
.
.
.
.
Cih.
Menyebalkan.
Benar-benar menyebalkan.
Jika kau bertanya, mengapa Seungkwan bersikap seperti ini. Tanyakan saja pada sepasang kekasih gila yang sedang kasmaran ini di kantin sekolah.
Seungkwan ingin mual sekarang.
"Ayolah, Jeonghan. Satu kali lagi.."itu Seungchol, yang sedang merajuk pada kekasihnya.
"Tidak! Kaupikir, jika aku mengijinkanmu kali ini, maka kau akan berhenti?"tolak Jeonghan matang-matang
"Tidak kah kau kasihan pada kekasihmu ini ?"Seungchol semakin menjadi,bahkan dia sudah cemberut untuk membuat kekasihnya itu mengabulkan permintaannya
Jeonghan menghela nafasnya. Sulit jika ia menolak dengan keadaan Seungchol seperti ini.
Baiklah. Tak merugikan juga.
'Cup'
'Tuhan, bunuh aku sekarang juga!'batin Seungkwan miris
Lain Seungkwan, lain Seungchol.
Jika Seungkwan meratapi nasibnya yang merana karena melihat pandangan tak cukup umur ini dan juga menyimpang.
Seungchol melompat kegirangan karena mendapat kegiatan tak cukup umur ini.
Seungkwan mendecih tak suka. Hell, ia masih lurus. Dan diberi pemandangan yang tak layak ini membuatnya ingin muntah darah.
"Hyung! Itu menjijikan !"protesnya
"Apa ?"Seungchol menjulurkan lidahnya yang membuat Seungkwan makin kesal.
"Menjijikan seperti apa ?"tanya Jeonghan
"Ayolah hyung, aku masih normal kenapa—"
"Kau menyebutku tak normal ?"potong Jeonghan dengan suara yang sangat tajam
Seungkwan menelan ludahnya gugup. Sekalipun ia protes sejadi-jadinya, pasti ia akan kalah dengan tatapan tajam dari Jeonghan yang mengartikan 'kau—ingin—mati—sekarang' atau ucapan yang membuatnya bungkam seribu kalimat.
Seungkwan yang cerewet pun akan terdiam karena sisi menyeramkan Jeonghan
"Tidak" Mutlaknya
Seungchol hanya tertawa melihat Seungkwan yang cemberut sebal
"Aku berjanji akan membelikanmu makanan selama seminggu jika kau menjadi gay"ucap Seungchol
Seungkwan mendecih tak menyukai ucapan itu
"Aku rela mati kelaparan, asal aku tak jadi gay"
"memang apa salahnya menjadi gay? Kau tahu, wanita sekarang tak menarik lagi"kata Jeonghan
"Yah, dan sekarang laki-laki yang lebih menarik. Bahkan lebih cantik dan imut dari wanita"tambah Seungchol
"Ayolah, Hyung. Laki-laki ditakdirkan untuk berpasangan dengan wanita"rengek Seungkwan "Jika kau berpasangan dengan laki-laki, itu sama saja menyalahi takdir"
"Omong kosong"bantah Jeonghan"—Takdir kita hanya dilahirkan dan mati. Selain itu, kita yang membuat takdir"
Seongchol mengangguk menyutujui ucapan kekasihnya,"Dan juga, jaman sekarang sudah memasuki jaman liberal. Terserah kau mau apa saja, asalkan tak menganggu kenyaman orang lain"
"Jaman berubah karena pengaruh globalisasi, tapi agama tak bisa diubah karena pengaruh itu"elak Seungkwan
"Kau di adopsi oleh pendeta mana? Omonganmu itu agamis sekali, Seungkwan"ucap Jeonghan
Seungkwan mengerang tak senang dengan perdebatan ini. Berbicara dengan gay tentang hukum gay sangatlah kalah telak
"Aku kenyang"ucapnya lalu berdiri dari kursinya dan beranjak pergi meninggalkan dua pasangan gay itu
.
.
-''-
.
.
