Notes

(1)
Saya lebih ingin menggaris-bawahi pemenggalan kata.
"ya, untuk hari ini(,) keberuntungan dan skillnya diuji."

Selain itu, penggunaan katamu yang bercampur antara Inggris dan Indonesia. Mungkin sepertinya lebih baik begini ...
"ya, untuk hari ini(,) keberuntungan dan (kemampuan)nya diuji. (Audisi) The Voice Korea."

Tapi itu untuk teknisnya, ya. Secara karakterisasi, urgensi karaktermu sudah cukup terasa.

(2)
Lanjut.

"Ia berjalan menuju tempat reservasi, menukarkan secarik kertas hasil cetakan printer rumahan miliknya dengan nomor urutannya tampil. Ditatapnya kertas di tangannya dengan sangat gugup. Tangannya dingin(;) ini tak bagus. Ia menghela nafas lalu mulai menunggu penampilannya di backstage. Kini tiba gilirannya menaiki stage. Bermodalkan celana jeans dan kemeja yang dikenakannya, ia mulai menaiki panggung. Tak lupa, gitar akustik tua kesayangannya turut ikut serta dalam audisi kali ini. “Hhhnn,” ia menarik nafas panjang sebelum akhirnya sampai di tengah stage dengan sebuah standing mic disana. Apapun yang terjadi, ia siap."

Saya kurang tahu juga atas perbaikan tanda baca yang di atas, apakah memang itu benar atau hanya preferensi saya, sih. Kalau saya salah, tolong jangan sungkan dibetulkan. Selain itu, saya mau mengomentari transisi antar paragraf. Rasanya... agak kasar, jadi alurnya agak terlalu cepat? Terduduk di tangga luar gedung (paragraf sebelumnya), lalu langsung menukarkan nomor, lalu langsung di backstage, dan tiba-tiba di atas panggung.

(3)
Selanjutnya, sama sih. Pemenggalan-pemenggalan kalimat dengan koma saja. Mungkin itu akan lebih menambah kesan santainya dan memperlambat alur. Contohnya, "Kini(,) ia mulai mengalihkan atensinya mencoba memandang sedikit ke kanan maupun ke kiri."

(4)
Deskripsi "penghayatan" lagumu juga rasanya kurang, jadi terkesan agak... monoton dan stoik? Yang kali ini memang justru cocok dengan lagunya, karena kebetulan lagunya memang lagu Coldplay yang datar-datar begitu. Untuk ke depannya, mungkin bisa lebih diperhatikan lagi ke sana, ya?

(5)
Kalau soal kunci gitar, saya rasa begitu saja memang agak kurang, sedangkan yang lain itu ... berlebihan. Karena ketika memainkan gitar, sang gitaris seharusnya tidak qqmemikirkan lagi letak jarinya di mana atau apa kunci yang dimainkan. Sudah otomatis. Jujur saja, terkadang deskripsi yang seperti 'ia meletakkan jari telunjuknya pada fret pertama di senar B, jari tengahnya pada fret ketiga di senar D, dan jari manisna pada fret keempat di senar A." Itu mungkin kelihatannya "WAH, KEREN", padahal kosong. Intinya, dia hanya memainkan kunci C. Tidak perlu terlalu ribet dengan deskripsinya, intinya masuklah dalam plot. Katakan apa yang kau lakukan hingga pembaca mampu merasakan gerakanmu. Tanpa perlu kata-kata sulit, tapi sesekali bolehlah.