Notes

Seorang pemuda tampak sedang berkonsentrasi dengan sebuah buku terbuka di hadapannya. Tangannya dengan iseng menekan nekan tombol pulpen yang ia gunakan.

Tak selang beberapa waktu, pemuda itu menulis sesuatu di bukunya yang tersampul rapi.

Telinganya tersumbat sebuah earphone yang menemaninya agar tidak bosan dalam mengerjakan hal yang sedang ia kerjakan tersebut. Lantunan lagu yang ia sukai melantun indah, terdengar di telinganya.

Jika Ash — nama pemuda itu — memutar mutar kursi yang ia duduki lalu bermain handphone, itu artinya ia sudah bosan dengan apa yang ia lakukan saat ini.

Pemuda itu pun membuka laci meja belajarnya dan meraih snack yang ada di dalamnya. Disobeknya plastik yang membungkus snack tersebut lalu memakannya dengan lahap.

Pemuda itu kembali memainkan bolpoinnya lalu memutar mutarnya, sembari membaca kalimat kalimat yang ada di dalam buku jurnalnya.

Ia mengangkat buku jurnalnya dan tampaklah sebuah tulisan di depannya 'Agenda kelas Charm'. Ternyata, Ash sedang mendata murid murid yang masuk kelasnya pada saat senin lalu.

Ya, pekerjaannya selain sebagai staff Hogsmade dan Lead Room Nervery ia pun bekerja sebagai asisten Profs Kaylee seorang Teacher Charm.

Ia menulis sebuah catatan kecil di buku jurnal tersebut. Tiba tiba ponselnya berdering menandakan alarmnya berbunyi.

Ash meraih ponselnya.

'Waktunya berkebun'

Begitulah yang tertulis di layar ponselnya. Setelah mematikan alarmnya, ia pun melepas earphonenya dan melangkahkan kakinya keluar dari kamarnya.

Sang adam segera berjalan menuju gudang penyimpanan, tempat dirinya menyimpan semua peralatan berkebunnya. Setelah tangannya di penuhi oleh peralatan berkebunnya, ia pun segera keluar dari asramanya menuju kebun belakang.

"Hmm, sudah mulai membesar dari sebelumnya" Ujarnya menaruh peralatan berkebunnya di sebelah tanamannya.

Ash dengan segera memakai sarung tangannya kemudian mengangkat pot yang ada di dekat tembok lalu memindahkannya ke sebelah tanamannya.

"Sudah besar, harusnya kamu sudah ada di pot ini" gumamnya lalu memindahkan orang tree nya ke dalam pot. Pemuda itu lalu membenarkan letak potnya agar tertata dengan rapi.

Selanjutnya, pemuda itu pun mengambil 1 pot lagi lalu meletakkan di sebelah tanaman Yellow Flesh Watermelon nya. Ia pun melakukan hal yang sama dengan yang ia lakukan pada Orang Treenya yaitu memindahkannya dari tanah ke dalam pot kosong tersebut.

Setelah selesai, pemuda itu pun mensejajarkan letak pot Yellow Flesh Watermelonnya dengan Orange Treenya.

"Pohon terakhir" Ujarnya lalu kembali mengambil sebuah pot dan meletakkannya di sebelah Blood Banananya.

Ia pun segera memindahkan Blood Banananya ke dalam pot lalu mensejajarkan pot tersebut dengan tanamannya yang lain.

Pemuda itu berjalan menuju kran air yang terletak tak jauh dari tempatnya berkebun lalu menyalakannya. air pun seketika mengalir melalui selang yang menyambung pada kran.

Ash segera mengambil selangnya dan menyiramkan air pada ketiga tanamannya yang terlihat kekurangan air.

"Sepertinya sudah cukup" Ujarnya ketika melihat tanamannya yang sudah cukup dengan air.

Ia pun mengambil pupuk yang ada tadi ia bawa dari dalam asrama, lalu menaburkannya ke dalam pot masing masing tanamannya.

Ash pun berjongkok dan merapikan tanah tanamannya agar enak dipandang mata dengan tangannya yang terbalut dengan sarung tangan khusus.

Kemudian, Ash mengambil semprotan air lalu berjalan menuju kran air dan mengisinya penuh dengan air.

Setelah selesai, pemuda itu pun kembali pada tanamannya kemudian menyemprotkan isi air yang ada di dalam tempat air tersebut ke tanamannya yang baru saja ia beri pupuk.

Setelah semuanya terkena dengan air, ia pun mengelap keringat yang menetes dengan lengan bajunya. Wajahnya terlihat sangat lelah setelah berkebun.

Pemuda itu pun segera membereskan peralatan berkebunnya lalu melangkahkan kakinya menuju asramanya. Setelah berada di dalam asramanya, ia melanjutkan langkahnya menuju ke gudang penyimpanan dan menaruh semua peralatan berkebunnya di dalam gudang.

Setelah semua tertata rapi di dalam gudang, ia pun berjalan menuju kamar mandi untuk membersihkan dirinya dari tanah yang menempel di bajunya.

Setelah selesai, ia pun berjalan keluar dari kamar mandi untuk beristirahat di kamar tercintanya.