"Kau lihat itu ?"ucap seseorang berambut pirang sambil menunjuk seseorang yang baru saja keluar dari kantin sambil menghentakkan kakinya
"Apa ?"jawab satu orang lelaki dengan surai coklat tua
"Lelaki yang baru keluar dari kantin"jelas seseorang berambut pirang itu lagi
"Ya"
"Kau harus menciumnya. Maka hukumanmu selesai"
"Sekarang?"
"Saat dia mati !"pemuda berambut pirang itu memejamkan matanya kesal "Sekarang bodoh!"lanjutnya dengan nada sedikit membentak
"Cih, aku tak bodoh sepertimu"lelaki berambut coklat tua itu mendecih"—Aku sudah punya kekasih, kenapa kau tak berikan itu pada Hansol ? Dia juga terkena dare"lanjutnya
"Oke, kau dengar itu Hansol ?" pemuda berambut pirang itu menghadap lelaki berdarah amerika yang sedang meminum jusnya
Lelaki blesteran itu menatap orang yang dimaksud kedua temannya ini. Sejenak ia terdiam lalu mengangguk. Tak merugikan juga sebenarnya
"Ya, tapi mungkin besok. Aku sedang sibuk hari ini"
Pemuda berambut pirang itu berjengit kegirangan mendengar jawaban dari lelaki blesteran itu
"Tak masalah. Asalkan kau bisa mencium si cerewet itu, hukumanmu selesai "
"Siapa namanya ?"Tanya lelaki blesteran amerika pada lelaki berambut coklat tua
"Seungkwan. Boo Seungkwan"
.
.
-''-
.
.
Pilihan Seungkwan setelah dari kantin adalah menuju lapangan basket. Ia memilih tempat itu, mengingat jam istirahat belum berakhir serta seosaengnim tercinta yang mengajar pelajaran Bahasa Inggris ijin tak masuk karena sedang ada keperluan.
Seungkwan berjalan menuju bangku penonton. Ia merebahkan tubuhnya yang lelah disana. Siapa yang tak lelah ? menaiki sepeda ke sekolah—biasanya dia memakai bis, tapi karena sedang menjalani diet ia memilih menaiki sepeda untuk memperlancar program dietnya itu— lalu memasuki kelas dan sudah dicecoki denggan pelajaran yang berisi angka-angka sialan yang seakan-akan mencekik lehermu dan memeras otakmu—mari panggil itu dengan Matematika—dan terakhir, berdebat dengan pasangan penganut gay yang sedang kasmaran. Miris sekali hidupnya.
Seungkwan menghela nafasnya panjang lalu mencoba memejamkan matanya. Mencoba untuk bergelayut ke mimpinya.
"Sudah kubilang aku akan menang"
Seungkwan kembali membuka matanya lalu mengumpat kesal. Satu yang pasti, siapapun tak kan suka jika tidurnya terganggu.
"Aku tak bilang kau akan kalah"ucap seseorang dengan suara berat yang manly lalu terdengar bunyi pantulan bola disana.
"Cih, jelas-jelas wajahmu mengatakan bahwa aku akan kalah"ucap seseorang yang lain dengan suara yang lebih bass dan sedikit serak.
Terdengar kekehan disana.
"Mungkin, kau memang akan kalah"suara berat yang manly itu terdengar kembali kemudian suara bola menghantam ring menggema di ruangan itu
"Kau yakin menang ? Shootmu itu payah, Mingyu"ujar seseorang yang bersuara sedikit serak itu
'ah,Mingyu' batin Seungkwan
"Baiklah, kita ubah peraturan—"disitu suara Mingyu sedikit terhenti "Yang kalah akan mendapat hukuman"
"Hukuman apa ?"
"Entahlah, jika kau kalah, mungkin aku akan menciummu, seperti—"
Tunggu!
Mencium ? Mingyu is gay ? Gay ?
Seungkwan terduduk dengan tergesa-gesa lalu ia menyesali tindakannya itu. Matanya terbelalak lebar saat melihat tontonan tak senonoh untuk kedua kalinya.
Disana Mingyu sedang mencium lelaki.
Lelaki! Perlu dipertegas ? Lelaki! Manusia yang punya penis yang menggantung di antara kedua kakinya!
Dan Mingyu yang notabenya siswa popular yang punya banyak fans wanita adalah seorang gay. Hal itu sungguh mengejutkan. Dan Seungkwan yakin, hal seperti ini tidak ada yang tahu atau mungkin yang tahu bisa dihitung dengan jari.
