Notes

"Akhirnya-akhirnya hari ini tiba juga ssu yo..." Teriak si pirang dengan riangnya. Hal yang wajar karena hari ini menjadi hari pertamanya melayani Client setelah beberapa waktu silam diterima sebagai Host atau member baru di cafe HostMaid yang sudah terkenal itu.

Rambut ia sisir sebaik mungkin, penampilannya ia rapikan semaksimal mungkin agar tidak malu dihadapan clientnya nanti. Karena ia bukan hanya membawa namanya sendiri, akan tetapi juga nama tempat ia bekerja saat ini. Dan lagi tema cafe hari ini adalah 'Tsundere Younger Brother'. Sepertinya sangat cocok dengan kepribadian Kise, Mungkin ya. Tapi mau bagaimana lagi demi pekerjaan ia sudah pasti harus menerimanya dan melaksanakan tugasnyan layaknya seorang Host yang profesional, meski ini pertama kali untuknya.

Bunyi derap langkah kaki Kise terdengar setelah beberapa saat sang manager memanggilnya untuk melayani client pertamanya. Dengan semangat, dia mendatangi seorang gadis yang asing (client) dan mendekatinya.

"O-onee-chan. Aku senang sekali onee-chan datang kesini ssu.." ujarnya mencoba bersikap layaknya tsundere. Meski sulit, dia tetap mencobanya.

"...."

"B-benarkah ssu ka? Aku juga merasakan hal yang sama dengan onee-chan ssu.." Jawabnya, dan ntah kenapa ia merasa yang dilakukannya salah. Apa karena Kise tidak memiliki kakak? Ditambah lagi mungkin karena Kise belum pernah bersikap malu-malu, ya bisa saja kan.

"Ne, uum.. O-onee chan bagaimana kalau kita mencari tempat untuk mengobrol hanya k-kita b-berdua saja ssu...?" Pipi sang adam seketika memerah layaknya tomat. Dia tidak bisa menahan malunya saat ini.

"eeehh. M-maksudku tempat yang tidak ketahuan orang nyaman ssu. A--ah tidak tempat yang nyaman ssu....aaa" Dia jadi kebingungan sendiri. "Y-yang jelas tempat yang nyaman untuk aku dan o-onee-chan mengobrol ssu" Kali ini jelas sekali dia tidak bisa menyembunyikan rasa malunya dan membuat gadis disampingnya itu tertawa pelan.

"...."

Setelah mendapat persetujuan, dengan mencoba memberanikan diri tangan Kise mencoba mengenggam tangan si client. Oh tidak, biasanya dia yang akan dipegang tangannya oleh para fans, sekarang malah ia yang mengenggam tangan orang lain.

Dengan sedikit memalingkan wajah, Kise mencoba mengajak clientnya saat ini. "A-ayo ssu.." Mereka pun berjalan menuju lantai 2 melewati tangga dan masuk ke tempat cafe berada. Manik kembar milik pemuda satu ini melihat ke kanan dan ke kiri mencoba mencari tempat yang pas untuk mereka berdua. Dan, hanya perlu beberapa detik untuk menemukannya. "Disana saja ssu...." menunjuk tempat di pinggir jendela yang sepertinya cukup romantis.

"..."

Kise kembali menarik pelan gadis tersebut utuk menuju tempat yang sudah disetujui clientnya.

"A-ayo duduk ssu Onee-chan..." perlahan melepas genggamannya agar ia bisa menarik kursi dan mempersilahkan si client duduk di tempatnya. Dia juga mengikuti dengan memilih kursi disamping gadis itu. Seolah dia ini adik yang tidak ingin jauh-jauh dari kakaknya.

"O-onee chan bagaimana harimu ssu apa ada yang menyenangkan ssu ka? Tanyanya sedikit penasaran.

"..."

"Ada ssu ka? umm. memangnya apa yang membuat harimu terasa menyenangkan ssu ka?"

"..."

Jawaban sang client membuat manik kembar pemuda ini melebar dan pipinya merekah merah. "A-aku ssu ka? K-kenapa bisa ssu..." ia menundukkan wajahnya yang sudah sangat merah, tidak siap dengan apa yang akan dikatakan sang client.

