Notes

*> 10 Agustus 1945*

Yang plot:
Syahrir
Wikana
Darwis
Chaerul Saleh
(Urutan rep ikuti urutan tulisnya)

Dimulai dari Sutan Syahrir yang mendengar berita mengenai kekalahan Jepang dan segera menyebarkannya ke kaum pemuda(Wikana, Darwis, Chaerul) yang mendukung Beliau. Mereka terlihat berapi-api dan ingin kemerdekaan Indonesia segera dilangsungkan.

Wikana : Saat Sutan Syahrir menyebarkan berita bahwa Jepang telah kalah pada kaum pemuda, salah satu dari mereka yang bernama Wikana, terlihat bersemangat dan berapi-api.

"Jika berita itu benar, maka saya ingin kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan!" ucapnya dengan nada tegas.

*> 12 Agustus 1945*

Yang plot :
Soekarno
Hatta
Terauchi

Soekarno-Hatta ke Dalat, Vietnam bertemu Marsekal Terauchi dan mendengar tentang keputusan Jepang yang menghadiahkan kemerdekaan Jepang dan memutuskan tanggal kemerdekaan Indonesia adalah 24 Agustus.

*>14 Agustus 1945*

Yang main :
Soekarno
Hatta
Syahrir
Wikana

Sekembalinya Soekarno Hatta dari Vietnam, Sutan Syahrir bersama Wikana mendesak mereka untuk segera memproklamirkan kemerdekaan krn Jepang telah kalah.

Soekarno tidak percaya dengan berita kekalahan Jepang begitu saja, namun Syahrir bersikeras dan mengatakan bahwa ia tidak ingin mendapatkan kemerdekaan dari Jepang.

Wikana : Begitu mengetahui Soekarno Hatta telah kembali dari Vietnam, Wikana yang saat itu sedang bersama dengan Sutan Syahrir, mendesak Soekarno Hatta agar memproklamirkan kemerdekaan secepatnya.

"Soekarno Hatta, saya ingin agar Anda segera memproklamirkan kemerdekaan!"

(Saat Soekarno bertanya kenapa, Wikana memberitahukan bahwa Jepang telah kalah.

"Karena Jepang telah kalah, karena itu saya dan Sutan Syahrir ingin Anda segera melakukan hal itu!")

*>15 Agustus 1945*

Yang main :
Syahrir
Wikana
Soekarno
Darwis
Hatta

Setelah mendengar desas-desus Jepang bakal bertekuk lutut, golongan muda mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia. Namun golongan tua tidak ingin terburu-buru. Mereka tidak menginginkan terjadinya pertumpahan darah pada saat proklamasi. Konsultasi pun dilakukan dalam bentuk rapat PPKI. Golongan muda tidak menyetujui rapat itu, mengingat PPKI adalah sebuah badan yang dibentuk oleh Jepang. Mereka menginginkan kemerdekaan atas usaha bangsa kita sendiri, bukan pemberian Jepang.

Wikana : Setelah mendengar bahwa Jepang akan bertekuk lutut, Wikana beserta golongan muda lainnya mendesak golongan tua untuk segera memproklamasikan kemerdekaan Indonesia.

"Saya bersama para golongan muda lain, meminta agar kemerdekaan Indonesia segera dilaksanakan!"

(Wikana yang mendengar perkataan golongan tua yang ingin melakukan konsultasi dalam bentuk rapat PPKI, tidak menyetujui hal itu.

"Kami tidak setuju dengan rapat tersebut, PPKI adalah badan yang dibentuk oleh Jepang. Kami menginginkan kemerdekaan atas usaha sendiri, bukan pemberian dari Jepang!")




Yang main :
Soekarno
Hatta
Nishimura

Soekarno Hatta menemui Mayjen Nishimura yang kemudian menyatakan bahwa Jepang harus memenuhi syarat status quo, yaitu menjaga kekosongan pemerintahan selama transisi pemerintahan Jepang yang telah menyerahkan Indonesia kpd pihak Inggris.

*>16 Agustus 1945*

Yg plot :
Soekarno
Wikana
Hatta
Chaerul Saleh
Darwis
Fatmawati

Perdebatan antara gol tua dan gol muda mengenai waktu pembacaan proklamasi semakin panas dan gol muda (Wikana dkk) mengancam akan terjadi pertumpahan darah jika proklamasi tidak segera dilakukan selambat-lambatnya besok pd tgl 17 Agt. Soekarno bersikeras menolak dan sempat berdebat hebat dengan Wikana.

Para pemuda setelah kalah berbicara dengan Soekarno memutuskan untuk kembali dan rapat bersama, dan memutuskan utk membawa Soekarno-Hatta beserta Fatmawati dan putranya ke Rengasdengklok, tempat salah satu kompi prajurit PETA bernama Shodanco. Mereka memilih Rengasdengklok yang jauh dari pusat pemerintahan Jepang di Indonesia agar Soekarno Hatta tidak terpengaruh pihak Jepang.

Wikana : Suasana semakin memanas dikarenakan perdebatan yang terjadi antara golongan muda dan golongan tua yang tidak kunjung menemui titik akhir.

"Kami para kaum muda memperkirakan, jika proklamasi tidak segera dilakukan selambat-lambatnya besok pada tanggal 17 Agustus, maka akan terjadi pertumpahan darah!"

(Wikana sempat berdebat hebat dengan Soekarno yang bersi keras menolak usulan Wikana.

Wikana dan golongan muda yang kalah berbicara dengan Soekarno, akhirnya kembali dan melakukan rapat. Dalam rapat tersebut, telah diputuskan untuk membawa Soekarno-Hatta, Fatmawati dan putranya ke Rengasdengklok. Mereka memilih tempat tersebut agar Soekarno-Hatta tidak terpengaruh oleh pihak Jepang.)



Yang plot :
Soebardjo
Yusuf Kunto

Mendengar hal tersebut, Ahmad Soebardjo terkejut dan akhirnya berhasil bernegosiasi dengan pihak pemuda dan akan segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia, dan mengutus Yusuf Kunto untuk menjemput Soekarno Hatta kembali ke Jakarta.