Oh—oh Mingyu disana mulai liar. Mencium lelaki itu dengan rakus.
Hell
Seungkwan menggeleng kepalanya. Dia belum siap jika melihat tindakan seperti itu. Apalagi, itu adalah gay. Sangat tidak siap atau bahkan tidak akan siap.
Sambil kedua tangannya memegangi kepalanya, Seungkwan berlari dan berteriak. Membuat kedua orang yang terbius akan kenikmatan terhenti dan menoleh.
"Ada orang yang melihat kita ?"ucap Wonwoo
"Kurasa ya, dan itu bagus"jawab Mingyu
"Apanya yang bagus, bodoh"
Mingyu tersenyum dan kembali mencium kekasihnya itu.
'Karena tak ada lagi yang menyatakan cinta padaku lagi'
.
.
-''-
.
.
"Oke, Mom. Don't worry 'bout this"
".."
"I can handle this"
Sambungan terputus dan Hansol menghembuskan nafasnya. Malam ini, ia akan sendiri di rumah karena seluruh keluarganya akan pergi ke tempat asalnya untuk menjenguk saudaranya yang sakit disana. Mungkin ia bisa pergi menginap ke rumah Soonyoung hyung atau Soonyoung hyung yang akan menginap dirumahnya.
"Ya,mungkin bisa"ucapnya seakan menjawab ucapan lain yang bertengger di kepalanya
Hansol yang sedang berjalan terhenti, karena mendengar sebuah teriakan yang melengking. Dia menoleh dan mendapat Seungkwan yang berlari sambil memegangi kepalanya. Wajahnya terlihat frustasi dan ketakutan dalam waktu yang sama, membuatnya mengernyitkan dahinya bingung.
Frustasi atau takut ?
Matanya terus mengarah ke Seungkwan yang berlari lalu memasuk toilet. Dia mengikuti dan memasuki toilet itu juga. Hansol menemukan Seungkwan yang membilas wajahnya berkali-kali dengan air lalu menatap cermin.
"Hey,kau tak apa?"Tanya Hansol
"Apanya yang tak apa! Kau tak lihat hah?!"balas Seungkwan dengan berteriak
Hansol mengedipkan matanya, "Melihat apa ?"
"Ya tuhan ! Mingyu mencium lelaki di lapangan basket!" masih dengan berteriak Seungkwan membalas ucapan Hansol sambil sedikit terengah-engah
Hansol mendengus tak percaya. Memang apa yang salah ?
Seungkwan yang baru menyadari berbicara dengan orang lain itu pun tergagap. Dia berbalik dan menyadari jika ia sedang berbicara dengan Hansol.
Hansol atau nama kerennya Vernon.
Salah satu anggota dari HipHop team di sekolahnya.
"Mengapa kau sampai begini, hanya karena melihat Mingyu mencium lelaki ? kau fans-nya juga?"
"Ap—apa ? Tidak ! Ya Tuhan, aku mengidolakan orang gay? Yang benar saja !"bantah Seungkwan
"Memang apa salahnya mengidolakan orang gay ?"semakin Hansol bertanya, semakin langkah kakinya maju dan membuat Seungkwan mulai melangkahkan kakinya mundur.
"Ke—kenapa ka—kau mengintimidasiku seperti itu"Tanya Seungkwan
"Dan kenapa kau menjadi tergugup seperti itu ?"balas Hansol
Seungkwan terpojok!
Dibelakangnya sudah ada dinding dan punggungnya sudah bertemu dengan dinding itu sekarang, sedangkan Hansol masih terus maju.
"Kau belum menjawab pertanyaanku. Apa salahnya mengidolakan orang gay ?"setelah Hansol mengucapkan ucapan itu, kedua tangannya mengekang tubuh Seungkwan dengan meletakkan tangannya di samping kepala Seungkwan. Sedangkan Seungkwan menatapnya dengan terus mengedipkan kedua matanya.
"Ka—kare—karena—"Seungkwan mengulum bibirnya gugup. Apa yang ia rasakan sekarang ini ? sangat bingung dan benar-benar bingung. Mata Hansol sungguh indah jika dilihat dari dekat. Dan juga wajahnya. Astaga! Kenapa dia sungguh tampan.
