Notes

5 Negara dengan kota yang memiliki tingkat kejahatan tertinggi

5. Di tingkat kelima ada Cape Town, Afrika Selatan. Kejahatan merupakan masalah utama di Afrika Selatan. Ada 50 pembunuhan dalam sehari di kota ini. Ada 71.500 Pelanggaran seksual - 18.400 perampokan, dan 13.900 perampokan bisnis yang terjadi dalam setahun. Jumlah yang banyak ya anak-anak. Cape Town yang indah ini dikenal sebagai salah satu kota paling berbahaya karena perampokan, perkosaan, penculikan dan pembunuhan sering  terjadi

4. New Orleans di USA.

Tingkat pembunuhan di kota ini sangat tinggi dibandingan dengan tingkat pembunuhan di kota Amerika - menyebabkan New Orleans diberi nama ibukota 'Pembunuhan' dari Amerika Serikat. Jika di Cape Town ada 50 pembunuhan dalam sehari, - di kota ini tercatat telah terjadi 210 pembunuhan. Tidak kalah banyak dengan Cape Town.

3. Di tingkat ketiga Caracas - Venezuela
  Dilansir di majalah Foreign Policy, kota ini dijuluki sebagai 'Pembunuhan Ibukota Dunia' dan pada bulan Desember 2008, CNN melansir bahwa telah terjadi 510 orang yang tewas di kota ini. Para ahli berkata bahwa radio pembunuhan meningkat sebanyak 67% sejak pergantian presiden. Masalah yang muncul antara lain - penyalahgunaan polisi dan tidak ada kontrol senjata.

2. Tingkat ke dua ada Ciudad Juárez di Meksiko.

 Meksikotelah dikenal sebagai kota yang kaya dengan sejarah. Sayangnya, banyak kejahatan yang dilakukan di negara ini. Antara lain - perampokan, penculikan, kekerasan seksual dan kejahatan narkoba. Tingkat pembunuhannya Dalam satu tahun terjadi 1.800 pembunuhan dini. Tetapi yang menjadi titik utamanya adalah pengedaran narkoba. Maka dari itu, jangan mudah menerima makanan atau minuman yang diberikan oleh orang asing disana

1. Di tingkat pertama adalah  Mogadishu.

 Mogadishu di Somalia. Kota ini masih sangat berbahaya sampai sekarang dan resikonya sangat besar dengan ancaman teroris dan tingkat  penculikan dan pembajakan juga tinggi. Kota ini telah hancur karena perang sipil. Setiap hari puluhan orang terluka karena pengeboman terhadap warga sipil sering terjadi di Mogadishu. pada tahun 2008 setengah dari kota (sekitar 0.5 Juta penduduk) sudah meninggalkan kota tersebut.