"..."

"M-mou.. O-onee-chan jangan seperti itu..." Apa? Manis? ya kau memang saat ini terlihat sangat manis Kise. Sampai-sampai si Client mencubit salah satu pipinya.

"0-onee-chan j-jangan begitu ssu yo. A-aku sangat malu ssu..."

si client hanya tertawa dan kembali mencubit pipi kise. Bukan satu, tapi keduanya. Kise yang malang,biasanya kau menjahili orang. Sekarang kau yang dijahili.

"Onee-chan!!!" rengeknya memohon seolah clientnya itu adalah kakak kandungnya.

"..."

"M-mou onee-chan berhenti mengataiku manis ssu. Aku ini laki-laki tidak mungkin manis seperti onee-chan ssu yo..." Tangannya kembali meraih tangan si kakak dan mengusapnya.

"S-selain itu apa ssu ka? yang membuat harimu terasa menyenangkan ssu..."

"...."

"Hontou ssu yo Onee-chan? Aku senang Onee-chan tugas akhir onee-chan diterima ssu. Bagaimana kalau kita rayakan ssu?" Dengan senyuman lebar dia mencoba bersikap turut bahagia atas keberhasilan clientnya.

"..."

Dia meletakkan jarinya di dagu seolah berpikir. "u-umm dengan pesta makan dan minuman saja ssu. Bagaimana ssu yo Onee-chan?" Tanyanya lagi.

"..." si client mengangguk tanda setuju.

Kemudian Kise membukakan menu untuk diperlihatkan pada client. "Baiklah ssu. Onee-chan ingin memesan apa ssu ka?"

"...."

Dia segera mencatat semua pesanan dan memastikan kembali yang dicatatnya tidak salah. "Apa ada tambahan lain ssu ka?" Tanyanya lagi.

"..."

Mata Kise mengerjap dan tangannya sedikit berkibas. "A-aku tidak ingin merepotkanmu dengan mentraktirku ssu yo. Onee-chan..." ucapnya.

"..."

Sepertinya dia tidak bisa menolak karena benar yang dikatakan client, Kise yang menyarankan ini malah dia yang tidak memesan. Mau tidak mau dia menulis pesanannya. Makanan,minuman, desserts sesuai yang disuruh client.

"B-baiklah kalau begitu aku tinggalkan onee-chan sebentar apa tidak apa-apa ssu ka?" Tanyanya dengan mengenggam kembali tangan client dan mengusapnya diatas meja.

"..." si client tersenyum dan merona.

"Tunggu sebentar ssu yo. aku segera kembali ssu..." Dia pun meranjak dari kursinya dan segera pergi untuk menyiapkan pesanan.

-------------------------------
-------------------------------

Keduanya tampak senang sekali menikmati pesta makan dan minumannya sekaligus perbincangan mereka yang bisa dibilang meghabiskan waktu berjam-jam, Tertawa bersama-sama sampai akhirnya sang kakak memutuskan untuk pulang.

"O-onee-chan sudah akan pulang ssu ka? J-jangan ssu..." ujarnya bersikap manis seolah benar-benar ia tidak ingin ditinggal sang client.

"..." si client bukannya marah malah memeluk Kise sambil memberinya nasehat.

"U-uuh.. T-tapi onee-chan akan datang kesini lagi ssu ka?" Kise membalas pelukannya erat.

"..."

"B-baiklah kalau begitu ssu..."

Kemudian pelukannya terlepas dan sesuai permintaan client ia ingin diantar oleh Kise ke pintu keluar. Meski tanpa diminta ia juga akan melakukannya.

----------------------------
----------------------------

"O-onee chan hati-hati dijalan ssu..." Ekspresinya seolah khawatir melihat gadis itu dari kejauhan.

Dianggukkan oleh client dan keduanya saling melambaikan tangannya sambil cient tersenyum bahagia sedangkan Kise berekspresi seolah tidak ingin clientnya pergi.

-END-

"{Maaf hanya segini ssu, Melelahkan ssu yo Redcchi.."