Hansol menaikkan alis kanannya dan membuat Seungkwan menahan nafasnya. Seungkwan menelan ludahnya lalu menundukkan kepalanya
"ga—gay –menjijikan" cicitnya
Hansol mendengus tertawa, "Menjijikan ? lalu bagaimana dengan ini ?"
Tangan kanannya ia gunakan untuk mengangkat dagu milik Seungkwan lalu mengelus bibir mungil milik Seungkwan sebelum menciumnya lembut.
Dan Seungkwan hanya membelalakkan matanya.
Oh my gosh.
Bibir milik Hansol menekan bibirnya dengan lembut dan melumatnya dengan lembut juga. Membuatnya seakan-akan melayang dari bumi. Memabukkan. Lebih memabukkan dari bir kalengan yang ia curi dari kakaknya. Terlalu memabukkan sampai-sampai ia melupakan fakta bahwa ia sangat tak menyukai gay berciuman didepannya. Dan perlahan-lahan matanya mulai menutup lalu mulai menikmati ciumannya
Melihat mata kecil dari Seungkwan tertutup, Hansol menyeringai kecil dibalik ciumannya itu. Bibir milik Seungkwan mungil dan kenyal, membuatnya terus-terusan ingin melumat itu. Saat dirasa Seungkwan sedikit membalas ciumannya. Ia melingkarkan tangannya ke pinggang Seungkwan dan menariknya untuk lebih membuat tubuh Seungkwan dekat dengan tubuhnya. Lengan Seungkwan yang awalnya hanya tergantung bebas ia gantungkan ke bahunya. Saat merasa Seungkwan meremas bahunya, Hansol melepas ciumannya tanpa menjauhkan kepalanya serta tubuhnya
"Hansol—kau gay ?"Tanya Seungkwan lirih dan juga hati-hati
Hansol tersenyum lalu menjawab, "Ya, aku gay karenamu"
Dan Hansol kembali mencium bibir mungil milik Seungkwan dan kembali melumatnya saat melihat pipi chubby itu bersemu. Terlihat imut dan sungguh menggemaskan, membuat Hansol semakin gencar melumat bibir mungil Seungkwan yang terasa manis nan kenyal itu. Ciuman yang kedua ini, sedikit ada permainan lidah disana. Membuat Seungkwan meremas rambut Hansol berkali-kali karena kenikmatan yang ia terima. Tubuhnya serasa meleleh akan ciuman itu. Kakinya lemas dan perutnya terasa tergelitik dari dalam, sehingga membuat sensasi yang menyenangkan.
Tapi, satu yang ia tetap yakini.
'Fuck! Ciumannya memabukkan! Tapi, aku masih tetap lurus'
.
.
.
.
.
END
.
.
.
.
![]() |
Notes is a web-based application for online taking notes. You can take your notes and share with others people. If you like taking long notes, notes.io is designed for you. To date, over 8,000,000,000+ notes created and continuing...
With notes.io;
- * You can take a note from anywhere and any device with internet connection.
- * You can share the notes in social platforms (YouTube, Facebook, Twitter, instagram etc.).
- * You can quickly share your contents without website, blog and e-mail.
- * You don't need to create any Account to share a note. As you wish you can use quick, easy and best shortened notes with sms, websites, e-mail, or messaging services (WhatsApp, iMessage, Telegram, Signal).
- * Notes.io has fabulous infrastructure design for a short link and allows you to share the note as an easy and understandable link.
Fast: Notes.io is built for speed and performance. You can take a notes quickly and browse your archive.
Easy: Notes.io doesn’t require installation. Just write and share note!
Short: Notes.io’s url just 8 character. You’ll get shorten link of your note when you want to share. (Ex: notes.io/q )
Free: Notes.io works for 14 years and has been free since the day it was started.
You immediately create your first note and start sharing with the ones you wish. If you want to contact us, you can use the following communication channels;
Email: [email protected]
Twitter: http://twitter.com/notesio
Instagram: http://instagram.com/notes.io
Facebook: http://facebook.com/notesio
Regards;
Notes.io Team